Pertama di Dunia,  Bendungan di dalam Tanah

Dengarkan Menristek Hatta Kertarajasa dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendengarkan Pimpinan Proyek "Pembangunan Pembangkit Listrik dengan Memanfaatkan dan untuk Eksploitasi Air Sungai Bawah Tanah Bribin, Gunungkidul" Prof Dr Ing Franz Nestnjann saat menjelaskan pembangunan proyek tersebut. (Foto : SM CyberNews/Sugiarto)
Gunung Kidul, CyberNews. Menristek Hatta Kartarajasa mengatakan, masih banyak masyarakat kita yang belum tahu manfaat teknologi nuklir. Selama ini yang mereka tahu, bahwa kata nuklir disamakan dengan 'Bom' yang meletus di Hirosima dan Nagasaki, Jepang.
Padahal apabila teknologi nuklir ini dikembangkan secara damai, justru dapat mensejahterakan rakyat banyak. Seperti pembuatan dam di bawah tanah pada kedalaman 100 meter lebih di bawah tanah.


''Apabila teknologi nuklir ini dikembangkan secara damai, justru sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup umat manusia,'' kata Menristek Hatta Kartarajasa pada peresmian pengeboran Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Dengan Memanfaatkan dan untuk Eksploitasi Air Sungai Bawah Tanah di Bribin, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Senin (2/8).

Lebih lanjut Menristek mengatakan, salah satu contoh pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan secara damai adalah proyek pengeboran dan pembangunan dam di dalam sungai bawah tanah. Dengan demikian, apabila teknologi nuklir itu dilakukan secara damai dan benar bisa menjadi tumbuhan hidup umat manusia.

Apalagi, tambah Kartarajasa, air merupakan salah satu sumber kelangsungan hidup manusia yang harus kita lestarikan. Hal ini perlu disampaikan, karena sumber air di dunia tidak lebih dari 3 persen. Untuk itu, kita bersyukur bisa mengembangkan sumber air yang ada di sungai dalam tanah.

Semua itu bisa terjadi, karena kemajuan teknologi dan sumber daya manusia yang mumpuni. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan kelangsungan hidup manusia akan datang menggantungkan pada teknologi. Proyek yang dikembangkan di Bribin ini, tambah Menristek, merupakan salah satu contoh kemajuan teknologi dengan memanfaatkan sumber alam.

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam kesempatan itu mengatakan, proyek pengeboran dan pembangunan dam di bawah tanah serta pembuatan listrik tenaga air ini sepenuhnya dibiaya Pemerintah Jerman melalui Universtas Karlsruhe Jerman sebesar Rp 70 miliar. Proyek kali pertama di dunia ini, dikerjakan langsung oleh para ahli dari Jerman dan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan).

Peresmian pengeboran tanah ke dalam dasar sungai bawah tanah dengan disaksikan Menristek Hatta Kartarajasa, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan pejabat DIY sudah berhasil mengebor sedalam 19 meter dibawah tanah. Pengeboran ke dinding sungai bawah tanah diperkirakan akan mencapai 104 meter dengan diameter 2,4 meter. Untuk menyelesaikannya dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan

Pembangunan tahap awal hanya khusus pengeboran tanah ke dalam sungai bawah tanah. Sedangkan pembangunan tahap kedua, para ahli dari Jerman dan Indonesia segera membuat dam sekaligus membangun listrik tenaga air di sungai bawah tanah. Nantinya air di sungai bawah tanah itu disedot ke atas lalu didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan pipa.

Dalam sungai bawah tanah itu, menurut Sultan, akan dibangun bendungan air dengan tinggi 4 meter dan panjang 10 meter. Bendungan ini diperkirakan mampu menampung air sungai Bribin 400 ribu meter kubik. Sedangkan turbin yang digerakkan melalui aliran sungai Bribin mampu menghasilkan 440 KVA. Sementara untuk mengoperasikan pompa air hanya membutuhkan 220 KVA, sehingga kelebihanyya bisa dipergunakan penerangan jalan yang ada di daerah tersebut.

Sebelumnya untuk menaikkan air sungai bawah tanah Bribin menggunakan mesin diesel. Namun biaya yang dikeluarkan terlalu besar tidak seimbang dengan air yang dialirkan yang hanya sebesar 80 liter per detik. Sedangkan dengan teknologi modern ini, debit minimum yang tersedia sebesar 2000 liter per detik pada musim kemarau. Sementara pada musim hujan debit air mencapai 4000 liter per detik. Apabila proyek ini nanti berhasil, maka akan dikembangkan ke daerah lain.( sugiarto/CN07 )

_________________________________________________________________
Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*. http://join.msn.com/?page=features/featuredemail



--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke