--- Pada Sel, 17/8/10, Thariq Modanggu <ceria...@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Thariq Modanggu <ceria...@yahoo.co.id>
Judul: [GM2020] Masih adakah Kemerdekaan Sejati?
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 17 Agustus, 2010, 10:08 PM







 



  


    
      
      
      
Perayaan  HUT RI telah menjadi ritual tahunan. Dari tahun ke tahun kita 
disuguhi: upacara bendera, gerak jalan, kirab, obor, menabur bunga, dan tentu 
saja menyanyi-menyanyi dan makan-makan antar sesama pejabat. 

Saya tidak berhak menyalahkan semua embel-embel ritual seperti itu. Akan 
tetapi, sebagai bagian dari anak negeri ini saya juga punya kemerdekaan untuk 
mengajukan beberapa pertanyaan:

- Apakah ritual-ritual itu sebagai penanda kemerdekaan sejati?
- Tidak bisakah dirancang perayaan kemerdekaan yang lebih bermanfaat untuk 
rakyat?
- Beranikah Kepala Daerah (bupati/walikota) memberi kesempatan kepada rakyat 
untuk menuntut hak-haknya (yang merasa dizolimi pejabat/petugas) meski hanya 
pada setiap 17 Agustus di lapangan upacara??

Meski tidak akan dijawab oleh Kepala Daerah, tapi setidak-tidaknya saya sudah
 bertanya
Wassalam    
 


Assalam

Yang ada hanya kepentingan sejati...terlalu banyak para 'PENGKHIANAT' Ibu 
Pertiwi yang bergentayangan dengan jubah kekuasaan.

Bolo Maapu

Wassalam

Noval S. Talani

    



    
     

    
    


 



  





Kirim email ke