dear all, monggo, kami sangat tertarik untuk saling bertukar info / pendapat. apalagi kami juga tertarik dengan fractal sungai bawah tanah.... gimana bu sari ?
salam, widya > Terima Kasih infonya, > > Mungkin Pengda IAGI DIY & Jawa Tengah dapat membuat suatu acara forum > diskusi dengan tim uni karlsruhe, Pak Widya dan tim lainnya untuk > melengkapi informasi atau minimal tukar pendapat? Saya kira beberapa > penelitian ahli-ahli kita seperti konsep fractal sungai bawah tanah nya > Bu Sari, pemetaan hidrogeofisika sungai bawah tanahnya pak Deny Juanda > dan banyak lagi akan memperkaya riset studi ini. > > Salam, > R. Fajar (2448) > Komisi GTL IAGI > > ----- Original Message ----- > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Monday, July 19, 2004 10:36 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Tentang Sungai Bawah Tanah --> Bribin, > Laboratorium Goa Bawah Tanah > > >> dear all, >> kami pernah kerja di project ini, untuk membantu tim uni karlsruhe >> dalam survei geofisika sebagai usaha melengkapi survei yang mereka >> yang lebih utama di geokimia. waktu itu kami mengukur ketebalan >> lapisan penutup, melacak pola penyebaran sungai bawah permukaan etc.. >> baramgkali ada yang bisa kami bantu melengkapi info yang ada.. >> salam, >> widya >> >> >> >> > Waktu acara sosilisasi geologi teknik di Yogya ada pertanyaan >> mengenai >> > hal ini dari peserta yaitu Ir. Joko Sungkono (Direktur CV. GEOKARYA; >> anggota Gapensi INKINDO) mengenai project ini. Karena tidak jelas >> siapa dari perguruan tinggi atau ahli dari bidang >> geologi/hidrogeologi yang terlibat ? Mungkin ada yang dapat >> memberikan informasi? >> > >> > Belajar dari laporan Sir McDonald di GunungKidul, perubahan debit >> aliran sungai bawah tanah yang signifikan dapat merubah tatanan >> aliran sungai bawah tanah tersebut yang mengakibatkan debit air pada >> titik pemompaan menjadi berkurang bahkan mencapai nilai nol. >> > >> > Salam, >> > R. Fajar (2448) >> > >> > ----- Original Message ----- >> > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> >> > To: <[EMAIL PROTECTED]> >> > Sent: Monday, July 19, 2004 7:58 AM >> > Subject: [iagi-net-l] Tentang Sungai Bawah Tanah --> Bribin, >> > Laboratorium Goa Bawah Tanah >> > >> > >> >> Saturday, 10 July 2004, Yogyakarta >> >> Bribin, Laboratorium Goa Bawah Tanah >> >> >> >> PROYEK Bribin yang terdiri pembangunan pembangkit listrik tenaga >> > mikrohidro >> >> dengan memanfaatkan sekaligus mengeksploitasi air sungai bawah >> tanah >> > Bribin >> >> Semanu Gunungkidul, saat ini sedang dalam tahap ujicoba awal >> >> pengeboran. Pengeboran perdana yang telah dilakukan Kamis (8/7) >> lalu, menebarkan >> > sejuta >> >> harapan warga masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya akan >> tercukupinya kebutuhan air bersih. Di samping itu, kegiatan >> tersebut juga tak ingin disia-siakan kalangan akademisi dan >> teknokrat di Indonesia khususnya DIY, untuk dapat dilakukannya >> transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari para teknisi Jerman >> kepada teknisi lokal. >> >> >> >> "Ini memang salah satu dampak sosial yang ingin kita peroleh dari >> kegiatan pengeboran Bribin. Sehingga selain mendapatkan dampak >> langsung berupa pemanfaatan air bersih dari sungai bawah tanah, >> kegiatan ini juga >> > memberikan >> >> peluang bagi terwujudnya transfer teknologi dan pengetahuan. Sebab, >> pengeboran sungai bawah tanah dengan sistem bor vertikal seperti >> ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia," ujar Kepala Dinas >> >> Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) DIY Ir Tri Herjun >> Ismaji MSc yang setiap >> > hari >> >> kini selalu wira-wiri Yogya-Semanu untuk memantau pelaksanaan >> proyek. >> >> >> >> Sejak beberapa hari lalu, teknisi dari Perusahaan Herrenknecht >> Tunnelvortriebstechnik Germany dan Karlshruhe University Germany >> yang terdiri Project Manager Lutz Meyer serta operator/teknisi >> Oliver Jackmuth, Jan Zimmermann, serta tenaga magang asal Indonesia >> Martin Maradona, telah memulai aktivitasnya di Bribin. Setelah >> kemarin sukses dilakukan ujicoba pengeboran perdana, rencananya >> awal Agustus nanti Proyek Bribin akan dilaunching. >> >> >> >> Assekda Bidang Fasilitasi dan Investasi Pemprop DIY Dr Ir Sunyoto >> Dipl HE DEA kepada KR saat meninjau Bribin menjelaskan, kegiatan >> Proyek Bribin ini merupakan tindaklanjut jalinan kerjasama antara >> Pemprop DIY dengan BATAN melalui SKB No 107/1999 dan No 366/ >> VIII/99 tentang Pemanfaatan Iptek >> > Nuklir >> >> dalam Menunjang Program Kesejahteraan Masyarakat di Propinsi DIY >> yang >> > telah >> >> direalisasikan dalam bentuk kegiatan studi kelayakan eksploitasi >> air >> > sungai >> >> bawah tanah di Gunungkidul. >> >> >> >> Dalam pelaksanaannya, kedua belah pihak mendapat dukungan dari >> berbagai institusi seperti UGM, UNS, UII, ITB, dan Menteri Negara >> Ristek serta Menteri Kimpraswil. Dalam pelaksanaannya sekarang, >> digandeng pula pihak swasta PT Wijaya Karya. >> >> >> >> Sementara dalam bidang Underground Water Resources Management telah >> dilakukan kerjasama dengan Universitas Karlsruhe Jerman yang >> diawali >> > dengan >> >> kunjungan Prof Nestmann cs ke Indonesia, Maret 2000, dilanjutkan >> > peninjauan >> >> ke lokasi air sungai bawah tanah Bribin, Ngobaran, dan Baron. >> >> >> >> Sesuai permintaan pihak Jerman, proyek ini selain melibatkan >> Pemprop DIY >> > dan >> >> BATAN, harus pula melibatkan unsur perguruan tinggi, agar >> >> kesinambungan pengetahuan dapat terus dikembangkan. Sedang dalam >> pelaksanaannya, >> > kegiatan >> >> pengeboran ini menggandeng Perusahaan Herrenknecht AG Schwanau >> Jerman, sebagai perusahaan produsen mesin bor sekaligus operator >> pengeboran. Dalam hal ini, dukungan penuh juga diberikan Pemerintah >> Jerman melalui Federal Ministry of Education and Research (BMBF). >> >> >> >> Mengenai latar belakang Proyek Bribin, Sunyoto maupun Tri Herjun >> menjelaskan, Gunungkidul mempunyai beberapa aliran sungai bawah >> tanah. Antara lain Bribin, Seropan, Ngobaran dan Baron, dengan >> debit air relatif besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih. >> >> >> >> Namun kendala yang dihadapi adalah besarnya biaya eksploitasi >> pemompaan >> > air >> >> dengan tenaga listrik dari generator diesel. Sebagai alternatifnya, >> direncanakan pengembangan suatu sistem pembangit tenaga listrik >> dengan memanfaatkan aliran sungai bawah tanah di Bribin. Dengan >> >> pembendungan/penutupan lorong sungai bawah tanah, bakal diperoleh >> beda ketinggian sekitar 14-15 meter guna memutar turbin mikrohidro. >> >> >> >> Pasca Proyek Bribin, diharapkan diperoleh sebuah laboratorium goa >> bawah tanah untuk produksi energi listrik dengan memanfaatkan beda >> tinggi pada aliran sungai bawah tanah, guna eksploitasi air sungai >> bawah tanah Bribin. Selain itu, diharapkan diperoleh pula sistem >> pengeboran vertikal dengan diameter yang besar, dalam rangka >> >> pengembangan sistem pemanfaatan sungai bawah tanah di Indonesia. >> >> >> >> Setelah dilakukan kesepakatan antara pihak Jerman dan Indonesia. >> Kemudian pihak Jerman antara lain mendapat tugas melakukan >> investigasi alur sungai (recheck) pengukuran dengan perhitungan, >> pengeboran vertikal berdiameter >> > 2,4 >> >> meter, perekayasaan sistem instrumentasi dan kendali, pembuatan >> turbin mikrohidro dan generator listrik, penyediaan tenaga ahli dan >> > pembiayaannya, >> >> simulasi dan permodelan, serta penerimaan tamu bagi pihak Indonesia >> yang >> > ke >> >> Jerman. >> >> >> >> Sementara pihak Indonesia antara lain bertugas melakukan >> investigasi alur sungai, pengeboran awal berdiameter 8 inchi (sudah >> dilakukan di lokasi Proyek Bribin), pembangunan prasarana dan >> sarana pengeboran berdiameter >> > 2,5 >> >> meter, pembuatan reservoir (bila diperlukan), pembebasan tanah >> untuk pengeboran, serta kemudahan akses menuju titik pengeboran. Di >> samping itu, pihak Indonesia juga mendapat pekerjaan pembuatan >> bendung, penutupan alur sungai, pengerasan struktur goa, dan >> penerimaan tamu bagi Tim Jerman yang datang ke Indonesia. >> >> >> >> Tugas lainnya, yakni investigasi ekologi, pengerasan/penguatan >> sudu-sudu turbin dan komponen lain dengan menggunakan implantasi >> ion atau nitridasi, kordinasi dengan pihak perguruan tinggi untuk >> investasi ekologi, berbagai pengukuran air (tinggi dan kualitas), >> dan analisisnya, serta menyusun >> > detail >> >> design system bersama pihak Jerman. >> >> >> >> Untuk investigasi alur sungai, hubungan antarsungai bawah tanah >> telah ditengarai dengan metode tracer radioaktif. Pengukuran >> waterways dimulai dari mulut Goa Bribin menuju lokasi bendung >> pengambilan air yang ada sekarang, kemudian ke hilir hingga >> mencapai lokasi alur sungai berbentuk tapal kuda yang mempunyai >> dinding rata. Lokasi ini ditentukan sebagai >> > letak >> >> mikrohidro. Kemudian pengukuran dilanjutkan di atas permukaan bukit >> untuk menentukan koordinat lokasi mikrohidro tersebut di permukaan >> bumi. Pengukuran ini dilakukan oleh Tim Jerman dan Tim >> >> Indonesia.Khusus untuk pengeboran tahap awal berdiameter 8 inchi, >> telah berhasil dilaksanakan hingga kedalaman 102 meter menembus >> langit-langit goa sungai bawah tanah Bribin. Hasil pengeboran ini >> meleset relatif kecil (150 cm) dari titik >> > ukur. >> >> Sedang kegiatan studi ekologi dilakukan FT UII untuk menyusun UPL >> dan UKL, dan investigasi struktur goa oleh FT UGM. >> >> >> >> Untuk mengontrol debit air sungai yang akan masuk sistem pembangkit >> mikrohidro juga telah dipasang Sistem Monitor di lokasi bendung >> > pengambilan >> >> air yang ada sekarang oleh Tim Jerman. >> >> >> >> Mengenai tahap-tahap kegiatan pada 2004-2005, Sunyoto dan Tri >> Herjun mengungkapkan, antara lain terdiri kegiatan pengeboran >> berdiameter 2,4 meter, perekayasaan/pembuatan sistem mikrohidro, >> sistem instrumentasi dan kendali, pembangunan bangunan sipil >> struktur goa dan bendung sistem pembangkit listrik, perbaikan jalan >> masuk dari jalan raya ke lokasi, pemasangan tiang dan kabel >> transmisi, instalasi sistem, komisioning, serta training SDM untuk >> operasi dan perawatan. >> >> >> >> Jika sesuai rencana pada 2005/2006 proyek ini bisa diselesaikan, >> > diharapkan >> >> Proyek Bribin bisa menghasilkan air untuk memenuhi kebutuhan >> >> masyarakat Gunungkidul, dan teknologi serupa kemungkinan besar akan >> dikembangkan di daerah-daerah lain di Indonesia selain di >> Gunungkidul. (MN Hassan)-x >> >> > > > > > --------------------------------------------------------------------- To > unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : > Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi > Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > --------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------- E-mail ini dikirim menggunakan ITS Webmail . http://mail.its.ac.id/ --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------