"Semua Ayam Berawal Dari Telurnya"

Ayam termasuk keluarga burung (Aves) , dan ayam adalah hasil perkawinan alamiah 
diantara keluarga burung , hal ini tentu sesuai dengan hukum genetika / Mendel 
yang dipelajari di sekolah .

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan bidang genetika, telah melahirkan berbagai 
varietas baru dan unggul baik hewan atau tumbuh-tumbuhan .
Contoh sederhana dahulu tidak ada yang namanya Ayam Pelung , yaitu jenis ayam 
yang suaranya merdu, nyaring dan panjang dari Cianjur, kemudian manusia kreatif 
mengawinkan Ayam Hutan dengan Ayam Kampung , dan hasil Awalnya adalah 
Telur-telur Ayam Pelung , dan Telur Jenis Baru ditetaskan menjadi Ayam Pelung , 
yang Berkembang Biak menjadi jenis Ayam Pelung , begitu juga dahulu tidak ada 
jenis Ayam Pedaging dan Ayam Petelur , kemudian manusia mengawinkan jenis Ayam 
dengan ilmu genetika , dan hasil awalnya adalah Telur Baru jenis Telur-Telur 
Ayam Pedaging dan Telur Ayam Petelur , yang ditetaskan menjadi Ayam-Ayam 
Petelur dan Ayam-Ayam Pedaging , yang terus berkembang biak menjadi varietas 
tersendiri demikian seterusnya , Jadi sebenarnya pada awalnya yaitu terjadinya 
jenis Telur Baru , dari hasil Perkawinan jenis unggas-unggas tersebut, baik 
yang berlangsung secara Alamiah atau pun melalui proses Laboratorium Ilmiah .
Begitu pula dengan hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan lainnya , prosesnya tentu 
dari perkawinan yang menghasilkan varietas baru . tetapi siapa tahu ada orang 
biologi atau peternakan di gorontalo , yang berhasil mengawinkan Maleo dan Ayam 
Kampung , yang menghasilkan awal adanya Telur Baru jenis Ayam Maleo , yang 
nanti berkembang biak menjadi Ayam Maleo bertelur besar kita tunggu saja .

