e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 13 September 2016
Bacaan : Lukas 15:11-32
Setahun: Yehezkiel 43-45
Nats: Lalu ia menyadari keadaannya. (Lukas 15:17)

Renungan:

KETIKA TERSADAR

Di ruang praktik seorang dokter, ada poster dengan tulisan, "Good health is
a golden crown on every man's head no body see it but the sick man."
Kesehatan yang baik sangatlah berharga. Tetapi, orang tak sedikit pun
melihat atau mengakuinya, apalagi menghargai dan mensyukurinya. Orang baru
menyadari betapa berharganya kesehatan ketika ia sakit. Persis begitulah Si
Bungsu. Merasa di rumah bapanya tiada hal yang menyenangkan, ia memilih
pergi. Belakangan, ketika di rantau derita menderanya, barulah ia menyadari
betapa membahagiakan rumah bapanya. "Lalu ia menyadari keadaannya" (ay. 17).

Si Bungsu adalah kita. Tuhan menganugerahkan berlimpah hal yang berharga.
Tetapi, kita tidak menyadarinya, tidak menggubrisnya, tidak mengakuinya,
tidak mensyukurinya. Bahkan--seperti Si Bungsu--kita merendahkannya, dan
baru mengakui betapa berharga semuanya itu ketika anugerah itu entah
bagaimana diambil dari kita.

Demikianlah. Ketika sakit, barulah kita menyadari betapa bernilainya
kesehatan. Ketika berjauhan, barulah kita menyadari indahnya kebersamaan.
Ketika terkucil, barulah kita melihat betapa berartinya orang lain. Ketika
perselingkuhan meluluhlantakkan keluarga, barulah kita mengakui betapa
kesetiaan itu membahagiakan. Ketika peluang untuk mengasihi tak lagi ada,
barulah kita menyadari betapa berharga kesempatan yang selama ini
tersia-siakan. Alangkah membahagiakan hati jika kita menyadari dan
mensyukuri pemberian-Nya sejak sekarang, dan tidak menunggu deraan keadaan
seperti Si Bungsu. --Eko Elliarso/Renungan Harian

BERBAHAGIALAH MEREKA YANG MENGAKUI BETAPA BERHARGANYA CAHAYA MENTARI, DAN
MENSYUKURINYA TANPA MENUNGGU AWAN KELAM DATANG MENUTUPI LANGIT.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2016/09/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2016/09/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:11-32

Lukas 15:11-32

11  Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta
milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan
itu di antara mereka.
13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu
lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu
dengan hidup berfoya-foya.
14  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam
negeri itu dan iapun mulai melarat.
15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu
menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi
itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
17  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan
bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
18  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa,
aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
19  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah
seorang upahan bapa.
20  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan
terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
22  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari
jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada
jarinya dan sepatu pada kakinya.
23  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita
makan dan bersukacita.
24  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang
dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
25  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan
dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
26  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti
semuanya itu.
27  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak
lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
28  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya
keluar dan berbicara dengan dia.
29  Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani
bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum
pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan
sahabat-sahabatku.
30  Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan
bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu
tambun itu untuk dia.
31  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku,
dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan
menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+43-45
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+43-45

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian� tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian� milik Yayasan Gloria -- Copyright � 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian�?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Reply via email to