di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya.
Yaitu "open file" ... he he he ...Open file  ini impian lama yg masih
tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ...
Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg
"ditunjuk", tambah mendengkur deh ngimpinya.

Dengan kebijakan "openfile" ini maka studi-studi geologi dapat
dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat
studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini.
Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak
konsesi kecil ini.

Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus, juga
memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem
"koperasi" (bukan kuperasi:).

Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil
yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya
menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama
berkembangnya lapangan-lapangan "marginal".

Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di
TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu
apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ?
Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar
selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra,
North Sumatra. Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure
kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina.
Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa
membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar.
Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep
 ... upst !

Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ?

RDP

On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat
> satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan
> jadi rame..... masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga
> tambah banyak lowongan kerjaan.
> 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi
> cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us,
> blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya
> dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu
> luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan
> block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800
> kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini
> yang rasanya musti direformasi.
> 
> regards-
> 
-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke