*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Al- Baqarah

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1]  Alif, Laam, Miim.

[2]  Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya
dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi
orang-orang yang (hendak) bertakwa;

[3]  Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib dan
mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan)
sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

[4]  Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab "Al-Quran" yang
diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad) dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu
daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan
sepenuhnya).

[5]  Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan
merekalah orang-orang yang berjaya.

[6]  Sesungguhnya orang-orang kafir (yang tidak akan beriman), sama sahaja
kepada mereka: Samada engkau beri amaran kepadanya atau engkau tidak beri
amaran, mereka tidak akan beriman.

[7]  (Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka
serta pendengaran mereka dan pada penglihatan mereka ada penutupnya dan bagi
mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar.

[8]  Dan di antara manusia ada yang berkata: Kami telah beriman kepada Allah
dan kepada hari akhirat; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.

[9]  Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.

[10]  Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak
dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka dan
mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan
sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).

[11]  Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat bencana
dan kerosakan di muka bumi, mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang
yang hanya membuat kebaikan.

[12]  Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang
sebenar-benarnya membuat bencana dan kerosakan, tetapi mereka tidak
menyedarinya.

[13]  Dan apabila dikatakan kepada mereka: Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang itu telah beriman. Mereka menjawab: Patutkah kami ini beriman
sebagaimana berimannya orang-orang bodoh itu? Ketahuilah! Sesungguhnya
merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat
yang sebenarnya).

[13]  Dan apabila dikatakan kepada mereka: Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang itu telah beriman. Mereka menjawab: Patutkah kami ini beriman
sebagaimana berimannya orang-orang bodoh itu? Ketahuilah! Sesungguhnya
merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat
yang sebenarnya).

[14]  Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka
berkata: Kami telah beriman dan manakala mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula: Sesungguhnya kami tetap bersama
kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang-orang yang beriman).

[15]  Allah (membalas) memperolok-olok dan membiarkan mereka meraba-raba
dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu).

[16]  Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan meninggalkan
petunjuk; maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidak pula mereka
beroleh petunjuk hidayat.

[17]  Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik itu) samalah seperti
orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya,
(tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka dan dibiarkannya
mereka dalam gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun).

[17]  Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik itu) samalah seperti
orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya,
(tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka dan dibiarkannya
mereka dalam gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun).

[18]  Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan buta; dengan keadaan
itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran).

[19]  Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat
dari langit, bersama dengan gelap-gelita dan guruh serta kilat; mereka
menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir,
kerana mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang
(pengetahuan dan kekuasaan) Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.

[20]  Kilat itu pula hampir-hampir menyambar (menghilangkan) penglihatan
mereka; tiap-tiap kali kilat itu menerangi mereka (dengan pancarannya),
mereka berjalan dalam cahayanya. Dan apabila gelap menyelubungi mereka,
berhentilah mereka (menunggu dengan bingungnya). Dan sekiranya Allah
menghendaki, nescaya dihilangkanNya pendengaran dan penglihatan mereka;
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

[21]  Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu
(menjadi orang-orang yang) bertakwa.

[22]  Dialah yang menjadikan bumi ini untuk kamu sebagai hamparan dan langit
(serta segala isinya) sebagai bangunan (yang dibina dengan kukuhnya) dan
diturunkanNya air hujan dari langit, lalu dikeluarkanNya dengan air itu
berjenis-jenis buah-buahan yang menjadi rezeki bagi kamu; maka janganlah
kamu mengadakan bagi Allah, sebarang sekutu, padahal kamu semua mengetahui
(bahawa Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa).

[23]  Dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang Kami turunkan
(Al-Quran) kepada hamba kami (Muhammad), maka cubalah buat dan datangkanlah
satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu dan panggilah orang-orang yang
kamu percaya boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu
orang-orang yang benar.

[24]  Maka kalau kamu tidak dapat membuatnya dan sudah tentu kamu tidak
dapat membuatnya, maka peliharalah diri kamu dari api Neraka yang
bahan-bahan bakarannya: Manusia dan batu-batu (berhala), (iaitu Neraka) yang
disediakan untuk orang-orang kafir.

[25]  Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal
soleh, sesungguhnya mereka beroleh Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa
sungai; tiap-tiap kali mereka diberikan satu pemberian dari sejenis
buah-buahan Syurga itu, mereka berkata: Inilah yang telah diberikan kepada
kami dahulu dan mereka diberikan rezeki itu yang sama rupanya (tetapi
berlainan hakikatnya) dan disediakan untuk mereka dalam Syurga itu
pasangan-pasangan, isteri-isteri yang sentiasa bersih suci, sedang mereka
pula kekal di dalamnya selama-lamanya.

[26]  Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perbandingan apa sahaja,
(seperti) nyamuk hingga ke suatu yang lebih daripadanya (kerana perbuatan
itu ada hikmatnya), iaitu kalau orang-orang yang beriman maka mereka akan
mengetahui bahawa perbandingan itu benar dari Tuhan mereka dan kalau
orang-orang kafir pula maka mereka akan berkata: Apakah maksud Allah membuat
perbandingan dengan benda ini? (Jawabnya): Tuhan akan menjadikan ramai orang
sesat dengan sebab perbandingan itu dan akan menjadikan ramai orang mendapat
petunjuk dengan sebabnya dan Tuhan tidak akan menjadikan sesat dengan sebab
perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasik.

[27]  (Iaitu) orang-orang yang merombak (mencabuli) perjanjian Allah sesudah
diperteguhkannya, dan memutuskan perkara yang disuruh Allah supaya
diperhubungkan dan mereka pula membuat kerosakan dan bencana di muka bumi.
Mereka itu ialah orang-orang yang rugi.

[28]  Bagaimana kamu tergamak kufur (mengingkari) Allah padahal kamu
dahulunya mati (belum lahir), kemudian Dia menghidupkan kamu; setelah itu
Dia mematikan kamu, kemudian Dia menghidupkan kamu pula (pada hari akhirat);
akhirnya kamu dikembalikan kepadaNya (untuk diberi balasan bagi segala yang
kamu kerjakan).

[29]  Dialah (Allah) yang menjadikan untuk kamu segala yang ada di bumi,
kemudian Dia menuju dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit, lalu
dijadikannya tujuh langit dengan sempurna dan Dia Maha Mengetahui akan
tiap-tiap sesuatu.

[30]  Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang
hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami)
hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan
menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan
memujiMu dan mensucikanMu?. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui
akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.

..................


Hadis Abu Hurairah r.a:
Beliau telah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Adakalanya seorang hamba
mengucapkan satu kalimah yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam Neraka
yang jaraknya dalamnya antara timur dan barat.

Hadis Anas bin Malik r.a:
Sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda: Janganlah kamu saling benci
membenci, dengki mendengki dan sindir menyindir. Jadilah kamu sebagai
hamba-hamba Allah yang bersaudara. Haram seseorang muslim berkelahi dengan
saudaranya lebih dari tiga hari lamanya.

Hadis Ibnu Abbas r.a:
Daripada Nabi s.a.w, baginda bersabda: Orang yang mengambil balik
pemberiannya itu seperti orang yang menelan kembali muntahannya.





The Top Ten Tips for Managing Anger, Conflict, and Emotional Tension
--------------------------------------------------------------------

by Dr. Clare Albright, Psychologist and Professional Coach

To be a safe and predictable person for those around you at work and at
home, it is essential that you are able to maintain your composure when you
feel like your 'buttons' are being pushed. This strength will help you to
achieve your goals in business as well as your goals for your personal
relationships.

1. Share negative emotions only in person or on the phone. E-mails,
answering machine messages, and notes are too impersonal for the delicate
nature of negative words. What feels like a bomb on paper may feel like a
feather when delivered in person.

2. Pepper your responses with the phrase, "I understand". This phrase will
support your goals when the tension is high and you need to find common
ground to form compromises or agreements with the other party.

3. Take notice when you feel threatened by what someone is saying to you.
Resist the temptation to defend yourself or to "shut down" the other
person's communication. It will take this kind of discipline to become an
open, trusting communicator.

4. Practice making requests of others when you are angry. It is often much
more useful to make a request than to share your anger. For example, if the
babysitter is driving you crazy by leaving dirty dishes in the sink, it is
better to make a request of them than to let your anger leak out in other
ways such as by becoming more distant.

5. Try repeating the exact words that someone is saying to you when they are
in a lot of emotional pain or when you disagree with them completely. This
mirroring technique can keep both the speaker and the listener 'centered' in
a difficult conversation, especially when the attitude of the person doing
the mirroring is to gain understanding of a different point of view.

6. Take responsibility for your feelings to avoid blaming others. Notice
when 'blameshifting' begins to leak into your speech. "I feel angry when you
are twenty minutes late and you don't call me" is much better than, "You
make me so mad by being late."

7. Learn to listen to the two sides of the conflict that you are in as if
you were the mediator or the counselor. If you can listen and respond in
this way you will bring peace and solutions to the conflict more quickly.
For example, in response to an employee's raise request, you might say, "On
the one hand I understand that you really need the raise, and on the other
hand I represent the company, whose funds are very scarce at this time. Is
there a way that I can work on your compensation package that does not
involve cash?" Here, the mediator's point of view can look for the creative
compromise that takes into account the limits and the needs of both parties.

8. Take a playful attitude towards developing the skill of emotional
self-control in high conflict situations. You could view maintaining
self-control in a tense, angry converstion as an athletic feat. You could
also view developing this skill as similar to working out at the gym with
weights - the more that you use your self-control muscle the bigger it will
grow and the easier it will be to remain calm when tension is great.

9. Wait a few days to cool down emotionally when a situation makes you feel
wild with intense feelings, such as rage. As time passes, you will be able
to be more objective about the issues and to sort out the truth about the
situation more clearly.

10. Make a decision to speak with decorum whenever you are angry or
frustrated. If you give yourself permission to blow up, people will not feel
safe around you. They will feel that you are not predictable and will carry
'shields' when they are near you. The fear and walls of others will not
support your goals for success in relationships or at work.




----- Original Message -----
From: "Ru Antara" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, 18 May, 2001 11:33 AM
Subject: H-Net* Nota Dari Kampung


>
>  *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>  {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
>  {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
>  {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
>  *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>           PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> Assalamualaikum,
>
> Sejak dua tiga minggu  kebelakangan ini, saya rasa dada saya macam dah nak
> meletup, rasa panas membara mendidih membuak-buak. Saya tak berapa pasti
saya
> marah kat sapa, tapi yang pastinya tiap kali saya baca Utusan atau pun The
> STAR dua tiga hari nie, saya jadi tak tahan. Lagi baca lagi naik darah.
>
> Opps, ini tak ada kena mengena dengan isu Reformasi, ISA atau pun yang
satu
> rupa dengannya; ini cuma ada kena mengena antara saya secara individu,
seorang
> anak kampung, seorang lelaki berbangsa Melayu, berkulit sawo matang, waris
> asal negara ini dengan depa-depa yang dilantik menjadi pemerintah negara
tanah
> tumpah nenek moyang saya ini. Itu saja. So, kalau apa yang saya tulih nie
> bunyi sensitif, depa tak boleh tahan saya di bawah ISA sebab ia tidak ada
> kaitan dengan Reformasi atau pun mana-mana parti pembangkang.
>
> ISA cuma diwujudkan untuk memastikan pemerintah yang ada terus berkuasa;
bukan
> untuk memastikan negara tidak huru hara!!
>
> Jadi, kalau tulisan saya ini boleh mengharu dan mengharakan negara, maka
> mengikut tafsiran ISA di atas, pemerintah yang ada tidak berhak menahan
saya
> di bawah mana-mana akta yang berkenaan.
>
> Saya perlu luahkan perasaan saya melalui medan internet ini kerana saya
khuati
> jika saya luahkannya di luar sana, nanti tak pasal-pasal ada yang melayang
> kepalanya seperti mana yang berlaku di Sampit, Kalimantan tempoh hari.
>
> Masa kes Kg Medan hari tu, saya dah mendidih dah bila tengok sorang rakyat
> India, yg bukan pun rakyat Malaysia diberi layanan macam seorang Pejuang;
> selepas mati dalam apa yg depa kata sebagai pertempuran antara kumpulan
> 'samseng' di Kg Medan tu,; dia diberi layanan kelas 'A' macam tentera kita
yg
> gugur di Somalia tempoh hari, siap dengan MIC dok pi  urus dan sponsor
> penerbangan balik mayat dia balik ke India lagi. Kalau sungguh
'pertempuran
> antara kumpulan samseng'; awat yg dok pi layan sampai macam tu. Tak pikir
ka
> sensitiviti orang-orang kampung macam kami ini?
>
> Okaylah, bab Kg Medan dah lepas; nasib baik habis awal, kalau tidak jenuh
la
> depa nak berkawal. Saya pun malas nak pikir bab tu dah; cuma  nak pesan,
lain
> kali hormatlah sikit sensitiviti orang tempatan.
>
> Baru-baru ini pula,  darah saya yang dah cool down  sejuk sikit selepas
kes Kg
> Medan tu,  tiba-tiba pressure dia naik balik;  mendidih sungguh bila dua
tiga
> hari lepas saya baca dalam Utusan Malaysia berita yang memetik kenyataan
Dr
> Ling Leong Sik, mungkin hasil daripada tekanan yg berterusan daripada MCA
> dalam isu quota kemasukan ke Universiti tempatan (walaupun Universiti
Swasta
> dah tumbuh bersepah merata jalan); beliau memaklumkan bahawa ~600 orang
> budak-budak Cina sudah pun diberi biasiswa untuk melanjutkan pelajaran
mereka
> ke Pusat Pengajian Tinggi. Kalau baca the STAR pula, siap dengan gambar
> beberapa orang budak2 tu yg dapat biasiswa JPA untuk sambung belajar ke
US!!
>
> Kepala hotak sungguh!! Celaka punya orang (saya tak tau nak tala kat
sapa);
> adik aku yang Melayu pun tak dapat biasiswa, nak dapat pinjaman hari tu
pun
> nala punya teruk naik turun naik turun, cari borang isi borang; dah la tu
> sekarang nie tiap-tiap bulan aku dengan adik beradik dua tiga orang pakat
kena
> hulur sorang sikit nak sara adik aku tu mengaji di Univerisiti. Nak mintak
kat
> Pak aku? duit nak beli batu asah pisau motong dia pun minta kat kami!
>
> Sedangkan, kalau ikut Cikgu Sejarah aku (Cikgu Sejarah aku bukan parti
> pembangkang -  so, dia tak boleh kena tahan bawah ISA); dia kata:
>
> "Salah satu syarat Kemerdekaan hari itu ialah orang-orang Melayu mesti
> bersedia memberi taraf kerakyatan kepada bukan Melayu, dan sebagai
balasannya,
> orang Melayu diberi hak-hak istimewa yang antara lain misalnya ialah hak
untuk
> mendapatkan biasiswa!!"
>
> Nah, la nie apa cerita?
>
> Dah la adik aku yang Melayu tu tak dapat biasiswa, tiba-tiba yang si
bukan
> Melayu tu pula, di samping dapat IC Malaysia, dapat pula kat depa
biasiswa!!
>
> Phuiit, haram jadah sungguh!!!
>
> -Ru Antara-
>
>
>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>  ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
>  ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
>  ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
>  ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
>  ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>
> Pengirim: Ru Antara <[EMAIL PROTECTED]>
>


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: "Jookaplee Shaaibon" <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke