Dalam deskripsi batuan dari cutting memang gampang2 susah.
Apalagi drilling dengan oil base mud. 
Kadang2 faktor pengalaman mendeskripsi cutting di suatu basin  lebih 
menentukan
daripada background pengalaman geologist itu di tempat lain. Terutama
di batuan2 yang susah . Karena tingkat kepercayaan deskripsi cutting 
berbeda dengan deskripsi sayatan.

Bahkan walau sudah disayatpun masih bingung. Saya mengalami waktu ngebor 
eksplorasi geothermal
di Sarulla, yang mempunyai thin section lab di rig (wow....).

Jadi enggak bisa kita menjudge seorang (wellsite)  baik atau buruk dari 
masalah deskripsi saja,
apalagi dia baru pertama berhadapan dengan batuan aneh tersebut. 
Asal enggak bilang shale sebagai sandstone saja...!!


=============================
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGP 
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
0542-533765 - 0811592902
=============================





"Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
11/05/03 12:43 PM
Please respond to iagi-net

 
        To:     [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
        cc: 
        Subject:        [iagi-net-l] Is geology a profession ?


Semakin miris aku membaca "kebingungan"-nya geologist termasuk Sang 
Profesor dalam "mendiskripsi" batuan ... !!!

"kejutan"2 yg dibuat geologist ini kalau dihitung secara ekonomis jelas 
harus dibayar mahal. Drilling basement ..... bayangkan dengan laju 
pengeboran (ROP) 10 ft jam. Berapa duit yg bisa hilang akibat 
"keteledoran" keilmuan geologi. Eamng aku ndak trus menyatakan yg ndak 
perform itu orangnya, tapi sebagai "sebuah ilmu" mungkin saja geologi 
sudah "failed" !!

Yg tergugat tidak "performed" disini bukan saja geologist (manusianya) 
tetapi juga ilmu geology juga yg mustinya juga berkembang kalau engga mau 
"hilang" atau punah ditelan waktu.

Barangkali kita tidak perlu berlama-lama mimpi seperti yg ditulis Pak 
Untung. Geologi (ilmu) musti dikembangkan disamping keprofesian geologist 
(orang).

Salam
RDP

>----- Original Message -----
>From: "Pujasmadi, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]>
>sekilas menyerupai slate?, atau batuan beku yang alterasinya tinggi
>sehingga warnanya sudah hijau oleh clorite menyerupai metamorphic. Yang
>terjadi, setiap ganti welsite geologist, ganti pula nama batuannya. Yang
>lebih repot, ketika batu-batu itu dibawa ke ahli petrografi, seorang
>profesor, dia ikut bingung.
>
>Masalahnya bukan karena kita perform atau tidak, kadang-kadang alam
>memang sering memberikan kejutan-kejutan dengan hal-hal yang "aneh"
>sehingga ilmu kita harus terus diupdate. Saya yakin di profesi yang lain
>pun menghadapi hal serupa.
>
>Salam
>BPJ


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke