Disinilah menariknya Q Discovery mungkin belum ada. Tetapi discovery itu bisa "dipercepat", dengan jalan diiming2i profit yang bagus. Misalnya diberlakukan split yg berbeda atau insentif lain sehingga jumlah sumur yg dibor menjadi semakin banyak.
Seperti yg saya contohkan kemaren ttg GOM yang jumlah sumur eksplorasinya saja mungkin sudah beribu2, sehingga jumlah HC yg ditemukanpun juga relatif sangat besar. Nah kalau dibandingkannya dengan jumlah sumur persqKm, maka jumlah sumur yg sedikit itulah yg menunjukkan kurang menariknya daerah ini. Tentusaja bukan hanya menarik scr geologi, semuanya akan tertarik kalau ada arti ekonomis tentunya. Di Malaysia ini hampir setiap PSC memiliki karakteristik sendiri2. Jadi term PSC nya tidak generik. Tapi tergantung dengan siapa (perusahaan besar atau kecil) PSC itu dibuat. Bedanya dengan di Indonesia misalnya ttg Marginal Field. DI Malaysia ini ada PSC yg termnya sangat bagus seandainya menemukan lapangan yg ukurannya < 30MMBO (EUR). Justru kalau reservesnya lebih dr 30MMBO tidak lebih banyak menguntungnkan kontraktor tapi enguntungkan hostcountry-nya. Nah dengan cara ini maka prospek yg memiliki reserves yg kecil2 justru yg dikejar2, bahkan kadang lucunya lapangannya dipotong2 kecil supaya terlihat reservesnya masing2 kurang dr 30MMBO (EUR). Atau ngebornya ngga usah dalem2, nanti kalau nemuin yg besar malah "repot". Kalau dirasa reservenya sudah cukup ya TDnya di set disekitar situ2 saja .... Akhirnya dengan reserves kurang dr 10 MMBO pun di offshore Sarawak bisa "fly" juga. RDP "discovery is crafted and created .... not just luck" On Mon, 28 Feb 2005 17:15:32 +0700, Musakti, Oki <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Memangnya di Ambalat sudah ada discovery...? > Sorry kuper... > > Oki > -----Original Message----- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 28 February 2005 4:56 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak --> RI Akan Pertahankan > Kedaulatan di Ambalat > > Misalnya term kontraknya berbeda sehingga bisa "dipercepat" proses > komersialisasinya. > > Seringkali beberapa "monumen produksi" misal well head, platform dll, > bisa dijadikan bukti bahwa saya pernah mengella daerah ini, mengambil > isinya dan kamu diem saja. Sama seperti Sipadan Ligitan, walopun saya > denger tempat resort itu akhirnya ditutup demi lingkungan. > > Jadi maksud "khusus"nya adalah agar "mempercepat proses > komersialisasinya" > > RDP > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------