*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
GAM Tembaki Markas Kodim Banda Aceh

Banda Aceh, Kompas 
Kelompok bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Jumat
(24/8) malam, mengaku telah menembakkan satu peledak
dengan grenade launcher machine (GLM) ke arah Markas
Komando Distrik Militer (Kodim) di Banda Aceh. Aksi
yang dilakukan sekitar pukul 12.45 waktu setempat itu
tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa karena
sasaran yang dituju tak tercapai.

"Kami bertanggung jawab karena memang personel GAM
yang melakukannya," kata juru bicara GAM setempat,
Ayah Sofyan, yang dihubungi melalui telepon. 

Ditanya alasan penembakan itu, dia hanya mengatakan
bahwa GAM memang sedang rajin melakukan hal semacam
itu, seperti juga yang dilakukan militer Indonesia
terhadap personel GAM. Akan tetapi, katanya, ada juga
serangan yang direkayasa sendiri oleh militer
Indonesia.

"Kalau aksi kami, tetap kami beri tahukan secara jujur
kepada pers walau sasaran tembakan tak tercapai,"
katanya.

Peledak jenis granat GLM itu, menurut saksi mata,
jatuh di dekat sebuah jembatan yang bersebelahan jalan
dengan Markas Kodim setelah menabrak beton. Saat
kejadian, banyak warga kota yang sedang berada di
Masjid Raya Baiturrahman, menunggu waktu shalat Jumat
tiba. Masjid itu terletak sekitar 500 meter dari
lokasi jatuhnya peledak itu. 

"Setelah ledakan, saya hanya melihat gumpalan asap
tebal membubung tinggi di sebelah jalan dekat Kantor
Kodim," kata Yusrizal, seorang warga kota. Dia
mengatakan, orang-orang yang berada di Masjid
Baiturrahman tak terpengaruh oleh ledakan tersebut.

Wakil Komandan Satuan Tugas Penerangan Operasi
Pemulihan Keamanan Aceh Komisaris Sudarsono dan
Komandan Kodim Aceh Besar Letkol Beta Insan
mengatakan, aparat keamanan tidak memberi reaksi
segera setelah aksi GAM yang gagal mencapai sasaran
itu. Alasannya, akan mengganggu aktivitas warga yang
sedang ke masjid dengan suara tembakan. Namun, dia
mengakui, aparat segera mengejar pelaku yang diduga
berada di kawasan Peuniti yang bersebelahan sungai
dengan Markas Kodim, namun belum ditemukan.

Pada hari yang sama, jasad Serka Sarifuddin, anggota
Komando Rayon Militer Indrapuri yang ditembak personel
GAM bersama komandannya Pelda Budiman Ali, Rabu lalu,
telah ditemukan. "Kedua korban telah dikebumikan,"
kata Sudarsono.

Kedua anggota TNI itu ditembak mati oleh GAM ketika
mendata perumahan kumuh untuk direhabilitasi
sehubungan dengan akan dilaksanakannya program bakti
TNI di Kecamatan Indrapuri. Juru bicara GAM, Ayah
Sofyan, mengakui tentara GAM menembak mereka. (Kompas,
24/8) 

Sudah lama bersabar

Di Jakarta, Panglima Kostrad Letjen Ryamizard Ryacudu
mengatakan, meskipun tetap mendukung jalan perundingan
damai guna menyelesaikan masalah Aceh, ia tetap
berpendapat agar bangsa ini jangan sampai mengulangi
kesalahan untuk kedua kalinya. 

Itu, katanya, adalah kebaikan dan kesabaran pemerintah
yang telah bersedia menandatangani Jeda Kemanusiaan II
(humanitary pause) dengan GAM pada waktu lalu yang
akhirnya hanya mendatangkan kerugian bagi pemerintah.

"Di waktu lalu, kita telah sangat berbaik hati dan
berkehendak untuk berdialog, kemudian menyelesaikan
secara damai. Semua pihak menyatakan setuju, tak
terkecuali jajaran TNI, dan memang harus begitu itu
pada awalnya. Tapi, nyatanya apa? Selama Jeda selama
hampir dua tahun, kita mematuhi aturan, namun GAM
tidak mau mematuhinya," jelas Panglima Kostrad usai
acara olahraga bersama TNI-Polri di Silang Monas
Jakarta, Jumat.

Indikasi GAM tidak mau mematuhi isi Jeda Kemanusiaan
yang ditandatangani di Geneva, Swiss, bulan Mei 2000,
terbukti dengan aksi-aksi dari elemen-elemen GAM yang
bermain dengan bom. Dulu, kata Ryamizard, sebelum ada
Jeda Kemanusiaan, mereka tidak punya bom. Sejak ada
Jeda, mereka sudah punya bom dan bisa merakit sendiri.

"Kalau kita ulangi (membuat kesalahan sama-Red),
jangan-jangan mereka nanti sudah akan bisa membuat bom
nuklir. Dia (GAM) akan lebih canggih. Sudah dua tahun
ini, kami (TNI) terus di-obok-obok dan tidak boleh
bergerak. Kaki kami ibarat diikat, tapi pihak GAM
tidak, sementara kami terus dibantai hingga anggota
kami mati. Itu namanya kita sudah begitu bersabar
dong," ungkapnya.

"Di negara mana pun itu, yang namanya teroris atau
pemberontakan bersenjata, ya, harus ditumpas habis.
Masak, mereka mau diajak damai? Ajakan mau berdamai
itu cukup dua kali saja. Masakan mau sampai tiga kali?
Kalau tidak mau damai, ya, sudah. Itu artinya mereka
(GAM) memang tidak mau damai," sambung Ryamizard.

Mengenai masih efektif atau tidaknya perundingan
damai, Ryamizard mengatakan, hal itu masih akan
dilakukan, namun bangsa ini harus bisa mengambil sikap
"cadangan". "Masak, kita mau berunding sampai seribu
kali," katanya. 

Mulai pulih

Secara terpisah, Panglima TNI Laksamana Widodo AS
mengatakan, ketika melakukan kunjungan langsung, Rabu
lalu, dan melihat operasi yang dilakukan anggota TNI
serta melihat kondisi obyektif Tanah Rencong, dia
menilai kondisi keamanan sudah mulai pulih.

Menurut Widodo, di Kota Lhok Seumawe yang selama ini
mencekam, kehidupan mulai berangsur-angsur normal.
Roda pemerintahan di kota itu juga sudah mulai
bergulir seperti semula.

"Bahkan, kini ExxonMobil Oil Indonesia sudah mulai
berproduksi kembali. Kemarin, Cluster I dan II-nya
sudah beroperasi seperti biasa, sedangkan Cluster III
dan IV tengah dalam persiapan. Diperkirakan dalam
dua-tiga minggu ke depan juga sudah bisa beroperasi
seperti yang lainnya," jelas Widodo saat melakukan
kunjungan kerja ke Markas Kodam Jaya, di Cawang,
Jakarta Timur, Jumat. (nj/ryi/nic) 



____________________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.co.uk address at http://mail.yahoo.co.uk
or your free @yahoo.ie address at http://mail.yahoo.ie

 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: =?iso-8859-1?q?hadi=20hadad?= <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke