Satu amalan yang menjadi semakin kurang dihayati ialah mengantarkan jenazah 
keperkuburan. Baru-baru ini saya kehilangan seorang sahabat yang kembali 
kerahmatullah. Beliau adalah seorang yang agak aktif dalam jemaah tabligh dan 
juga Pengerusi AJK Pendidikan sebuah masjid yang agak besar di mana saya adalah 
salah seorang ajk nya.Yang melakukan solat jenazah agak ramai tapi yang turut 
ke tanah perkuburan tidak sampai 10 peratus. Mungkin mereka ini sibuk 
sehinggalah hari mereka sendiri terpaksa dihantar ketanah pekuburan. 
Wallahua'lam.

ibnuAli
kota jembal

--- On Mon, 11/17/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Help Palestine [hidayahnet] MENUNDUKKAN HAWA NAFSU. No.7. Bersambung.
To: "Ikhwanul Muslimun" <hidayahnet@yahoogroups.com>
Date: Monday, November 17, 2008, 5:23 PM










    
            MENUNDUKKAN HAWA NAFSU

MEMBENTUK AKHLAQ LUHUR 

DAN BUDIPEKERTI YANG MULIA

No.7.  bersambung. 



A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim.

Bismillahirrahmanir rahiim.



Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh. 

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara dan Adik-adikku yang insya Allah 
dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 



Ketahuilah bahwa, setiap orang Islam, setiap orang Muslim, Muslimat, Mukminin, 
Mukminat, setiap orang yang beriman, itu bersaudara. Maka dari itu alangkah 
baiknya sekiranya sesama Umat Mahammad s.a.w. saling nasihat menasihati supaya 
Menta’ati ajaran Allah dan Rasul-Nya, Menta’ati segala Ketentuan-ketentuan -Nya 
dan  saling menasihati supaya menta’ati kebenaran, dan nasihat menasihati 
supaya berbuat kesabaran. 



Sebelumnya saya mohon ma’af apabila didalam cara saya menyampaikan artikel ini 
kurang berkenan dihati anda, kurang ber adab..



KEWAJIBAN ORANG ISLAM TERHADAP JENAZAH ORANG ISLAM

Kewajiban orang Islam terhadap Jenazah orang Islam: Melayat, menyolatkan, dan 
mengantarkan mayat (jenazah) tetangganya (orang Islam):



(a)-Menutup jenazah. Hadis Shahih Imam Muslim (HSM).No.894

(b)-Memadikan, mengkafani jenazah. HSM.No.888 s/d 893

(c)-Melayat, menyolatkan dan mengantarkan jenazah  ke kuburan. 

HSM.897, 898.  (HSM=Hadits Shahih Muslim)



Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah s.a.w.bersabda: “Siapa yang melayat 
jenazah, kemudian menyolatkannya, maka orang itu dapat pahala satu qiroth. 
Siapa yang yang melayat sampai mengantarkan jenazah sampai ke pekuburan, maka 
pahalanya dua qiroth”. Ditanyakan orang kepada beliau, “Berapakah dua qiroth 
itu, ya Rasulullah?” Jawab beliau, :”Dua qiroth itu kira-kira sebesar dua buah 
gunung yang besar”. HSM.No.897



Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Siapa yang ikut 
menyolatkan jenazah, tetapi tidak ikut mengantarkannya ke pekuburan, maka dia 
dapat pahala satu qiroth. Jika dia ikut mengantarkan ke kuburan, pahalanya dua 
qiroth.” Lalu ditanyakan orang, “Berapakah dua qiroth itu?” Jawab beliau, “Satu 
qiroth paling sedikit sebesar bukit Uhud.”

Hadis Shahih Muslim (HSM).No.898



(d)-Sholat jenazah bisa dilakukan di masjid. HSM.919



(e)-Menyegerakan penguburan jenazah.

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Segerakanlah menguburkan 
jenazah! Jika dia orang baik, berarti kamu segera mengantarkan kepada kebaikan. 
Jika dia orang jahat, berarti kamu segera menghindarkan bencana terhadap 
dirimu.” HSM. 896



(f)-Rasulullah s.a.w. melarang menguburkan jenazah dimalam hari.

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: “Pada suatu hari Nabi s.a.w. berkhutbah, 
lalu beliau menyebut nama salah seorang sahabatnya yang telah meninggal dan 
dikafani dengan kafan yang kurang panjang, serta dikuburkan malam hari. Nabi 
s.a.w. melarang menguburkan mayat malam hari, supaya dapat disholatkan (oleh 
jamaah yang lebih banyak), kecuali jika terpaksa. Sabda beliau, “Apabila kamu 
mengkafani mayat saudaramu, maka kafanilah dengan sebaik-baiknya.”HSM.No.895



BERDIRI KETIKA MELIHAT JENAZAH LEWAT:

Dari ‘Amir bin Robi’ah r.a.,katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila kamu 
melihat jenazah (lewat), maka berdirilah sampai dia meninggalkan kamu atau 
diletakkan orang.” HSM.No. 908



SHALAT GHOIF

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Pada hari kematian Najasyi (Raja Habsyah), 
Rasulullah s.a.w.mengumumkanny a kepada orang banyak. Sesudah itu beliau pergi 
ke musholla, lalu beliau takbir empat kali (sholat ghoib).” *) Hadis Shahih 
Mmuslim .No.903



Hadis ini (Hadis Shahih Mmuslim.No.903) , 

(Syarah Nawawi, 2:616) bahwa:

(1)-Sholat jenazah adalah fardhu kifayah.

(2)-Takbir sholat jenazah empat kali.

(3)-Anjuran sholat ghoib.

(4)-Sunat memberitahukan, bahwa ada kaum muslimin yang meninggal.

Fardhu kifayah ialah wajib hukumnya bagi orang Islam untuk menyolatkan jenazah 
orang Islam, tetapi apabila sudah disholatkan dari sebagian orang Islam, maka 
gugurlah kewajibannya untuk menyolatkan jenazah. Apabila tidak ada orang Islam 
yang mau menyolatkan jenazah orang Islam, maka berdosalah orang Islam itu 
semuanya, khususnya satu RT satu RW dan atau satu Kampung orang Islamnya 
berdosa semua kalau tidak ada yang mau menyolatkan jenazah orang Islam. 



Sholat Ghoib adalah fardhu kifayah berdasarkan Hadis Shahih Muslim No.903 dan 
dikuatkan oleh Syarah Nawawi 2:616 tersebut diatas.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Pada hari kematian Najasyi (Raja Habsyah), 
Rasulullah s.a.w.mengumumkanny a kepada orang banyak. Sesudah itu beliau pergi 
ke musholla, lalu beliau takbir empat kali (sholat ghoib).” *) Hadis Shahih 
Mmuslim .No.903



PERINTAH SHALAT GHOIF

Sholat Ghoib, dilaksanakan pada waktu mendengar berita saudara kita orang Islam 
yang meninggal dunia, beberapa saat atau sudah lewat beberapa hari, karena 
tidak bisa mengikuti sholat jenazah.



Ajaran Rasulullah s.a.w. Cara memohonkan ampun kepada  orang islam yang sudah 
meninggal dunia adalah dengan cara Sholat Ghoib.



Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Pada hari kematian Najasyi, Rasulullah 
s.a.w.bersabda: “Mohonkanlah ampun bagi saudaramu itu!” Kata Ibnu Syihab, Sa’id 
bin Musayyab mengabarkan kepadanya bahwa Abu Hurairah berkata selanjutnya, 
“kemudian beliau menyuruh mereka berbaris di musholla, lalu beliau sholat 
(ghoib) atasnya dengan empat kali takbir.” Hadis Shahih Muslim No. 904. 
Memohonkan ampun



Dari Jabir bin ‘Abdullah r.a., katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ada seorang 
saudaramu meninggal dunia. Karena itu berdirilah kamu semua, kemudian sholat 
(ghoib-kanlah) dia. Lalu kami berdiri dan berbaris dua baris.” Hadis Shahih 
Mmuslim .No.905



Sebelum jenazah disholatkan, maka harus diumumkan kepada orang banyak, bahwa 
siapakah yang masih punya utang, piutang kepada jenazah, mohon diberitahukan 
kepada ahli waris dan akan diselesaikan oleh ahli warisnya.



Dari Abu Hurairah, dari Nabi s.a.w. ia bersabda: “Ruh seseorang Mu’min 
tergantung dengan hutangnya hingga dibayarkan untuknya”. Diriwayatkan dia oleh 
Ahmad dan Tirmidzi da ia hasankan dia. Hadis Bulughul Maron No.563



Bersambung.



Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang mengamalkannya.

Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan hidayah-Nya, 

kepada saya sekeluarga,dan para pembaca semua, amin.



Subhaanaka-allaahum ma  wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta, 

Astaghfiruka wa atuubu ilaika...

Wassalamualaikum wr. wb.

Sukarman.



Berbagi foto Flickr dengan teman di dalam Messenger




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to