Bung Iqbal, kayaknya ajakan anda unt bahas masalah ini, ga dpt tanggapan tuh Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message----- From: Iqbal <kaizen...@yahoo.com> Date: Tue, 27 Apr 2010 09:46:07 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com<gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Subject: Re: [GM2020] Indonesia Mayoritas Islam, what?! Artikel yang menarik richie, mohon diteruskan juga dua pertanyaan berikut : 1. Tolong dijelaskan bahaya apa yang dimaksud dengan kenyataan bahwa Islam adalah mayoritas. 2. Apa yang dimaksud dengan mengambil keuntungan dengan menjual kemayoritasan agama tertentu? Itu dulu baru kita bisa diskusi Iqbal Sent from my iPhone On Apr 27, 2010, at 3:40 PM, "Richie Octavian" <richie.octav...@gmail.com> wrote: Terusan Indonesia Mayoritas Islam, what?! Sekali lagi saya mendengar ucapan bahwa Indonesia ini mayoritas Islam. Dulu waktu saya kecil, zaman orde baru, hal ini sudah sangat lumrah, dan tak ada yang mengangkat isu biasa ini. Kini pada zaman pasca orde baru ini, dimana pemerintah sedang linglung untuk mempertahankan kekuasaannya, isu Islam sebagai mayoritas di Indonesia diangkat menjadi isu besar, beberapa kelompok mengangkat isu ini untuk kepentingannya. Saya bertanya-tanya, buat apa isu ini diangkat? apa ini tidak termasuk SARA? Secara sekilas isu ini biasa saja, tidak SARA, karena sejak ORDE BARU kita memang diberi tahu mayoritas, atau 80% penduduk Indonesia beragama Islam menurut statistik. Semenjak saya bergulat dengan teman-teman yang memperhatikan masalah HAM, saya mendapatkan gambaran kenyataan dari masalah mayoritas dan minoritas Indonesia saat Orde Baru dan pasca Orde Baru. Bahwa Zaman ORBA, Soeharto menambahkan 1 keyakinan, yaitu "Keyakinan kepada Tuhan YME" selain 5 agama resmi di Indonesia, bahkan ada acara rohani-nya di TVRI, Kenapa? Hal itu terkait bahwa Soehartodan beberapa pejabat masa itu konon meyakini Keyakinan tersebut, ada yang menyebutnya "Kejawen". Pasca lengsernya Soeharto, maka Agama Keyakinan ini pun hilang dari publisitas. Pasca Reformasi, Agama Keyakinan menghilang, pada Pemerintahan GUS DUR, dia mengangkat Kong hu cu sebagai Agama Resmi, yang menjadi pertanda juga sebagai pengakuan atas keberadaan etnis Cina. Sejak dulu, Agama Resmi menjadi masalah diranah masyarakat bawah. Bayangkan, bagaimana menyebutkan Agama Anda saat pendataan, entah itu SENSUS, membuat AKTA KELAHIRAN, membuat KTP dan lainnya jika Agama Anda selain yang resmi. Di zaman Soeharto mungkin bisa dialihkan menjadi Agama keyakinan tadi, tapi pasca Reformasi? susah lagi. Akhirnya menjadi pertanyaan, memang ada agama di Indonesia selain yang disebutkan menjadi agama RESMI? jawabannya ADA, baik agama yang berasal dari luar Indonesia, alias Agama Import, dan juga Agama yang sidah ada sebelum Agama Import masuk ke Indonesia. Selain Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Kong hu cu, masih ada Sikh, Bahai, bahkan Yahudi di Indonesia. Dang taukah kamu Agama Kaharingan? yang di anut oleh masyarakat Dayak kalimantan dan masih ada sampai sekarang? Agama Parmalin yang berkembang di Sumatra Utara dan Barat? dan pernahkan kalian bertanya apakah agama yang dianut oleh suku BADUI DALAM di banten, atau SUKU ASMAT di papua? Masih banyak Agama Adat yang tidak sama sekali dihargai di negri ini bahkan untuk dicatatankan di KTP saja tidak bisa. Kenapa saya bicarakan ini, sebelum masuk ke isu mayoritas, saya hanya ingin menggambarkan adanya kelompok-kelompok di Indonesia yang ternyata di hiraukan, tidak diakui, bahkan ditutup-tutupi masalahnya, macam anak haram. Pemerintah hanya meng-Eksloitasi kebudayaannya untuk dijual sebagai objek pariwisata. Dari wawancara masyarakat adat, diketahui, kalo akhirnya, demi agar diakui sebagai masyarakat Indonesia, mereka harus merubah kolom Agamanya ke agama Resmi, yah, kolom tinggal kolom, kenyataannya mereka tetap menganut agama keturunan. Ini seperti memaksa orang untuk pindah agama or paling tidak memaksa orang berbohong tentang agamanya secara legal Nah, sekarang kita masuk ke Isu mayoritas Islam ini. Dari masalah diatas terlihat benar bagaimana semrawutnya pendataan agama penduduk di Indonesia, tidak jelas dikemanakan data kelompok-kelompok yang tidak dikenal sebagai agama RESMI itu. mungkin sepertinya jumlah penganut agama selain agama RESMI ini sedikit, mungkin, secara jumlah memang sepertinya harus di hitung ulang. Coba lihat link ini: http://www.datastatistik-indonesia.com/component/option,com_tabel/kat,1/idtabel,1110/Itemid,165/ ini link data kependudukan masyarakat Indonesia berbanding luas kepulauan. Jika diurutkan berdasarkan jumlah penduduk dari terbesar hingga terkecil: 1. Jawa & Madura terbesar 58.8% 2. Sumatra 21.0% 3. Pulau lainnya (Papua dan pulau lainnya) 7.5 % 4. Sulawesi 7.2% 5. Kalimantan 5.5% Jika diurutkan berdasarkan luas pulau: 1. Pulau lainnya (Papua dan pulau lainnya) 30.4% 2. Kalimantan 28.1% 3. Sumatra 24.7% 4. Sulawesi 9.9% 5. Jawa & Madura terbesar 6.9% Ada yg menarik, coba kita tambah susunan jumlah orang Islam berdasarkan kepualannya: 1. Jawa & Madura (terbesar) 2. Sumatra 3. Sulawesi 4. Kalimantan 5. Pulau lainnya (Papua dan pulau lainnya) (terkecil) kenapa menarik? karena kalo dilihat ternyata mayoritas Umat Islam terbesar di Indonesia terletak dipulau Jawa dan madura yang pulaunya bahkan terkecil di Indonesia. Sedangkan Pulaiu terluas di Indonesia, papua dan pulau-pulau kecil laiinya memiliki jumlah umat beragama Islam terkecil. Data ini menunjukkan BAHAYANYA isu Mayoritas ISLAM yang sering dikumandangkan beberapa pihak. ISU itu yang membuat perpecahan di Indonesia, yang membuat masyarakat non Islam berfikir untuk memisahkan diri. Isu Mayoritas Islam juga yang sering dipakai untuk membiarkan beberapa kelompok melakukan diskriminasi kepada kelompok diluarnya ternyata hanya berdasarkan sudut pandang PULAU JAWA dan MADURA, bahkan sudut pandang ibukota negara, JAKARTA, yang penduduknya padat. Hal yang SEBALIKNYA jika dilihat dari sudut pandang WILAYAH NEGARA. Maka betapa berbahayanya Isu Indonesia Mayoritas Islam. Saya juga orang Islam, tapi usaha meraih keuntungan dengan menjual ke-mayoritas-an agama tertentu berdasarkan jumlah penduduk itu SEMU, karena bukan hanya karena tidak melihat wilayahnya tapi juga PENDATAAN penduduk yang KACAU karena diskriminasi AGAMA LOKAL pada administrasi NEGARA. http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest¬e_id=430379204991#!/notes/mirza-ahmad/indonesia-mayoritas-islam-what/430379204991 Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic Messages in this topic (1) RECENT ACTIVITY: New Members 5 Visit Your Group Majulah Gorontalo kita! MARKETPLACE Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now. Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you. Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.