Buat yang blom liat video clipnya bisa di buka di : http://www.youtube.com/watch?v=hI7RjxJNAcQ
Odu olo ________________________________ Dari: "agung_hp...@rocketmail.com" <agung_hp...@rocketmail.com> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 10 Mei, 2010 14:29:39 Judul: Re: [GM2020] GORONTALO DIAMBANG DEGRADASI INDENTITAS Jangan hanya bahas lagu ituyangh penting bahas gorontalo kedepan Dan SDMNYA Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: femmy...@yahoo. com Date: Mon, 10 May 2010 07:15:16 +0000 To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> Subject: Re: [GM2020] GORONTALO DIAMBANG DEGRADASI INDENTITAS Waktu di jkt, sy diperdengarkan lagu itu oleh Echa dan teman2 HPMIG Bandung. Salut deh sama kreatifitas teman2. Apalagi disitu ada Bung Elnino. Ternyata penyanyi juga nih senator kita. Femmy Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Noval Sufriyanto Talani <talani_121179@ yahoo.co. id> Date: Mon, 10 May 2010 15:12:00 +0800 (SGT) To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> Subject: [GM2020] GORONTALO DIAMBANG DEGRADASI INDENTITAS Saya terkesan dengan kawans HPMIG Bandung yang telah merilis ulang lagu HULONDALO LIPU'U. Istri saya mengatakan merinding ketika mendengar lagu itu ketika kami nyantikan waktu acara keakraban di Aspura Gorontalo setelah acara Turnamen Futsal Se-Bandung Raya dan HPMIG Se-Jawa+ KKIG Tinelo. Saya kaget mendengar pernyataan istris saya itu, tapi kemudian saya menjelaskan bahwa memang lagu itu secara liriknya dapat menggungcang perasaan kalau kita mendengarnya dengan penghayatan. Saya heran kenapa istri saya sampai merinding mendengar lagu itu padahal dia bukang orang Gorontalo (suku Sunda) sedangkan saya mengajarinya bahasa Gorontalo tergolong masih sedikit karena keerbatan vokabulari yang saya ketahui. Bait demi bait saya jelaskan artinya dan kemudian mencoba untuk memaknai keseluruhan lagu itu sampai dia mengatakan "pastas saja jadi merinding karena lagunya sedih". Saya kemudian menjelaskan bahwa didalam lagu itu mengandung makna filosofi tentang Gorontalo yang merupakan identitas daerah, yakni: 1. Tilong Kabila Huidiyo (Gunung Tilong Kabila), 2. Bone Dutula Liyo (Sungai Bone) 3. Limutu Bulalo Liyo (Danau Limboto) 4. Amani Tawu Liyo (Aman Masyarakatnya) Keempat identitas yang disebut dalam lagu itu sebenarnya merupakan sebagian kecil dari identitas Gorontalo. Namun yang menarik adalah mulai terreduksinya budaya Gorontalo secara massif oleh budaya pop akibat arus globalisasi yang sulit terbendung ditambah lagi kerusakan identitas kita sebagai sebuah bangsa, baik itu secara sengaja maupun tidak. Sebagai contoh, bila kita menggunakan bahasa Gorontalo dianggap sebagai orang kampung, bangunan-bangunan cagar budaya telah diganti dengan gedung mentereng seperti Hotel Quality dan Bele Li Mbui, gaya arsitektural yang menjadi ikon daerah seperti Kantor Gubernur dan Kantor DPRD bukan mencirikan Gorontalo, apalagi patung Saronde yang berada di Gerbang Masuk Kota Gorontalo dipindahkan dan di ganti oleh Tugu yang tidak tahu mewakili identitas apa? apalagi kita termasuk salah satu daerah adat di Indonesia, tapi adakah kita memiliki hukum adat yang dipatuhi oleh rakyat? atau klaim sebagai daerah kerajaan yang tekadang membuat sebagian orang bangga bahwa dia adalah keturunan Raja di Gorontalo, padahal pengangkatan Raja di Gorontalo belum tentu berdasarkan keturunan. Budaya terkadang masih diartikan secara sempit oleh kita bahwa tari-tarian, atau bermain musik dan menyanyi sudah dapat mewakili budaya secara keseluruhan. Inilah hal yang menarik untuk kita teliti kembali sebagai usaha identifikasi diri sebagai Bangsa Gorontalo yang memiliki identitas yang kuat, apalagi mendengar nama Gorontalo orang hanya mengingat Fadel dan Jagung sebagai identitas... Saya rasa Gorontalo memiliki banyak hal yang dapat dijadikan identitas, namun belum identifikasi atau terkelola dengan bijaksana. Semoga kita dapat memahami bahwa memiliki sebuah identitas itu adalah sebuah kebanggaan tertama dari perspektif budaya dari bahasa sampai artefaknya. Bolo ana maapu wanu woluwo utilala to tuladu botiya Wassalam