Tokoh Anti-Islam Dunia Berhimpun di Israel!
Dilulus terbit pada Saturday, December 20 @ 08:32:07 MYT oleh TokPenghulu 
 Oleh alexanderwathern

"Media
tidak banyak menyentuh tentang perhimpunan tokoh-tokoh anti-Islam dunia
di Jerusalem pada 14 Disember baru-baru ini. Antara yang hadir ialah
Geert Wilders yang membuat filem 'Fitna', Daniel Pipes dan Aryeh Eldad,
seorang tokoh sayap kiri di parlimen Israel.

Mereka berhimpun di
Jerusalem dalam acara konferens anti-Islam yang dianjurkan Israel.
Dalam konferens sehari itu, Wilders dalam ucapannya mengakui
dirinyaseorang pembenci Islam. Dia memuji Israel yang telah
menganjurkan konferens tersebut dan mengatakan yang konferensi
anti-Islam juga mesti diadakan di Belanda dan di negara-negara Eropah
lainnya.


Wilders
juga mengatakan invasi Barat ke negeri-negeri Muslim seharusnya tidak
hanya menjadikan kelompok-kelompok Islam militan sebagai sasaran
serangan mereka, tetapi juga harus menyerang agama Islam itu sendiri.
Ucapan Wilders yang berisi penghinaan terhadap Islam, Muslim dan
al-Quran mendapat sambutan "standing ovation" dari para hadirin.

Sambutan
itu membuktikan peningkatan rasa kebencian terhadap Islam di Israel,
yang memang bersikap 'hangat' pada tokoh-tokoh sayap kiri di Eropah
yang terang-terangan bersikap rasis dan membenci Islam dan Muslim.
Ketika ini, Wilders memang sedang berganding bahu dengan orang-orang
Yahudi anti-Islam di Israel dan Amerika Utara, untuk menyebarkan
kebencian dan fitnah terhadap Islam.

Berbeza dengan Wilders,
Daniel Pipes mengatakan, tidak bijak jika agama Islam dijadikan sasaran
serangan kerana jika yang dibidik ialah Islam, hal itu akan menimbulkan
perlawanan dari umat Islam keseluruhannya dan umat Islam akan bersatu
membela agamanya.

"Mereka yang menganggap Islam lebih penting
untuk dijadikan musuh dan bukan jihad, tidak menyedari adanya perubahan
yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Kalangan Islam moderat,
meski jumlahnya kecil, tapi bertambah kuat dalam dua tahun belakangan
ini," ujar Pipes.
Pipes dan pembicara lainnya dalam konferensi
itu mendukung AS agar melanjutkan perangnya melawan kalangan yang
mereka sebut sebagai "Islam radikal", melihat fakta makin menguatnya
kelompok-kelompok Islam di banyak wilayah di dunia Islam. Salah satunya
kelompok Taliban di Afghanistan.

Pipes juga menyatakan
sokongannya terhadap kelompok-kelompok di Israel yang menolak proses
perdamaian dengan Palestin di Jalur Gaza, Tebing Barat dan Jerusalem
Timur dan menolak pembentukan negara Palestin merdeka.

"Saya
menyarankan untuk menghancurkan harapan bangsa Palestin yang
menginginkan kebebasan dan kemerdekaan kerana keinginan itu sama
ertinya dengan keinginan untuk menghancurkan Israel," kata Pipes,
seorang Yahudi Amerika yang mendukung sikap anti-Islam Presiden George
W. Bush.

Dia menyarankan agar Israel mengusir warga non-Yahudi
dari wilayah Palestin-Israel dan menerapkan apartheid secara penuh
untuk menghapuskan hak-hak bangsa Palestin.

Seorang lagi yang
memberikan ucapan iaitu Profesor John Lewis dari Universiti Duke
mengatakan, perang melawan kalangan "Islam radikal" sebaiknya tidak
hanya difokuskan di negara-negara Arab, tapi juga di negara-negara
Muslim non-Arab seperti Indonesia dan Turki.

Mengomentari
konferens itu, Profesor Kajian Islam di Universiti Hebron, Ismael
Shindi mengatakan, konferens yang diadakan Israel di Jerusalem itu
jelas sebuah konferens yang ingin menyebarkan kebencian.
"Orang-orang
yang hadir di konferens itu bukan cendikiawan yang mahukan kebenaran,
tetapi orang-orang termotivasi oleh penyakit dan kebencian buta
terhadap Islam dan Muslim. Latar belakang dan reputasi mereka, telah
merosakkan intelektual dan moral mereka," ujar Shindi.
"Mereka
dengan mudahnya mengatakan Islam adalah musuh Barat atau Islam adalah
agama kekerasan. Lantas, bagaimana mereka memandang aksi-aksi
kekerasan, genosida dan holocaust yang dilakukan orang-orang Kristian
di Barat selama 2000 tahun, dan kekejaman-kekejaman Yahudi di era moden
sekarang ini?" papar Shindi.
Beliau mengatakan, jumlah korban
perang Muslim sejak awal Islam tidak lebih banyak dari korban akibat
satu perang yang dikobarkan orang Kristian atau Eropah. Shindi
menambahkan, konferens anti-Islam itu menunjukkan makin berkembangnya
persepakatan antara kekuata Nazi-Yudea di kalangan orang-orang fasis di
Eropah dan Israel. Kerjasama itu, kata Shindi, membuktikan banyak
Yahudi Zionis yang tidak lagi menentang prinsip-prinsip Nazisme.
(ln/PIC) 


http://satuumat.blogspot.com/

Kirim email ke