> Ya,
> Sudah seharusnya para ahli volkanologi meneliti gunung-gunung api di
> baratnya Aceh dan Nias.  Saya mendapat laporan bahwa setelah gempa Aceh
> kegiatan volkanik di P.Weh meningkat.  >
________________________________________________________________

Kalau kagak salah P.Weh / Sabang itu dibangun oleh aktivitas Gn Api bawah
laut . Aktivitas volkaniknya tidak tercatat sudah sejak lama sekali (
thn.1600 ? ) namun saat ini masih ada jejak aktifitasnya yaitu berupa
lapangan fumarol dan air panas.( di Jaboi yg paling besar kurang lebih 15 Km
dari kota Sabang ). kalau kagak salah juga Ada tiga patahan besar yg
berkembang didaerah ini yaitu sesar Jaboi , Keunikeu dan Balohan.
Kalau dilihat lamanya terhenti aktifitas volkanik di P.Weh ini maka boleh
dikatakan Gn Api tsb sudah mati ,selama ini yg ada bukan potensi "bahayanya"
tapi malah potensi sumber energinya untuk dapat dimanfaatkan (Panasbumi) ,
apakah karena adanya Gempa Aceh/Nias ini dapat menghidupkan lagi Gn tersebut
dari "liang kuburnya", Tanda tanda apa yg bisa dipakai indikator untuk
mengetahui bahwa Gn Api tersebut "bangun".karena  di Pulau itu kayaknya
tidak ada Pos Pengamatan Gn.api., yang ada malah mobil mobil mewah ex
LN/Singapore dg harga murah/obralan ( Sabang merupakan pelabuhan bebas)

ISM





 Danny
>
> -----Original Message-----
> From: Fatrial Bahesti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba
>
>
> ----
>
> SUARA MERDEKA
>
> Sabtu, 02 April 2005
> NASIONAL
>
>
> Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba
>
> SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
> mengevakuasi
> para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
> Australia
> memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
> letusan
> gunung berapi sangat dahsyat.
> Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
> diperkirakan jauh
> lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
> Maret lalu.
> Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
> University
> mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
> bakal
> terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
> Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
> patahan
> di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
> seismologi juga
> mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
> mengguncang wilayah
> tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
> Desember dan
> 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
> Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
> menewaskan jutaan
> orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
> setelah satu
> ledakan pertama.
> Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
> Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
> terbesar bagi
> planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
> bencana
> terbesar dalam sejarah modern.
> 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
> itu terjadi
> setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
> satu
> letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
> Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
> terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
> dan
> Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
> berlangsung di
> Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
> 90 kilometer.
> Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
> telah tiba
> waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
> sedang mengamati
> dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
> dekat.
> Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
> disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
> Baru.
> Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
> sehingga sejumlah
> besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
> risiko ledakan
> itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
> melanda lautan.
> ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
> sampai
> jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
> dan
> keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
> Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
> negara-negara
> sekitar tampaknya belum siap.
> ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang
> berpotensi
> meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya.
> Tentu saja,
> kita harus belajar dari bencana tsunami Desember
> lalu,'' kata dia.
> Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias
> terjadi di
> sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera.
> Gempa-gempa
> itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat
> mempercepat letusan
> gunung berapi.
> Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau
> Toba
> sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu
> besar sehingga
> mengubah iklim dunia.
> ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000
> kilometer
> kubik debu dan bebatuan ke atmosfer. Sebagian besar
> debu itu
> menghalangi sinar matahari.
> Akibatnya, dunia memasuki zaman es,'' kata dia.
> Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan
> potensi bahaya
> terbesar dari Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal
> dari angkasa
> luar, yakni jatuhnya asteroid besar,''
> tambahnya.(yahoo-afp-ben-46)
>
>
>
>
>
>
> __________________________________
> Do you Yahoo!?
> Make Yahoo! your home page
> http://www.yahoo.com/r/hs
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
> Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke