Pak Noor,
 
Nah itu yang penting, input ke Pemda, bagaimana mengembangkan kawasan yang 
disaster-alert, atau tsunami-alert dalam hal ini. Semoga saran-sarannya 
didengar, dan tak usah kena batunya dulu baru didengar.
 
Salam,
awang

Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Djoko/Pak Awang.....(kayaknya semuanya mbanyumas-ers......)

Saya setuju kalau posisi epincentrum akan sangat berpengaruh terhadap
potensi tsunami di kota Cilacap. Kalau dia frontal di selatan Nusakambangan,
tentu "konsekuensi"nya tidak akan terlalu parah dibanding kalau dia
"oblique" dari arah SE atau SW...

Dari arah barat, betul jalurnya memang tidak terlalu frontal dibanding
dengan di arah timur....tapi itu untuk "serangan" ke pusat kota...... yang
memang posisinya seperti digambarkan pak Awang...

Sementara untuk daerah segara anakan itu itu akan jadi serangan yang
dasyat....karena akibat pendangkalan yang sangat cepat daerah yang dulunya
laut (maka disebut segara anakan) sekarang telah berubah menjadi daratan dan
menjadi pemukiman... (setahu saya muara S Citanduy itu di segara anakan ini,
karena selama ini pemda Ciamis selalu menolak rencana proyek sudetan S.
Citanduy yang direncanakan untuk membuang sebagian sedimen ke arah teluk
pangandaran untuk mengurangi laju sedimentasi...).

Celah sempit antara ujung barat Nusakambangan dan muara ini mungkin bisa
mengurangi dahsyatnya laju tsunami atau malah menjadikan timbulnya "efek
jet"...yang mungkin menambah dahsyatnya serangan itu...perlu ada study
tentang ini kayaknya, termasuk landainya daratan baru di segara anakan,
apakah dia akan jadi buffer atau malah jadi ramp yang memungkinkan tsunami
masuk lebih jauh lagi....(kalau inget tsunami aceh yang energinya tidak
hilang sampai Somalia sana, maka ini musti diperhitungkan juga
kayaknya....).

Pantai teluk penyu, saya setuju sekali bahwa itu akan jadi celah yang tanpa
pertahanan sama sekali...(walaupun di sana ada benteng pendem yang merupakan
benteng strategis yang dulu sangat diperebutkan oleh Jepang dan Belanda...).
Serangan dari arah sini akan frontal menuju pusat kota, walau mungkin ada
sedikit peredaman karena musti melintasi Kali Yasa yang terletak diantara
pantai dan pusat kota......

Problemnya pemda malah membangun pelabuhan perikanan terbesar di sana
termasuk pembangunan perumahan nelayan di pinggir laut...ada juga rumah
sakit pertamina yang terletak hanya beberapa ratus meter dari bibir
pantai.....Di ujung selatan juga ada instalasi tanki-tanki penampungan
minyak yang mudah-mudahan dirancang tahan tsunamie, karena kalau nggak
banjir tsunami juga akan disertai banjir minyak yang bocor dari tangki yang
hancur.....kebayang khan bagaimana jadinya...

Kelihatannya master plan-nya bermaksud mengembangkan kota ke arah utara dan
timur...maka di sepanjang pantai sekarang juga sudah dibangun jalan lingkar
segala.....

Mudah-mudahan pas pulang kampung nanti bisa ngobrol sama yang berwenang
untuk mulai memikirkan hal ini.....soalnya pejabat kita kalau belum kena
'batu'nya suka susah sekali percaya he he he yang kena batunya aja masih
suka ngeles.....


salam,




                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

Reply via email to