Kalo saya pribadi bukan masalah benar atau tidak karena dua duanya akan salah bila kita tidak melaksanakan apapun yang kita dan anda2 bilang benar. contoh yang gamblang sejarah perjalanan di indonesia di penuhi dengan orang islam fanatik negara kita di topang orang ahli2 agama mereka melukiskan ayat2 dan pembenaran dengan begitu fasih tapi negara kita tetap aja bobrok.ratusan partai islam yg didalamnya ribuan kiayai ustad baik itu pkb pks p3 banyak 2 banyak tapi kerjanya nipu doang,kongkalikong demi kepentingan pemerintah kelompok dan partai .anda liat bank century bagaimana sikap PKB.memuakkan! Di bone bolango kekuasaan di perebutkan tanpa mengindahkan akidah dan etika lagi kebusukan demi kebusukan di pertontonkan secara gamblang , pendukungnya kebanyakan partai islam pemilihnya juga islam . tapi apa yang bisa kita petik dari pengalaman2 kita di atas. apakah islam yang kita pelajari dengan penjabaran hadist yang begitu lengkap hanya sebaris kata2 atau sebatas dakwah tanpa pernah mengubah apapun! Kemana kaderisasi PKS itu yang mencerminkan hadist dan ayat yang seperti hadist dan ayat2 kalau mengahadapi masalah di masrkat ?.Kalo bertemu mereka PKS seakan saya begitu kecil dalam pemahaman Agama , tp sebenarnya apa yang mereka lakukan di tengah masarkat jauh api dari panggangnya mengisaratkan apa yang saya lakukan lebih berarti walau cuma sholat 5 waktu yang kadang bolong sana bolong sini.dari pada menghapal hadsit dan ribuan ayat dan sekaligus pembenaran tapi hanya sebatas pemahaman saja. apakah kehidupan kita terbagi 2 beda dalam dakwah dan beda kalo bertemu dengan segala konflik kepentingan di dalam kehidupan masarakat?/ saya kadang berpikir memaafkan mereka ahli Hadist agama Ulama dan Kyai lebih dulu dengan Ihlas karna mereka juga manusia.dari pada berpikiran buruk terus terhadap apa yang mereka lakukan. jujur kalo kita ke acara 7 hari atau acara taziah di kedukaan atau acara2 keagamaan ceramah dan hadist di ucapkan begitu gamblang seakang gtlo kota islamic. tapi kalo malam berganti maka kota gtlo seakan kota maksiat.minuman pinaraci , bir itam dan kas garam atau sebutannya minuman ganteng bertebaran seluruh pelosok desa..... intinya kita hanya BERFIKIR INI BID'AH INI SYIRIK sehingga kita di sibukkan hanya mencari ini salah dan itu benar sesama islam lupa sudara2 kita yang sudah jauh dari islam .kita sibuk memperdebatkan ini ada hadisnya dan ini tidak tapi saudara kita yang laen cuma dengan sebungkus indomie rela mengadaikan islam sebagai agamanya kalau saya lebih baik melatih diri dari hal hal yang kecil sperti solat dari pada sibuk menyalahkan orang lain.
--- Pada Sen, 19/4/10, Suwito Pomalingo <suwito...@gmail.com> menulis: Dari: Suwito Pomalingo <suwito...@gmail.com> Judul: Re: [GM2020] Kesyirikan di Kuburan PRIOK Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 April, 2010, 3:26 AM 2010/4/19 iqbal makmur <kaizen...@yahoo. com> Pak John dan Om Wito ysh.. Saya sepakat dengan apa yang sudah disampaikan antum berdua, masalahnya sekarang sangat susah menghilangkan fanatisme golongan/kaum dalam masyarakat kita. Yang lebih parah fanatisme ini juga melanda golongan yang tidak memiliki ilmu yang cukup tentang agama dan hanya taklid terhadap ulama golongannya sendiri seakan2 tidak ada lagi kebenaran diluar sana. Ketika diajak berdiskusi mereka menyerang balik dengan kata andalan khilafiyah atau alasan yang mengatakan bahwa masih banyak urusan lain yang perlu didiskusikan dibanding masalah kecil seperti itu. Kalau masalah bid'ah dan khurafat dibilang kecil entah apa yang dimaksud dengan urusan 'besar'. Om Iqbal, saya salut dengan semangat om Iqbal. Penyakit fanatisme memang sangat berbahaya. Semoga kita dilindungi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'Ala dari penyakit ini. Ketika kita sudah mengatakan sebuah kebenaran pada mereka, maka tugas kita sudah selesai. Kewajiban kita hanya sampai menjelaskan pada mereka mengenai kebenaran. Mereka mau mengikuti kebenaran atau tidak, itu adalah urusan mereka dengan Allah... Tidak perlu berlarut2 dengan mereka. Hujjah dan nasehat sudah kita sampaikan, maka kewajibanpun gugur. Yang perlu diingat.. ketika kita mendakwahkan sesuatu, kemudian ada penolakan dari pihak yang kita dakwahkan, maka jangan pikirkan penolakan tersebut, tapi pikirkan apa yg menjadi sebab mereka menolak dakwahnya... kita lihat pada diri mereka, apakah orang itu telah mengenal Allah, Islam dan Rasulallah dengan benar..?? trus apakah orang itu tau tujuan daripada dia diciptakan?? dan apakah orang itu tau dan paham dengan makna dan konsekuensi syahadat dengan benar...??? setelah itu, kita perlu croscek/muhasabbah diri kita.. apakah ada keikhlasan dalam hati kita ketika kita berdakwah??? apakah dakwah yg kita lakukan sudah berdasarkan dengan ILMU?? apakah kita mendahulukan dakwah pada mereka dengan dakwah TAUHID? apakah dalam berdakwah selalu kita sertai dengan kejujuran?? sehingga kita tidak hanya menyuruh mereka untuk ikut dengan kebenaran, tapi kita berusaha untuk mengamalkan apa yang kita dakwahkan, selanjutnya apakah dalam berdakwah selalu disertai dengan ketulusan? sehingga dalam menyampaikan dakwah pada mereka dengan cara2 yang baik. Yang ditakutkan, jangan sampai mereka menolak hanya disebabkan oleh diri kita sendiri yang berdakwah hanya karena untuk diikuti (alias tidak ikhlas), atau berdakwah tanpa Ilmu, atau berdakwah tidak memulainya dengan dakwah tauhid, atau tidak jujur dalam dakwah... Tsabbatanallah waiyyakum alalhaq. Kalau saya pribadi mencoba memahami agama dengan logika paling sederhana, al maidah 13 sudah mengajarkan bahwa islam itu sudah sempurna, jadi mempraktekkan hal2 yang tidak pernah dicontohkan oleh rasulullah (ritual) adalah penghinaan terhadap kesempurnaan agama itu sendiri. Mohon maaf dan tolong dikoreksi kalau salah. Ahsanta ya akhi.. wa barakallahufiyk. .. Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com