Wassalam ,
Zulkifli Amma  





--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Detektive Eddy" <edj...@...> wrote:
>
> bila sering kali orang bertanya Ayam atau Telur Duluan ?
> Maka jawabannya Telur.
> 
> Check This Out :
> 
> Terbukti, Telur Dulu Baru Ayam
> 
> Teka-teki klasik antara telur dulu atau ayam dulu mungkin terjawab dengan 
> penemuan fosil sarang dinosaurus di Kanada. Di sarang yang dibuat 77 juta 
> tahun lalu itu masih terlihat jelas bekas kumpulan lima butir telur.
> 
> "Karakteristik sarang tersebut mirip dengan sarang burung," ujar Francois 
> Therrein, salah satu paleontolog dari Royal Tyrell Museum Alberta, Kanada. 
> Ini berarti bahwa dinosaurus lebih dulu membuat sarang sebagai tempat 
> mengerami telurnya sebelum burung melakukannya. Selama ini, sejumlah pakar 
> evolusi masih berasumsi bahwa burung berkembang dari dinosaurus.
> 
> Ukuran sarangnya berdiameter sekitar setengah meter dan diperkirakan seberat 
> 50 kilogram. Di dalamnya setidaknya terdapat bekas 12 cangkang telur yang 
> masing-masing berukuran panjang 12 centimeter dan tersusun rapi serta 
> mengarah ke satu titik.
> 
> "Berdasarkan bentuk telur dan sarangnya, kami yakin sarang tersebut buatan 
> seekor caenagnathid atau raptor kecil, keduanya sama-sama pemakan daging dan 
> memiliki kekerabatan yang erat dengan burung," ujar Darla Zelenetsky, 
> peneliti lainnya dari Universitas Calgary, Kanada.
> 
> Zelenetsky mempelajarinya sejak disimpan di Canada Fossil Limited Calgary 
> tahun 1990-an. Sebelumnya ia mengira fosil sarang tersebut dibuat seekor 
> dinosaurus herbivora berparuh bebek. Namun, setelah mempelajari lebih 
> seksama, diketahui bahwa sarang tersebut kemungkinan besar dari kelompok 
> theropoda yang merupakan nenek moyang burung.
> 
> Link Source : http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/13186
> 
> --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Sofyan Uli" <sofyanuli@> wrote:
> >
> > Terus pertanyaan yang mungkin muncul adalah ayam berasal dari mana? Apakah 
> > karena proses evolusi atau ?
> > 
> > --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
> > >
> > > 
> > > "Mana yang lebih dulu, ayam atau telur?" sudah jadi pertanyaan paling 
> > > filosofis maupun ilmiah selama berabad-abad.Tapi kini, jawabannya sudah 
> > > tersedia. 
> > > 
> > > Para ilmuwan pekan ini mengklaim telah memecahkan teka-teki tersebut. 
> > > Jawabannya, kata mereka, adalah ayam. 
> > > 
> > > Seperti dilaporkan Mailonline, para peneliti menemukan bahwa pembentukan 
> > > kulit telur bergantung pada satu protein yang hanya ditemukan di indung 
> > > telur ayam. Artinya, telur hanya bisa ada jika berada di dalam ayam. 
> > > 
> > > Protein yang disebut ovocledidin-17, atau OC-17 - bertindak sebagai 
> > > katalis untuk mempercepat pengembangan kulit telur itu. 
> > > 
> > > Cangkang keras ini penting sebagai tempat bagi kuning dan putih telur. 
> > > Para ilmuwan dari universitas di Sheffield dan Warwick menggunakan super 
> > > komputer untuk men-'zoom in' pembentukan telur tersebut. 
> > > 
> > > Komputer yang disebut HECToR itu mengungkapkan bahwa OC-17 sangat penting 
> > > dalam memulai kristalisasi atau tahap awal penciptaan kulit telur. 
> > > 
> > > Protein tersebut mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang 
> > > membentuk kulit telur. 
> > > 
> > > Kalsit kristal ada di berbagai tulang dan tempurung tetapi mereka 
> > > terbentuk lebih cepat di dalam ayam. Unggas itu mampu menghasilkan 6 gram 
> > > kulit telur setiap 24 jam. 
> > > 
> > > Dr Colin Freeman, dari Departemen Teknik Material Universitas Sheffield, 
> > > mengatakan : "Selama ini orang mengira bahwa yang terlebih dulu ada 
> > > adalah telur, tapi kini kita memiliki bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa 
> > > sebenarnya ayamlah yang lebih dulu ada." 
> > > 
> > > "Protein itu sudah diidentifikasi lama dan diketahui terkait dengan 
> > > pembentukan telur. Ternyata, dengan memeriksanya secara jeli kita dapat 
> > > melihat cara protein itu mengendalikan proses pembentukan kulit telur." 
> > > 
> > > "Menarik untuk diketahui bahwa berbagai jenis spesies burung tampaknya 
> > > memiliki variasi protein dengan cara kerja yang sama," kata Freeman. 
> > > 
> > > Profesor John Harding, dari jurusan yang sama di Sheffield, mengatakan 
> > > bahwa penemuan itu bisa berguna untuk hal lain. 
> > > 
> > > "Memahami cara ayam membuat kulit telur dapat memberi petunjuk menuju 
> > > rancangan baru maupun bahan baru," katanya. 
> > > 
> > > 'Alam telah menemukan solusi inovatif untuk semua jenis masalah dalam 
> > > ilmu tentang materi dan teknologi - kita dapat belajar banyak dari alam." 
> > > 
> > > Penemuan itu dipublikasikan dalam makalah "Structural Control Of Crystal 
> > > Nuclei By An Eggshell Protein". (Ant/ICH)
> > > 
> > >  
> > > 
> > > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > >
> >
>


Kirim email ke