Apakah ada yang tahu aspek hukum internasionalnya dengan batas wilayah
negara? Karena dengan bertambah luasnya wilayah daratan, berarti wilayah ZEE
serta batas wilayah laut akan bergeser lebih luas juga nantinya.
Jangan-jangan perairan Indonesia nantinya malah banyak yang akan masuk ke
sono?

Indra

----- Original Message -----
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, October 21, 2002 8:36 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Masalah air antara Malaysia vs Singapura = masla
lah pasir laut antara RI vs Singapura


> Rasanya semua kegerahan (kegeraman,?) itu dapat
> diterima dan semuanya bermuara pada kegerahan karena
> sikap pengambil keputusan yang tidak memuaskan dalam
> menangani masalah tersebut.
>
> Ada satu hal penting yang tersirat bagi yang kegerahan
> itu. Kegerahan itu menyiratkan masih adanya rasa
> nasionalisme yang merasa terusik karena negara terus
> dirugikan.
>
> wbs
>
> --- Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Bah, kadang kita udah gak tahu lagi gerah terhadap
> > apa [+siapa] terhadap
> > masalah2 seperti ini, apakah kita gerah
> > - pada pasir laut yang berpindah lokasi ?
> > - pada luasan singapore yang bertambah 14%
> > - harga yang komoditas yang "sangat murah", atau ..
> > - kartel [pengeruk, penambang - pembeli, hingga
> > lost-nya nilai perpajakan]
> > - atau apa lagi, atau siapa kah?
> >
> > beberapa kali IAGI juga diundang membahas masalah
> > ini [dalam salah satu
> > agenda pembahasan garis pantai sebagai garis batas
> > negara]. Ujung-ujung dari
> > pembahasan/rapat koordinasi interdept+society
> > seperti ini selalu berkonklusi
> > bahwa "kita perlu membuat Tim Evaluasi". Sementara
> > IAGI melihat bahwa
> > berbagai bahan hasil berbagai evaluasi dari berbagai
> > instansi sudah
> > menghasilkan berbagai laporan. Mbok yao, dengan
> > bejibun berbagai bahan itu
> > pemerintah sudah bisa membuat keputusan yang
> > memberikan rasa "fair" pada
> > masyarakat indonesia, kok selalu ending dari
> > pertemuan untuk pembahasan
> > seperti ini berujung pada kreativitas "evaluasi baru
> > lagi".
> >
> > Sampai kapan....
> >
> > salam,
> > ar-
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrsnki@;rad.net.id]
> > Sent: Friday, October 18, 2002 8:52 PM
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: [iagi-net-l] Masalah air antara Malaysia vs
> > Singapura =
> > maslalah pasir laut antara RI vs Singapura
> >
> >
> > Rekan IAGI
> >
> > Menyambung e-mail saya kemarin , terlampir
> > dilampirkan betapa
> > "mengerikan" kerugian RI sebagai pemilik sumberdaya
> > alam  pasir laut
> > dalam "perdagangan" dengan negara tetangga kita
> > Singapura .(Kompas 18
> > Oktober 2002).Mudah mudahan kita tergugah untuk
> > turut memikirkannya.
> >
> > 1. Pemegang proyek reklamasi adalh Pemerintah
> > Singapura yang
> > mengharapkan perluasan daerah teritorialnya, untuk
> > dipergunakan sebagai
> > tempat hidup mereka.
> > 2.Pelaksana reklamasi adalah perusahaan (sebagian
> > besar adalah non
> > Singapura) yang berkepentingan atau sangat
> > mebutuhkan bahan berupa pasir
> > laut.
> > 3. Perluasan Singapura ( yang dulunya hanya seluas
> > 580 Km - persegi )
> > telah dimulai sejak tahun 1960 an (dus direncanakan
> > secara terperinci)
> > dan tentunya dengan sudah mempersiapkan segala aspek
> > , mungkin juga
> > aspek hukum internasionalnya)
> > Dengan demikian telah berlangsung lebih dari empat
> > pulh tahun.
> > Sekarang luas teritorial Singapura telah menjadi 660
> > Km-persegi
> > pertambahan kl.25 % dari awal.
> > Ini dicapai dengan membeli pasir laut dari Indonesia
> > dengan harga murah
> > dimana pengusaha Indonesia tidak mempunyai posisi
> > tawar yang kuat (atau
> > bahkan tidak punya kekuatan sama sekali).
> > 5. Jumlah pasir laut yang telah diekspor
> > diperkirakan mencapai 7- 8
> > milyar meter kubik.Kemana uang hasil "penjualan
> > yanah air " ini ?
> > Saat ini harga pasir laut adalah Sin $ 3.00/meter
> > kubik.
> > Sebagian besar pasir laut ini dengan berbagai cara
> > diselundupkan ke
> > Singapura, sehingga Pemerintah (Pusat maupun daerah)
> > kehilangan
> > pendapatan yang sangat besar.
> > Menurut Kompas kehilangan pendapatan pertahun
> > (berdasarkan "produksi"
> > thn 2001dan kontrak 2002-2006 ) adalah sebesar
> > :(pertahun)
> > Pajak ekspor  -   Rp.483 milyard
> > Royality (Pusat dan daerah - RP. 1.000.000.000.000,-
> > (kl 1 triliun).
> > 7. Mengingat posisi tawar Pengusaha "nasional"
> > Indonesia (yang sudah
> > menjadi kartel) sangat lemah dihadapan pembeli dari
> > Singapura, sudah
> > waktunya Pemerintah campur tangan dengan melakukan G
> > to G agreement
> > mengenai penjualan pasir laut , kelihatannya ini
> > akan memberikan suatu
> > cara penambangan yang lebih baik , dan dapat
> > menghindarkan kerusaan yang
> > akan timbul dilaut.
> >
> > Disamping itu tentunya peraturan yang lebih tegas
> > dengan hukuman yang
> > lebih keras bagi pelanggar penambangan terlepas
> > apakah itu WNI atau WNA.
> >
> > Menurut saya jumlah pasir laut yang akan ditambang
> > harus ditentukan
> > berdasarkan kepentingan Indonesia dengan
> > memperhatikan segala dampak
> > yang akan timbul bagi rakyat Kepulauan Riau seperti
> > nelayan , biota
> > atau lingkungan biologi laut.
> > Saya tidak apriori bahwa penambangan pasir laut
> > harus dihentikan , akan
> > tetapi haruslah dilakukan dengan mendapatkan
> > sebesar-besarnya keuntungan
> > bagi rakyat Indonesia , bukankah itu sudah merupakan
> > komitmen kita dalam
> > UUD ???
> >
> > Apakah kita akan melakukan tindakan seperti Malaysia
> > yang menjual "air"
> > dan menuntut secara wajar , atau kita menjadi
> > penjual "tanah" yang tidak
> > bermartabat?
> >
> > Si Abah
> >
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> > To unsubscribe, e-mail:
> > [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >
> > IAGI-net Archive 1:
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >
> > IAGI-net Archive 2:
> > http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> >
> =====================================================================
> >
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, e-mail:
> > [EMAIL PROTECTED]
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1:
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2:
> > http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> =====================================================================
> >
>
>
> __________________________________________________
> Do you Yahoo!?
> Y! Web Hosting - Let the expert host your web site
> http://webhosting.yahoo.com/
>
> ---------------------------------------------------------------------
>
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> =====================================================================
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=====================================================================

Kirim email ke