salam

sebenarnya semua itu proses aja mas nanus dan tidak salah kok kalo emang
harus vakum.vakum berarti memberikan kesempatan bagi diri untuk menimbang
untuk "what's the next i should do! then go on!kebenaran nggak usah dicari
dan Tuhan juga nggak usah dicari,dia akan datang sendiri sesuai dengan
kesiapan kita menerimanya.bukan sesuatu yang perlu didebatkan dan diributkan
tidak ada kata yang absolut benar.spiritualitas seperti telur yang fleksible
bisa melar seluas-luasnya.

Segala macam inisiasi tidak lagi menggugah hasrat saya. Entah kenapa.
Belum lagi "rasa nyaris putus asa" yang menghinggapi saya.  Kesadaran yang
menyiksa bahwa sesungguhnya saya bisa berbuat lebih banyak, lebih berarti
bagi sesama. Bahkan untuk orang-orang di dekat saya pun tak banyak yang
sudah saya lakukan. Tak banyak berarti......>KAGAK PERLU KAYAKNYA, GK PERLU
PUSING!SEMUA HANYA SARANA AJA BANG!KEMBALINYA KE KERAJAAN DIRI.DIA TUH MAHA
TERSERAH,MAHA SEKAREPE JD NGAPAIN PUSING.PLIS KEEP IN HARMONY IN OURSELF


Aktivitas spiritual yang saya jalani pun tak cukup memberi jawaban atas apa
yang saya rasakan, atas apa yang saya pertanyakan.
Apakah karena saya kurang intens bermeditasi? Bisa jadi..kemungkinan besar
malah......>GK PERLU DICARI/ENJOY AJA.


"Saya mulai mundur dan menjauh dari hiruk pikuk dunia spiritualitas. Saya
menjadi cenderung tidak ambil pusing dan akhirnya sekedar menjalani saja
kehidupan saya hari demi hari entah sampai kapan.
Demotivasi singkatnya." SETUJU BANGET BANG!!

welcome back brother in ourself,selamat datang kembali di dirimu.sadari
KetuhananMu maka raihlah DIA Yang MAha Luas
.seperti manusia yang perlu makan dan minum,jiwa juga begitu tiba saatnya
DIA akan berkata "boz gua butuh makan neh",kalo pengen kaya ya dapatkan juga
Yang Maha Kaya!maka jadilah kaya!GAMPANG KHAN.

segala macam hiruk pikuk energi dan segala macam bentuk meditasi "hanya
sarana aja bang gk penting banget"paling mentok buat healling sampe anda
jenuh sendiri akhirnya anda tinggalkan juga.manusia itu awalnya aja yang
semangat akhirnya bosan juga,dan Tuhan tidak berkata apapun melainkan
"terserah koe le" pengennya ketawa dan nangis aja,pengen juga marah2,eh elo
kok gitu sih Tuhan??hahahahahaha:-))berbuat baik salah,membantu salah yang
bener apa donk??"terserah koe"itu khan buat elo juga,emang buat gue??gue gk
butuh baik elo,jahat elo,bahkan elo aja gue kagak butuh..so then my lord??ya
terserah "mau balik sukur gk ya gk apa2,mau cr sakti sana,mau surga
silahkan,mampir ke neraka ayo,reinkarnasi yo karepe..tapi itu bukan gue
kaleee..

kalo mau perkataan Tuhan yang benar tuh lagunya mbah surip "tak
gendong",Gustimu/Tuhanmu/sudah ngegendong kita kemana2 yen ora sadar diri
kita udah digendong"terima ksaih juga nggak,apa perlu dia terimakasih
kita,Gk perlu juga kalee.hahahaha lucu2 unik antik...mbah surip I love You
darling.

salam harmoniz

Arief
2009/8/27 Christian Stephanus <kenjeran...@gmail.com>

> Saudara-saudariku sekalian,
> Apa kabar? Lebih dari 6 bulan rasanya saya tak urun rembug di milis HU
> khususnya. Kiranya kesehatan dan kesejahteraan lahir dan bathin senantiasa
> menyertai kita semuanya.
>
> Melalui Bang Gerry, Mba Cacha dan Mas Arief saya mengikuti perkembangan HU
> dr jauh dan sesekali.
> Kebayang gak? Sudah dr jauh, sesekali pula!
> Hehehe.
>
> Entah kenapa, ini hari ada dorongan kuat untuk menyapa Saudara-saudari
> sekalian sekaligus sharing perjalanan bathin saya sejak awal th 2009 hingga
> saat ini.
>
> Saya melewati tahun 2008 hingga saat ini dengan perasaan yg bercampur baur.
> Segenap tantangan dan kesempatan (termasuk di dalamnya godaan) yang hadir di
> depan saya, sungguh membuat saya sulit untuk menjaga pikiran dan perasaan
> saya, sekaligus menjaga keseimbangan antara lahiriah dan batiniah.
>
> Saya mencoba keras untuk memaknai kehidupan ini: untuk apa dan bagaimana
> sebaiknya menjalani kehidupan ini. Untuk itu, saya berusaha giat membekali
> diri melalui partisipasi dalam milis HU dan juga Spiritual Indonesia, baik
> dalam aktivitas interaksi virtual maupun kegiatan meditasi bersama.
>
> Namun, kembali kehampaan-lah saya rasakan. Saya mengalami disorientasi, tak
> tahu saat ini "berada dimana" dan tak tahu pula hendak kemana.
>
> Tuhan seakan-akan meledek saya dengan berbagai pencapaian duniawi yang
> dianugerahkan kepada saya. Seakan-akan ada pertanyaan yg terus muncul:
> "Hayoo..mau apa kamu sekarang?...Hayoo..mau kemana kamu sekarang?"
>
> Saudara dan sahabat sekalian, saya merasa sudah sangat puas menjalani
> kehidupan ini. Rasa-rasanya, tak ada yang ingin saya ketahui lagi dr
> kehidupan ini.
>
> Apakah saya sudah kaya raya? Apakah saya sudah serba kecukupan? Tidak sama
> sekali. Saya hanya merasa cukuplah sudah.
> Mungkin hanya tanggung jawab terhadap istri dan anak yg menahan saya untuk
> tetap menjalani kehidupan ini.
>
> Aktivitas spiritual yang saya jalani pun tak cukup memberi jawaban atas apa
> yang saya rasakan, atas apa yang saya pertanyakan.
> Apakah karena saya kurang intens bermeditasi? Bisa jadi..kemungkinan besar
> malah.
>
> Segala macam inisiasi tidak lagi menggugah hasrat saya. Entah kenapa.
> Belum lagi "rasa nyaris putus asa" yang menghinggapi saya.  Kesadaran yang
> menyiksa bahwa sesungguhnya saya bisa berbuat lebih banyak, lebih berarti
> bagi sesama. Bahkan untuk orang-orang di dekat saya pun tak banyak yang
> sudah saya lakukan. Tak banyak berarti.
>
> Saya mulai mundur dan menjauh dari hiruk pikuk dunia spiritualitas. Saya
> menjadi cenderung tidak ambil pusing dan akhirnya sekedar menjalani saja
> kehidupan saya hari demi hari entah sampai kapan.
> Demotivasi singkatnya.
>
> Untuk apa, untuk apa dan untuk apa.. Selalu pertanyaan yg muncul dr waktu
> ke waktu mengkritisi dan menggugat setiap rencana tindak yang saya siapkan.
> Haruskah, pentingkah, untuk apa, untuk apa dan untuk apa..
>
> Satu hal yg saya sadari sbg hal yg mendasar untuk memaknai kehidupan ini
> adalah..hidup saya baru bermakna jika saya bisa berarti bagi sesama..dan itu
> berarti tdk hanya keluarga, atasan, anak buah, tapi sesama..
>
> Akhir kata dr sharing saya adalah, saya tidak punya cukup rejeki berlebih
> untuk dibagikan kepada sesama, namun saya yakin saya punya Kasih
> berkelimpahan untuk dibagikan sesama. Kasih = wujud spiritualitas. Well, mau
> tdk mau, tampaknya saya harus kembali memberikan space lebih bagi
> spiritualitas dalam diri saya.  :D
>
> Salam harmonis,
> Nanus
> Peacefully sent from my BlackBerry®
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Quote: 
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will 
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an 
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are 
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal 
Energy **
****
Inisiasi Guardian Angel (6 Sept 09)
http://www.flexlists.com/key/Igck3rdsCm6T4wo7CrJqrFRJhj14rov9EItH9HaM

Inisiasi gTummo by Gerald :
(Level-1: 4 Sept / Level-2: 18 sept)
http://www.flexlists.com/key/xfwaI80osPy1AowtL6uU6J2vJysFqdcXsI7bQ8Aj

Inisiasi Cahaya Inti Reiki (10 Sept 09)
http://www.flexlists.com/key/wguMlEfAKE7L04NOZb1ATtMYSv5qJOWf4q2q4h1O

Insiasi Karuna Ki (14 Sept 09)
http://www.flexlists.com/key/wHOuio2leysFrIDT5QtT3jwC3LOX0LSwtH1M537j

Inisiasi Shamballa level 3 (30/9 & 10/10)
http://www.flexlists.com/key/D7JgsxxZEyuajqCEeBWYMWMp8dD9nsR1ABi38P2N
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke