Pak Zaim,
Wah menarik juga kisah hiu di danau ini. Apakah hiuini juga termasuk "fresh water shark" ?
Apakah proses isolasi ini merupakan salah satu proses yang berperan dalam evolusi binatang2 ini ?
Sepertinya Lumba-lumba air tawar di Mahakam juga lama-lama terjebak di danau yg jauuuh dari lautan (saline water).
Isolasi ikan (binatang air laut) ini akan terjadi ketika terjadi pengangkatan atau terjadi "sea level drop", ya?.
Kalau emang proses isolasi ini berperan dalam evolusi tentunya proses isolasi ini akan berbalik ketika "sea level rise", pada saat sea level naik maka akan terjadi isolasi utk binatang2 darat. Apakah proses evolusi ini memang bisa diikuti dari jaman-ke-jaman dan berkorelasi dengan fluktuasi air laut ?
RDP
From: "Yahdi Zaim" <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Hiu Danau Rombebai Date: Tue, 10 Aug 2004 15:17:39 +0700
Terima kasih Pak Awang,
Sebenarnya ada sesuatu "keanehan" yang lupa saya utarakan dengan penemuan
fosil kanguru Zygomaturus nimboraensis di desa Nimboran. Keanehan tersebut
adalah, sesuai dengan "petunjuk" orang Nimboran yang menunjukkan lokasi
penemuan fosil kanguru di ENDAPAN MARIN batugamping kapuran. Saya sendiri
ketika itu meragukan, karena ternyata merupakan temuan permukaan dalam soil
batugamping bukan in situ dalam batugamping, sehingga menurut saya
kemungkinan bukan ditemukan dalam batugamping dan bukan berumur Miosen
berdasarkan umur batugampingnya, melainkan endapan (soil) berumur Kuarter,
bahkan mungkin lebih muda lagi, meski dari derajad fosilisasinya sangat
baik.Fosil kanguru ersebut saat ini merupakan satu-satunya fosil kanguru di
Indonesia, dan sekarang tersiman baik di Lab.Paleontologi ITB.
Zygomaturus sendiri di Australia menurut Stirton dkk. (1967) muncul akhir
Miosen (Zygomaturus gilli) hingga Plestosen (Zigomaturus trilobus). Nah jika
memang benar Tersier, maka akan Zygomaturus nimboraensis dari Sentani akan
bersaudara dengan Zygomaturus gilli, sedangkan jika dari endapan Kuarter
akan bersaudara dengan Zygomaturus trilobus di Australia.
Untuk volkanisme yang saya ceritakan, itulah anehnya dan hingga kini masih
menyisakan tanda tanya bagi saya, meski "sudah" berspekulasi bahwa gunungapi
aktif yang terdekat adalah di wilayah Papua Nugini, dekat perbatasan dengan
wilayah RI
Salam,
Yahdi Zaim
----- Original Message ----- From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, August 10, 2004 2:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Hiu Danau Rombebai
> Pak Zaim, terima kasih juga atas cerita paleontologi vertebrata-nya. Saya
yakin Indonesia termasuk Papua adalah lahan kaya fosil vertebrata dan akan
menjadi menarik mengkaji sejarah alam (natural history)-nya termasuk
migrasinya; apalagi Indonesia adalah meeting place dua zone zoogeografi yang
berbeda dengan daerah Wallace di tengah2 yang faunanya endemik. Tentu akan
menarik mengkaji bagaimana sejarah geologi zone2 zoogeografi ini terbentuk.
Seingat saya pernah ada dua atau tiga kali pertemuan internasional tentang
geologic history of zoogeography di Indonesia (Southeast Asia) ini, kalau
tidak salah dikoordinasi oleh SE Asia Research Group University of London,
sejak dari tahun 70an (saat M.G. Audley Charles jadi direkturnya), th. 80an
(saat Tony Barber jadi direkturnya) dan tahun 90an (era Robert Hall - yang
terakhir ini ada publikasinya kan, diedit oleh Matthews dan... th. 1990an).
Semoga ahli-ahli Indonesia, yang nota bene "pemilik" wilayah, semakin banyak
kontribusinya. S
> iapa tau
> ada realm2 atau niche khusus zoogeografi (paleo-zoogeografi) temuan orang
Indonesia.
>
> Khusus volkanisme di Papua memang rada-rada aneh. Present New Guinea
trench ada di utara Papua, tetapi gunungapi aktif (Kuarter) seperti di
Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara tidak ada di bagian utara Papua. Ada, tetapi
hanya terbatas di Kep. Schouten-Bismarck di utara PNG. Yang Pak Zaim
sebutkan persis di perbatasan mungkin ujung barat jalur ini. Dan gunungapi2
aktif ini terjadi di zone lemah sisa suture periode sebelumnya. Kenapa
volkanisme di Papua tidak seperti di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara ?
Kelihatannya tidak ada cukup bahan yang di partial-melting kan di kedalaman
100-300 km tempat partial melting biasa terjadi. Kerak samudra Pasifik di
utara Papua itu tersesar mendatarkan oleh Sorong Fault dan di kedalaman
sekitar 30 km kerak samudra sudah menghantam kerak benua Australia dan
lapisan sedimen di atasnya yang underthrusted oleh jalur Central Ranges
Papua (sebutlah ini failed-subduction). Maka, bahan apa yang mau di
partial-meltingkan di kedalaman 30 km ? Tidak ada kan, maka gun
> ungapi
> terbentuk di jalur di mana kerak samudra Pasifik bisa menyusup lebih
dalam, dan rupanya itu terjadi di selatan Bismarck Sea.
>
> Salam,
> awang
>
> Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Terima kasih Pak Awang atas komentarnya.
> Pada tahun 1979 ketika meneliti Geoarkeologi tersebut, saya dan asisten
saya
> hanya melakukan pemetaan geologi tinjau sepanjang Jayapura - Sentani -
> Genyem - Nimboran dan Danau Sentani dengan skala 1:100.000. Oleh sebab itu
> ya kurang teliti, termasuk pendataan strukturnya.Saat itu didaerah
> penelitian kami tersebut belum ada referensi peta (data) geologinya, meski
> saya coba menelaah data dari Visser dan Hermes (1962), yang saat itu
> merupakan publikasi "terbaru" untuk Irian Jaya (Papua). Jadi, peta geologi
> tinjau yang kami buat dengan skala 1:100.000 tersebut saat itu merupakan
> "data geologi terbaru", setidaknya untuk pemerian singkapan sepanjang
daerah
> yang kami teliti tersebut.
> Sebenarnya, salah satu tujan penelitian geologi yang kami lakukan saat itu
> adalah menentukan lokasi yang tepat,jenis litologi dan kedudukan
stratigrafi
> dari ditemukannya fosil vertebrata berupa mandibula (rahang bawah), yang
> saat itu masih belum jelas, menurut Almarhum Prof. Sartono apakah rahang
> Tapir atau Kanguru, yang ditemukan penduduk dari Desa Nimboran, Kecamatan
> Genyem, di barat-daya (SW) Danau Sentani. Ketika kami sampai didaerah
> Nimboran, kami ditunjukkan lokasinya, ternyata fosil didapatkan/diambil
dari
> singkapan batugamping kapuran (chalky limestone) yang berselingan dengan
> napal dan dari fosil foram planktonnya berumur Miosen Tengah - Miosen
Akhir.
> Nah ini menarik, karena menurut Prof Sartono, jika rahang tersebut adalah
> Tapir, maka menjadi luar biasa karena Tapir adalah tipikal Fauna Asia,
yang
> tidak mungkin didapatkan ditimur Garis Wallace. Kalau itu milik Kanguru,
> juga menarik, karena pada Miosen di Irian Jaya (Papua) telah ada kanguru,
> dan dari aspek paleontologi vertebrata, dapat sebagai salah satu bukti
> pernah sebagai bagian dari daratan Australia. Hasil deskripsi Almarhum Dr.
> Hidayat Syarif Hardjasasmita ternyata fosil tersebut adalah kanguru
> (Zygomaturus) berumur Miosen seperti yang terdapat di Australia, namun
> spesiesnya berbeda dengan fosil kanguru Tersier dari Australia, dan oleh
Dr.
> Syarif diusulkan sebagai spesies baru Zygomaturus nimboraensis.
> Yang menarik lagi, ketika saya berjalan disebuah sungai kecil di desa
> Nimboran tersebut, saya mendapatkan bongkah lepas batuan volkanik di dasar
> sungai (dangkal semata kaki dan jernih) berstruktur kerak roti sebagai
> "bom", ringan, berlubang/berongga seperti batuapung, berwarna abu2 gelap
> kehitaman, berukuran diameter 20-an cm ketika saya pecah, masih
menunjukkan
> kenampakan yang segar (belum lapuk) dan yang menarik, bau sulfur yang
sangat
> kuat....!!!!.
> Batuan tersebut kemudian saya ambil (sayangnya sekarang entah dimana) dan
> saya tunjukkan ke Prof. M.T. Zen, saat itu beliau hanya menjawab :"ya
benar
> itu batuan gunung api", tapi beliau tidak menjawab pertanyaan saya
> berikutnya : gunung api mana ?? Disekitar daerah tersebut tidak ada gunung
> api aktif, dan saya fikir batuan "bom" tersebut pasti belum lama karena
> masih berbau sulfur yang kuat. Akhirnya saya pergi ke Direktorat Geologi
> (saat itu masih bernama Direktorat Geologi) dan saya mendapatkan peta
> penyebaran gunung api diseluruh Irian - termasuk Papua Nugini. Ternyata
> gunungapi aktif yang terdekat dengan Sentani dan Jayapura berada di dekat
> perbatasan antara Irian Jaya dengan Papua Nugini (saya lupa namanya),
> sekitar 100-an km sebelah tenggara Jayapura, diwilayah Papua Nugini. Saya
> hanya membayangkan, bahwa ada letusan gunungapi yang kuat, yang mampu
> melemparkan piroklastikanya berupa bom sampai ke daerah Nimboran, Sentani,
> adakah ini berhubungan dengan tektonik yang membendung laut tertutup
> membentuk Danau Sentani dengan volkanisme di Papua Nugini, pada masa
resen,
> beberapa ratus atau ribu tahun lalu ???. Wallahualam.............
>
> Terima kasih,
>
> Salam,
>
> Yahdi Zaim
_________________________________________________________________
Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*. http://join.msn.com/?page=features/featuredemail
--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------