wah... ilmu yang aq pelajari dibahas disini.. Krachtology...

Pada tanggal 28/07/09, Arief Pribadi <mas.arief.prib...@gmail.com> menulis:
> beighhhh mas herman luas kaleee pengetahuannya :-)
>
> 2009/7/28 Christanto <christant...@gmail.com>
>
>> Serasa membaca Khoo Ping Ho, sarat dengan sejarah dan filosofi :)
>>
>> Thx mas.
>>
>>
>> Harmonic Blessings,
>>
>> (-C-)hrist
>> ~ A loving soul is a loved soul.
>> *
>> * Powered by T-BlackBerry®
>> *
>>
>> ------------------------------
>> *From*: "Herman Adriansyah"
>> *Date*: Mon, 27 Jul 2009 22:24:34 -0700
>> *To*: <harmonisasi-universal@googlegroups.com>
>> *Subject*: [HU] Sejarah Tenaga Dalam
>>
>>   *Sejarah Tenaga Dalam*
>>
>> Tenaga dalam atau Krachtologi (berasal dari perkataan KRACHTOS yang
>> berarti
>> tenaga dan LOGOS yang berarti ilmu). Pada 4000 SM, Krachtologi sudah
>> dikenal
>> oleh orang-orang Mesir Kuno. Dalam sebuah buku Papyrus "Yedimesish
>> Ontologia" yang sudah disalin dalam bahasa Gri Kuno, menceritakan, bila
>> otot
>> bahu digerakkan akan mengeluarkan tenaga aneh sehingga dapat merobohkan
>> orang yang sedang marah (diktat Ameta, Krachtologi 23).
>>
>> Dari Mesir, Krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani, Romawi dan Persia.
>> Di Persia tenaga semacam ini dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana disebutkan
>> bahwa pada suku Bukht dan Persia, terkenal ilmu perang dinamakan DAHTUZ
>> ialah merobohkan musuh dari jarak jauh. Kaum bangsawan Persia dilatih
>> sejenis senam waktu dinihari sehingga mereka mempunyai tenaga Daht itu.
>> (Kracht 23). Dikatakannya pula bahwa orang-orang Badwi mempunyai Daht pada
>> matanya, bila musuh akan menyerangnya, tiba-tiba musuh itu roboh. Mengapa
>> orang-orang Badwi banyak mempunyai kekuatan mata seperti itu ? Hal ini
>> disebabkan orang-orang Badwi dengan tanpa disadari melatih matanya dengan
>> melihat jauh, memandang padang pasir yang luas membentang itu.
>>
>> Orang-orang Cina, Tartar, Patan, Moghul, mengenal beberapa silat yang
>> dapat
>> merobohkan orang dari jauh. Silat Moghul yang terkenal diantaranya
>> SHURULKHAN yang artinya tipuan licik untuk raja-raja, berbentuk silat dua
>> belas jurus dari Taymour Lateph Baber (1460-1520). Yang boleh belajar
>> silat
>> itu hanya kepala-kepala suku dari orang Moghul Islam. Bukbisj Ismeth Bey
>> murid Lateph Baber dapat memukul dengan toya sejauh satu mil. Bukbisj
>> belajar Shurulkhan dari Baber selama 20 tahun. Dengan pisau jarinya ia
>> dapat
>> mengeluarkan usus lawan dari jarak satu tombak. Kawannya melihat ia
>> belajar
>> jurus sejak dini hari sampai matahari naik, dengan diselingi shalat
>> shubuh.
>> Taymour dan Bukbisj terkenal orang-orang yang fanatik madzhab Hambali dan
>> sangat anti kepada orang sufi dan tan (Kracht 24).
>>
>> Di Cina terkenal beberapa macam silat yang mempergunakan Kracht,
>> diantaranya Gin Kang (ilmu meringankan tubuh) yang dapat dipergunakan
>> melompat jauh, loncat tinggi dan berjalan diatas air. Kwie Kang dan Wie
>> Kang
>> hampir bersamaan, perbedaanya hanya pada jurus pertama. Kwie Kang dengan
>> jurus tinju dan Wie Kang dengan jurus terbuka.
>> Wie Kang yang disebut jurus sepuluh, tersebar sampai Vietnam, Campa,
>> Malaya, dan Indonesia. Tumbuhlah menjadi beberapa aliran, diantaranya
>> silat
>> Mandar dari Sulawesi, silat Timpung dari Jawa Timur dan silat Nampon dari
>> Jawa Barat, dan sebagainya.
>>
>> Shurulkhan pun masuk ke Indonesia dan pembawanya ialah orang-orang Cina
>> Islam. Diantaranya orang Indonesia pertama yang belajar Shurulkhan ialah
>> Tuanku Rao. Orang-orang Cina Islam menamakan silat itu Tou Yu Kang.
>>
>> Penyebaran ilmu tenaga dalam di Indonesia
>>
>> Pada awalnya tenaga dalam hanya dipelajari secara terbatas di berbagai
>> perguruan silat. Para pendekar silat yang tercatat sebagai guru bagi para
>> pendiri perguruan silat tenaga dalam generasi berikutnya antara lain:
>>
>> 1. Abah Khoir, yang mendirikan silat Cimande, Cianjur
>> 2. Bang Madi, dari Batavia
>> 3. Bang Kari, dari Batavia
>> 4. Bang Ma'ruf, dari Batavia
>> 5. Haji Qosim, dikenal juga dengan nama Syahbandar atau Subandari, dari
>> kerajaan Pagar Ruyung
>> 6. Haji Odo, seorang kiai dari pesantren di Cikampek
>>
>> Perlu menjadi catatan bahwa pada masa ini belum dikenal teknik pukulan
>> tenaga dalam atau pukulan jarak jauh. Silat yang diajarkan oleh Madi, Kari
>> dan Syahbandar lebih bersifat fisik.
>>
>> Baik Madi, Kari dan Syahbandar dikenal sebagai pendekar silat (fisik) pada
>> masanya. H. Qosim yang kemudian dikenal sebagai Syahbandar atau Mama’
>> Subadar karena tinggal dan disegani masyarakat desa Subadar di wilayah
>> Cianjur. Sedangkan Madi dikenal sebagai penjual dan penjinak kuda binal
>> yang
>> diimpor asal Eropa.
>>
>> Dalam dunia persilatan Madi dikenal pakar dalam mematah siku lawan dengan
>> jurus gilesnya, sedangkan Kari dikenal sebagai pendekar asli Benteng
>> Tangerang yang juga menguasai jurus-jurus kung fu dan ahli dalam teknik
>> jatuhan.
>>
>> Pada era Syahbandar, Kari dan Madi banyak pendekar dari berbagai aliran
>> berkumpul di Batavia. Batavia seakan menjadi pusat barter ilmu bela diri
>> dari berbagai aliran, mulai dari silat Padang, silat Betawi kombinasi kung
>> fu ala Bang Kari, juga aliran Cimande yang dibawa oleh Khoir.
>>
>> Perkembangan Selanjutnya
>> Pada tahun-tahun berikutnya, perkembangan perguruan tenaga dalam layaknya
>> MLM (Multi Level Marketing). Seseorang yang belajar pada suatu perguruan
>> memilih untuk mendirikan perguruan baru sesuai selera pribadinya. Ini
>> adalah
>> gejala alamiah yang tidak perlu dimasalahkan, karena setiap guru atau
>> orang
>> yang merasa mampu mengajarkan ilmu pada orang lain itu belum tentu sepaham
>> dengan tradisi yang ada pada perguruan yang pernah diikutinya.
>>
>> Pertimbangan merubah nama perguruan itu dilatarbelakangi oleh hal-hal yang
>> amat kompleks, mulai adanya ketidaksepahaman pola pikir antara orang zaman
>> dulu yang mistis dan kalangan modernis yang mempertimbangkan sisi
>> kemurnian
>> aqidah dan ilmiah, disamping pertimbangan dari sisi komersial. Yang pasti,
>> misi orang mempelajari tenaga dalam pada masyarakat sekarang sudah mulai
>> berubah dari yang semula berorientasi pada ilmu kesaktian menuju pada
>> gerak
>> fisik (olah raga) karena orang sekarang menganggap lawan berat yang
>> sesungguhnya adalah penyakit. Karena itu, promosi perguruan lebih
>> mengeksploitasi kemampuan mengobati diri sendiri dan orang lain.
>>
>> Aliran perguruan tenaga dalam yang mengeksploitasi kesaktian kini lebih
>> diminati masyarakat tradisional. Dan menurut pengamatan beberapa pihak,
>> perguruan ini justru sering “bermasalah” disebabkan pola pembinaan yang
>> menggiring penganutnya pada sikap “kejawaraan” melalui doktrin-doktrin
>> yang
>> kurang bersahabat pada aliran lain dari sesama perguruan tenaga dalam
>> maupun
>> bela diri dari luar (asing).
>>
>> Sikap ini sebenarnya bertentangan dengan sikap para tokoh seperti Bang
>> Kari
>> yang selalu wanti-wanti agar siapapun yang mengamalkan bela diri untuk
>> selalu memperhatikan “sikap 5” yaitu :
>>
>> - Jangan cepat puas.
>> - Jangan suka pamer.
>> - Jangan merasa paling jago.
>> - Jangan suka mencari pujian dan
>> - Jangan menyakiti orang lain.
>>
>> Dan perlu diingat, perkembangan pencak silat sebagai dasar dari tenaga
>> dalam itu, baik pelaku maupun keilmuannya dapat berkembang karena
>> silaturahmi antar tokoh, mulai dari silat Pagar Ruyung Padang yang dibawa
>> H
>> Kosim (Syahbandar), Bang Kari dan Bang Madi yang merangkum silat Betawi
>> dengan Kung Fu, juga Abah Khoir dengan Cimandenya, RH. Ibrahim dengan
>> Cikalongnya.
>>
>> Setiap perguruan tenaga dalam memberikan sumbangsih tersendiri bagi
>> masyarakat Indonesia. Margaluyu menorehkan tinta emas sebagai perguruan
>> tua
>> yang banyak mengilhami hampir sebagian besar perguruan di Indonesia, dan
>> cabang-cabang dari perguruan ini banyak berjasa bagi pengembangan tenaga
>> dalam yang ilmiah dan universal.
>>
>> Sin Lam Ba, Al-Hikmah, Silat Tauhid Indonesia berjasa dalam memberikan
>> nafas religius bagi pesertanya, dan aliran Nampon berjasa dalam memberikan
>> semangat bagi para pejuang di era kemerdekaan.
>>
>> Terlepas dari sisi positif dari aliran-aliran besar itu, pengembangan
>> aliran tenaga dalam yang kini masih memilih corak pengembangan bela diri
>> dan
>> kesaktian itu justru mendapat kritik dari para pendahulunya.
>>
>> Pada tahun 1984 Alm. Sidik murid dari H Abdul Rosyid saat berkunjung ke
>> wilayah Pati utara dan menyaksikan cara betarung (peragaan) suatu
>> perguruan
>> “pecahan” dari Budi Suci, menyayangkan kenapa sebagian besar dari siswa
>> perguruan tenaga dalam itu sudah meninggalkan teknik silat (fisik) sebagai
>> basic tenaga dalam.
>>
>> Artinya, saat diserang mereka cenderung diam dan hanya mengeraskan bagian
>> dada/perut. Kebiasaan ini menurutnya suatu saat akan menjadi bumerang saat
>> harus menghadapi perkelahian diluar gelanggang latihan. Karena saat
>> latihan
>> hanya dengan “diam” saja sudah mampu mementalkan penyerang hingga
>> memberikan
>> kesan bahwa menggunakan tenaga dalam itu mudah sekali.
>>
>> Mereka tidak sadar bahwa dalam perkelahian di luar gelanggang latihan itu,
>> suasananya berbeda. Dalam arena latihan yang dihadapi adalah teman sendiri
>> yang sudah terlatih dalam menciptakan emosi (amarah).
>>
>> Cara bela diri memanfaatkan tenaga dalam yang benar menurut Alm. Sidik
>> sudah dicontohkan oleh Nampon saat ditantang jawara dari Banten dan saat
>> akan dicoba kesaktiannya oleh KM Tamim. Yaitu, awalnya mengalah dan
>> berupaya
>> menghindar namun ketika lawan masih memaksa menyerang, baru dilayani
>> dengan
>> jurus silat secara fisik, menghindar, menangkis dan pada saat yang
>> dianggap
>> tepat memancing amarah dengan tamparan ringan dan setelah penyerang emosi,
>> baru menggunakan tenaga dalam.
>>
>> Pola pembinaan bela diri yang tidak lengkap yang hanya fokus pada sisi
>> batin saja, sering menjadi bumerang bagi mereka yang sudah merasa memiliki
>> tenaga dalam sehingga terlalu yakin bahwa bagaimanapun bentuk serangannya,
>> cukup dengan diam (saja) penyerang pasti mental. Dan ketika mereka
>> menghadapi bahaya yang sesungguhnya, ternyata menggunakan tenaga dalam
>> tidak
>> semudah saat berlatih dengan teman seperguruannya.
>>
>> Fenomena pembinaan yang sepotong-potong ini tidak lepas dari keterbatasan
>> sebagian guru yang pada umumnya hanya pernah “mampir” di perguruan tenaga
>> dalam. Sidik mengakui banyak orang yang belajar di Budi Suci hanya
>> bermodal
>> “jurus dasar” saja sudah banyak yang berani membuka perguruan baru.
>> Padahal
>> dalam Budi Suci itu terdapat 3 tahapan jurus. Yaitu, Dasar Jurus – Jodoh
>> Jurus dan Kembang Jurus (ibingan).
>>
>> Karena tergesa-gesa ingin membuka aliran baru itu menyebabkan siswa sering
>> tidak siap disaat harus menggunakan tenaga dalamnya. Dan Yosis Siswoyo
>> dari
>> Bandar Karima memberikan konsep bahwa keberhasilan memanfaatkan tenaga
>> dalam
>> ditentukan dari prinsip “min-plus” yang dapat diartikan : Biarkan orang
>> berniat jahat (marah), aku memilih untuk tetap bertahan dan sabar.
>>
>> Karena itu pembinaan fisik, teknik bela diri fisik, teknik, kelenturan,
>> refleks dan mental bertarung perlu ditanamkan terlebih dahulu karena
>> kegagalan memanfaatkan tenaga dalam lebih disebabkan mental yang belum
>> siap
>> sehingga orang ingat punya jurus tenaga dalam setelah perkelahian itu
>> sudah
>> usai.
>>
>> Berdasarkan pengamatan, tenaga dalam berfungsi baik justru disaat
>> pemiliknya “tidak sengaja” dan terpaksa harus bertahan dari serangan orang
>> yang berniat jahat. Dan tenaga dalam itu sering gagal justru disaat tenaga
>> dalam itu dipersiapkan sebelumnya untuk “berkelahi” dan akan lebih gagal
>> total jika tenaga dalam itu digunakan untuk mencari masalah.
>>
>> Tenaga dalam harus bersifat defensif atau bertahan. Biarkan orang marah
>> dan
>> tetaplah bertahan dengan sabar dan tak perlu mengimbangi amarah. Sebab
>> jika
>> pemilik tenaga dalam mengimbangi amarah, maka rumusnya menjadi “plus
>> ketemu
>> plus” yang menyebabkan energi itu tidak berfungsi. Dan dalam hal ini Budi
>> Suci menjabarkan konsep “min – plus” itu dengan sikap membiarkan lawan
>> “budi” (bergerak/amarah) dan tetap mempertahankan “suci” (sabar, tenang).
>>
>> Memposisikan diri tetap bertahan (sabar) sangat ditentukan tingkat
>> kematangan mental. Dan pada masa Nampon dan H Abdul Rosyid, tenaga dalam
>> banyak berhasil karena dipegang oleh pendekar yang sudah terlatih bela
>> diri
>> secara fisik (sabung) sehingga saat menghadapi penyerang mentalnya tetap
>> terjaga.
>>
>> Sekarang semua sudah berubah. Orang belajar tenaga dalam sudah telanjur
>> yakin bahwa serangan lawan tidak dapat menyentuh sehingga fisik tidak
>> dipersiapkan menghindar atau berbenturan. Dan karena tidak terlatih itu
>> disaat melakukan kontak fisik, yang muncul justru rasa takut atau bahkan
>> mengimbangi amarah hingga keluar dari konsep “min-plus”.
>>
>> Sejarah tentang tenaga dalam perlu diketahui oleh mereka yang mengikuti
>> suatu aliran tenaga dalam. Ketidaktahuan tentang sejarah itu dapat
>> menggiring seseorang bersikap kacang lupa kulit, bahkan memunculkan
>> “anekdot
>> spiritual” sebagaimana dilakukan seorang guru tenaga dalam yang karena
>> ditanya murid-muridnya dan ia tidak memiliki jawaban lalu menjelaskan
>> bahwa
>> orang-orang yang ditokohkan dalam perguruan itu dengan jawaban yang
>> mengada-ada.
>> Misalnya, Saman adalah seorang Syekh dari Yaman, Madi disebut sebagai Imam
>> Mahdi, Kari adalah Imam Buchori, Subandari adalah Syeh Isbandari. Dan
>> jawaban seperti itu tidak memiliki dasar dan konon hanya berdasarkan pada
>> kata orang tua semata.
>>
>>
>>
>> >
>>
>>
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Quote: 
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will 
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an 
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are 
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal 
Energy **
****
Mendaftar Inisiasi HU by Pillar: (3 Aug 09)
http://www.flexlists.com/key/hCdOmk1co96klX1PA8fgt7LnP4sbzIbQloEIJFU7

Inisiasi Silver Violet Flame : (20 Juli 09)
http://www.flexlists.com/key/48FOSscdpUw1Of8AhI0lP4uwoPiO4EU9NAYF3bTs

Wings of Light Empowerment : (27 Juli 09)
http://www.flexlists.com/key/EdV3X1Rh3CEuXN94s4pyQAHNiEyS731LhWOfYFw1

Pelangi Tunggal (17 Aug 09)
http://www.flexlists.com/key/PlUaAwv3IkFRVlupVOSLg8nGdLB7rMzh8urI0XLI

Inisiasi Reiki Usui level 1-2 (10 & 31 Aug)
http://www.flexlists.com/key/axm1a3ifYv5aROwrXhLHQZBYUMXdNv3Y2pZdtitr
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke