Copy Darat Para Perjalan Spiritual di Padepokan Gantharwa
Bisa juga di baca di 
http://gantharwa.wordpress.com/2008/09/01/copy-darat-para-perjalan-spiritual-di-padepokan-gantharwa/
Tanggal: 30 Agustus 2008
Waktu: 17:00 – 08:00 (31/8/08)
Oleh: Nata Warga
Salam Sejati, Salam Ganjel buat Para Kadhang Sinarawedi,  Assalamualaikum , 
Salam Damai dan Sejahtera, OmSuasti Astu,  Namaste, Rahayu:
Saya David, secara prbadi mewakili Para Kadhang Gantharwa mengucapkan terima 
kasih atas kedatangannya ke Padepokan Gantharwa yang sederhana, jika ada dalam 
pelayanan dan sambutan yang kurang menyenangkan, mohon kiranya bisa 
memakluminya.
 
Acara Sarasehan (Copy Darat) dimulai dengan lancer bergulir tanpa adanya 
pedebatan maupun saling sikut ataupun membuat perasaan satu sama lain jadi 
tidak enak, Padepokan Gantharwa dalam hal ini sebagai menfasilitasi Sarasehan 
sembari juga menyatakan perasaan syukur karena ada dari Para Perjalan Spiritual 
ikut menghadiri yaitu saudara-saudara yang bergabung di SI, Beceka, Mayapada, 
HU, walau masing-masing membawa nilai luhur dalam diri melalui ajaran/kelompok 
masing-masing, yang tentunya tidak bisa di sebutkan satu persatu.
Acara dihadiri sesuai dengan absen dari saudara-saudara seperjalanan ada 
32orang, dan dari Kadhang Gantharwa 21 orang.
Awal Acara: Tamu hadir, acara bebas, persiapan, regestrasi
Acara di mulai dengan kedatangan para Kadhang dan tamu, dengan diawali saling 
diam-diaman (namanya juga kebatinan) dan sedikit basa basi sharing, sambil 
menunggu tepat jam 7 untuk makan malam dan juga menunggu rekan yang lainnya.
Acara Makan Malam: Makan Malam Bersama
Tepat pukul 19:00Wib, saatnya makan, dengan makanan yang tersedia bisa di 
sajikan sederhana, semuanya menikmati makanan. Untuk menghindari repot cuci 
piring, jadi di sediakan nasi kotak.
Acara Pembukaan: Pembukaan, ucapan selamat datang
Setelah makan malam, kurang lebih pukul 20:00Wib, acara di buka secara resmi, 
sebagai tuan rumah, saya menwakili untuk membuka, menyambut dan juga ucapan 
selamat datang serta terima kasih atas kunjungan dari Tuan Rumah, Ibu Joko 
(Swatiningsih). Setelah itu lalu memperkenalkan Padepokan Gantharwa secara 
umum, dari Nama Gantharwa dan seluruh asesoris yang ada di ruangan dijelaskan 
maknanya. 
Sambutan untuk semua: Sambutan Pembukaan
Acara penyambutan dan penghargaan kepada semua yang hadir di sajikan dalam 
bentuk Nyanyian Lir Ilir yang juga di paparkan maknanya oleh dr. Hari dan juga 
mbak Lucy. Lalu setelah itu di lanjutkan dengan perkenalan setiap pribadi.
Acara Perkenalan: Perkenalan dari Kelompok masing-masing
Dari acara perkenalan jelas tampak bahwa yang kemarin berkumpul terdiri dari 
pelangi yang sangat indah, dimana setiap diri membawa dan memiliki ajaran luhur 
tersendiri, walau dalam makna bahasa yang berbeda tapi semua menuju pada titik 
atau perjalanan yang sama. Terima kasih dari para saudara yang juga telah 
membawa salam hangat dari penih sepuh masing-masing kelompok kepada Keluarga 
Gantharwa, dan juga ikut menghangatkan secara suasana dalam pertemuan.
Sebagai tambahan perkenalan dari Mas Leo, mengajak bersama-sama untuk saling 
mengisi dan juga bisa gabung di mailing list SI bagi yang belum gabung, dan 
tulis apa saja, yang mana intinya menjadi diri sendiri. Dan sedikit juga 
memeperkenalkan teman yang lain di SI yang punya specialis masing-masing. 
Termasuk Mas Leo sendiri yang punya back ground tarot dan juga membaca symbol 
dari mimpi dan tanda yang terlihat. Akan sharing lebih lanjut setelah acara 
perkenalan.
 
Perwujudan Kemanunggalan: Makan Ketan Bersama
Sebagai tanda bahwa yang kumpul di Padepokan pada saat acara kemarin adalah 
berada dalam satu kesatuan atau Kemanunggalan (Sinkron), sesuai dengan 
budaya/tanda dari orang jawa adalah makan ketan bersama, yang mempunyai makna 
tentang kedekatan/kebersamaan/kemanunggalan.
Karena ada beberapa saudara kita yang datangnya setelah acara perkenalan, maka 
juga menanyakan tentang Padepokan Gantharwa secara umum, untuk itu saya 
mewakili untuk menjawab dengan menceritakan riwayat Gantharwa serta nama 
Gantharwa (silahkan kunjugi web kami di http://gantharwa.wordpress.com. Red)
 
Sharing bersama: Sharing Terarah
Acara kemudian di lanjutkan dengan sharing bersama: karena merupakan acara Copy 
Darat SI, maka acara di serahkan kembali kepada Mas Leo. Mas Leo memulai dengan 
memberikan sedikir gambaran tentang SI dan latar belakang, lalu kemudian 
dipersilahkan semuanya yang ingin di tafsirkan symbol dalam mimpi maupun tanda 
yang lihat. Kelihatan banyak yang antusias bertanya, tidak tahu hanya sekedar 
mau tahu atau sekalian ajang konfirmasi ulang.
Dari Pekalaongan Mas Edy, juga menekuni tentang Enger Management (Menejemen 
Marah), berkesempatan di Tanya apa dan bagaimana itu, dan dijawab dari asal 
mula konsep tersebut dan bagaimana aplikasi serta praktek menjalankannya. Oh 
iya.. biayanya hanya Rp. 2.500,- silahkan yang berminat bisa di kontak, 
menerima pasien jarak jauh, gimana transfer biayanya… He…he..he..he..
Lalu terlihat juga ada beberapa teman yang memisahkan diri untuk bentuk 
kelompok sharing sendiri, dan terbagi menjadi 3 kelompok, di ruang utama 
langsung di pimpin Mas Leo dengan Tarotnya, dan kelompok Kecil Para kadhang 
yang temu kangen, serta bertanya dan berbincang dengan Mas Rudy untuk 
konsultasi. Di ruang teras atas terlihat juga Pak Drajat, Mas Eko, Mas Pram, 
Mas Bebet, Mas Dodo, Mas Bayu (siapa lagi ya?), dan saya ikut nimbrung membahas 
tentang masalah maqom (Syariat, Tarekat, Hakekat, dan Makrifat) lalu juga ada 
cerita dari Mas Dodo mengenai bagaimana perjalanan dia menjalankan syariat, 
serta pertanyaan bagaimana mendidik anak agar menuju apa yang di sebut minimal 
hakekat. Saya memberikan pendapat, berikut juga yang lainnya, yang penting 
adalah anak itu nantinya akan tertuntun secara dalam dan yang penting 
perlengkapan saat dia masih kecil adalah diajarkan dengan orang tua member 
contoh/laku.
Dari kelompok di lantai bawah, terlihat bahwa juga bersama Mas nDoe, yang 
ngobrol asik dari teman kita yang dari Auri, dan kelompok kecil Mas Hendra 
serta mas Nana dan yang lainnya.. diskusi apa toh? Ashik amat!!!
Tak terasa akhirnya sampai pada jam 00:00Wib, saatnya bermeditasi bersama.
 
Meditasi Bersama ½ jam.
Meditasi yang setidaknya berlangsung setengah jam dengan pemaparan dari 
berbagai teman-teman yang di tangkap, mungkin sedikit yang bisa saya tangkap 
maknanya:
1.       Merasa nyaman: karena kita dalam frekwensi dan KEMAUAN yang sama, 
yaitu DAMAI, adem, ayem.
2.       Tidak melihat apa-apa: karena itulah yang tak terniatkan: pasrah 
kesaning gusti, sumeleh, sendiko lan nyuwun dawuh.
3.       Digigit nyamuk: kita masih manusia, semua butuh tanda, semua butuh 
personifikasi, haruslah tetap down to earth, injak ibu pertiwi.
4.       Tidak tahu tujuan/arah mau kemana: karena memang kita sudah sampai 
pada tempat kita masing-masing.
5.       Bayi menuntun sapi: jangan menjadi sombong karena kita ini masih 
kecil, bersiaplah tumbuh dewasa karena sejak awal masing-masing kita telah 
punya tanggung jawab besar.
6.       Waktunya terasa cepat: karena kita memang harusnya terlepas dari 
dimensi waktu.
7.       Melihat cahaya bola keperakan di tengah ruangan: inilah wujud 
kemanunggalan kita, yaitu solid.
8.       Terasa sesak di dada: ungkapkan saja, tidak usah ditahan.
9.       Menjadi kecil dan ada wujud pribadi bercahaya kuning: berusahan untuk 
manunggal dalam satu kemuliaan.
Silahkan kalau ada saudara lain yang mau menambahkan..
Acara sharing setelah meditasi selesai, lalu kemudian lalu kemudian di 
tambahkan oleh Pak Drajat dengan penyataan dan pertanyaan, kurang lebih begini: 
“kita semua berkumpul disini, dengan satu kebersamaan dan juga dengan adanya 
frekwensi yang sama, sehingga terlihat jelas bahwa suasana/aura/ energy/dll, 
terlihat lebih segar satu sama lain. Nah.. ijin untuk bertanya, apakah ada yang 
hadir bersama kita secara kasat mata?”
Jawaban dari Mas Atmo, ada pribadi yang bercahaya keemasan bersama kita, tapi 
tidak Tanya lebih lanjut pribadi siapa. Dari Mas Rudi dan Mas Ade, ada Pak Joko 
ikut mampir. Jawaban dari saya: biasanya saya sebagai Penerima Tamu (Halus) 
setiap ada momen acara penting pasti ikut mengundang para leluhur untuk ikut 
hadir, dan biasanya mereka ikut memberikan wejangan, tapi kali ini tidak ada 
wejangan khusus.
Acara lalu di lanjutkan dengan diskusi bebas, dan di awali dengan pertanyaan 
Mas Hendra, begini kira-kira: “saya tidak merasakan bahwa kita disini memiliki 
tujuan dan kedepannya kita mau ngapain setelah hasil dari pertemuan ini, agar 
minimal berguna bagi yang lainnya, jangan kita hanya sekedar berkumpul dan 
chat-chit saja, tapi tidak ada topic atau tujuan yang mau kita angkat. Dan dari 
tadi saya Tanya kenapa teman-teman Gantharwa memakai baju seperti itu 
(Sorjan)”. Pertanyaan di jawab dan disikusikan antara MAs Pram, Pak Drajat, Mas 
Djanto, Mas Leo, dan rekan yang lain. 
Dan diskusinya ramai, silahkan di tambahkan.
Saya sendiri dari pihak Gantharwa menjawab:
Bahwa pertemuan ini memang tidak di berikan judul dan juga tidak ada topic 
untuk mengangkat sesuatu, karena ini adalah pertemuan SI, maka lebih cenderung 
sengaja tidak memberikan judul pertemuan. Karena nanti bisa di anggap sebagai 
kami mengajari dan juga akan timbul rasa tidak nyaman bagi yang datang tidak 
setuju dengan judul yang di angkat. Sekilas tentan pakaian sorjan, pakaian 
sorjan yang biasanya di pakai oleh keluarga Gantharwa pada tiap pertemuan ada 
merupakan pakaian sederhana orang jawa, di mana artinya ingin menunjukan bahwa 
“saya/kami ingin menjadi jawa” yaitu yang berkeserasihan dan berkeseimbangan , 
atau berkesatuan ukuran. Setidaknya memiliki cita-cita. Demikian.
 
Acara lalu di lanjutkan dengan diskusi bebas, di kelompok kecil, yang merasa 
waktunya tidur, juga terlelap tidur dalam dinginnya malam di bandung. Yang 
diskusi juga melek sampai pagi dan tetap bersemangat sampai pagi datang dan 
makanan nasi goring pun tersedia.
SEKALI LAGI TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN KE PADEPOKAN KAMI, KALAU DALAM MELAYANI 
KALAU TIDAK PUAS, HARAP DI MAKLUMI. 
DAN KALAU TIDAK KEBERATAN MAMPIR LAGI PADA WAKTU DI UNDANG, JIKA INGIN MEMAKAI 
TEMPAT KAMI JUGA PERSILAHKAN DENGAN PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU.
 
Salam Sejati
"Siapa yang bersungguh-sungguh, 
akan menemukan yang dicarinya"


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Quote: 
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will 
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an 
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are 
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal 
Energy **
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke