Untuk kondisi sekarang memang begitu kok pandangan saya. Coba lihat di
iklan yang diperankan oleh Mat Solar, dialognya adalah kalau harga BBM
tidak dinaikkan sebenarnya masyarakat men subsidi orang yang naik BMW,
Mercedes. Padahal uang subsidi tsb harusnya bisa dinikmati masyarakat kecil
sehingga pesan yang ingin disampaikan adalah agar setuju dengan kenaikan
BBM karena akan mensejahtrakan masyarakat kecil.
Pesan yang disampaikan disitu kalau dalam kondisi ideal  memang benar.
Tetapi dalam kenyataannya kan tidak begitu, begitu BBM naik (Pertamax/plus,
premium), harga barang2 konsumsi naik drastis (kalau nggak salah selalu
lebih besar dari persentase kenaikan harga BBM) dan pemerintah melalui
menteri2 ekonominya selalu mengatakan bahwa kenaikan harga tidak besar dan
wajar. Padahal si pak Parno tidak punya kendaraan bermotor, tidak pernah
pakai angkutan umum, tetapi harus menanggung kenaikan harga beras,
lauk-pauk, susu, dll dengan harga lebih dari 30% dari sebelumnya. Inilah
yang saya maksud menyesatkan, coba kalau pemerintah serius menangani dampak
kenaikan harga yang tidak wajar.....................Jadi pesan
menyesatkannya adalah kenaikan harga BBM tidak akan menyengsarakan rakyat
karena mereka akan mendapat subsidi, .kenyataannya kan makin tidak
sejahtera..........





                                                                                
                          
                    Ariadi Subandrio                                            
                          
                    <ariadisubandrio@       To:     iagi-net@iagi.or.id         
                          
                    yahoo.com>              cc:                                 
                          
                                            Subject:     Re: [iagi-net-l] Harga 
BBM kawasan Asia tenggara 
                    05/06/2005 08:27                                            
                          
                    AM                                                          
                          
                    Please respond to                                           
                          
                    iagi-net                                                    
                          
                                                                                
                          
                                                                                
                          





ah masak sih pembodohan Wan... aku kok ragu ya dengan statement anda.

ar-.


[EMAIL PROTECTED] wrote:



...............makanya saya sebel banget dengan iklan tentang kenaikan
BBM, dimana kesan tersebut ditonjolkan...menurut saya itu adalah pembodohan



Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO
@total.com To:
cc: iagi-net@iagi.or.id
05/06/2005 07:07 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Harga BBM kawasan Asia
tenggara
Please respond to iagi-net


apa sih RON97 dan RON92 --> apa sebanding dengan pertamax dan pertamax
plus..? kalau iya sih saya sih setuju komposisi indonesia RON97 dan
RON92nya
tinggi karena yang pakai kan banyaknya mobil bagus/mewah sementara
kendaraan umum kan banyak pakai diesel jadi wajar murah..atau paling
premium kalau bisa sekalian aja pertamax dan pertamax plus harganya kayak
singapore....

"sempat bingung juga waktu orang demo gara - gara pertamax dan pertamax
plus naik harganya..."

Regards


---------------------------------
Yahoo! Mail Mobile
 Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to