Kalau DNA dynosaur lemah dan tidak tahan sedikit saja terhadap perubahan iklim kenapa dia tahan sepanjang Mesozoic sebagai dominating creature. Bisa saja punahnya dino oleh perubahan DNA di gen-nya, kita sebut saja mutasi gen. Tetapi yang lebih esensi adalah kenapa gen itu berubah mendadak pada saat Late Cretaceous. Tentu ada efek eksternal yang luar biasa yang menyebabkan mutasi terjadi. Mutasi gen bisa terjadi oleh faktor lingkungan seperti introduksi zat kimia atau radiasi. DNA berubah dan menghasilkan makhluk dengan sifat hereditas yang tidak tahan terhadap perubahan lingkungan. Punahlah oleh seleksi alam sebagaimana mekanisme evolusi. Tetapi kembali ke pertanyaan semula, perubahan apa di lingkungan yang menyebabkan mutasi gen tiba-tiba terjadi. Suatu big impact bisa saja sebagai penyebabnya. Radiasi sinar kosmis besar-besaran di penghujung Cretaceous barangkali ? Siklus berulang yang akan menghasilkan fenomena kompleks harusnya malahan menyebabkan makhluk punya DNA yang makin baik, bukan makhluk dengan DNA yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Kalau memang dinosaurus punah oleh mutasi gen, harus ada trigger besar penyebab mutasi gen itu. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalo boleh sekedar sharing dari Sci-Fi .... Dalam film Arnold Seger-seger (Total Recall) ditunjukin bagaimana hidup dan membuat kehidupanm di planet Mars. Disitu dicritakan seolah-olah terbentuknya kehidupan dan penghidupan planet tersebut hanya memerlukan pemicu (trigger) yg kecil saja. Tidak perlu mencari sebuah impact besar (giant meteor) untuk meniadakan atau mengadakan kehidupan. Aku rasa kita sering terkena jebakan pemikiran -->"effect besar hanya diakibatkan oleh sesuatu yg besar" menurutku jebakan ini bisa saja ditinjau ulang. Di Film tsb dicritakan juga bagaimana "oxygen" memicu kehidupan yg berkembang sangat cepat. Sebuah proses sederhana yg berupa siklus, yang berulang-ulang, terus menerus, akan dapat menghasilkan sebuah fenomena kompleks. Proses inipun tidak selalu memerlukan waktu yang "lama". Satu chain "atomic procees" dapat menghasilkan tenaga yg besar dalam waktu singkat, dan mungkin saja sebuah proses yang lama hanya meninggalkan 'bekas' atau rekaman yg sangat sedikit .... persis bagaimana sebuah rekaman geologi terbentuk dan terpreseved. Saya saat ini juga sedang mencari info (barangkali sudah ada yg meneliti:), apakah hancurnya dinosaurus dkk dalam periode pendek justru dipicu karena tipe DNA dyno yg lemah dan ngga tahan thd perubahan iklim sedikit saja. Sementara ada organisme lain yg justru tahan ... walopun ukurannya jauuuh lebih kecil namun memiliki DNA yg "kuat". --> Size doesn't matter. rdp --------------------------------- Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!