Untuk Kang Yudi dan mas Edwin...

Sebenarnya kerajaan-kerajaan Sunda tidak kalah pamor, lho.
Menurut suatu dokumen bernama Carita Parahyangan (yang belum semua
sejarawan mengakui keotentikannya), Kerajaan di Jawa Barat tidak pernah
putus sejak Tarumanegara, Kendan, Galuh, Sunda dan akhirnya Pajajaran.
Bahkan menurut dokumen itu, Sanjaya pendiri mataram Hindu adalah keturunan
Galuh (bapak Sanjaya adalah anak hasil perselingkuhan permaisuri Galuh,
yang kemudian menikah dengan Ratu Kalingga di Jawa Tengah).

Hanya itu tadi, kerajaan2 Sunda tidak banyak membuat prasasti atau
candi(atau belum ditemukan; bisa terkubur lahar, terbawa banjir bandang,
longsor, dsb) sehingga sejarahnya seakan-akan bagai kepingan-kepingan
puzzle yang hilang.

Bahkan kalau tidak salah di dalam dokumen itu, Hayam Wuruk berkakek
kandung orang Sunda. Itulah sebabnya Hayam Wuruk tidak berani menganeksasi
Sunda karena menghormati leluhurnya. Tapi Gajah Mada termakan
sumpahnya...sehingga terjadilah pembantaian di lapangan Bubat itu.

Menariknya cerita itu direkam pula oleh orang-orang Bali dalam
kidung-kidung Bali yang berjudul "Gaguritan Sunda".

Begitu katanya, entah benar, entah tidak...

BB




>
> =============quote====================
> Lalu ada pendapat bahwa kepercayaan masyarakat Sunda berbeda dengan
> Jawa. Menurut seorang budayawan, Prof. Jakob Sumarjo, masyarakat Sunda
> adalah masyarakat peladang. Mereka mengapresiasi kebesaran Tuhan melalui
> bentukan alam (pohon besar, batu, gunung, dsb) dan disebut kabuyutan.
> Jadi candi tidak terlalu perlu. Masyarakat Jawa adalah masyarakt petani,
> yang lebih terorganisir, berpemerintahan, beda antara penguasa dan
> rakyat sangat jelas, sehingga katanya candi dibangun sebagai kebutuhan
> untuk menjadi simbol kekuasaan para pemimpinnya.
> =============quote====================
>
> Kalo emang lebih terorganisir kenapa ya justru kerajaan2 di Jawa
> Barat/Banten sepertinya kalah pamor sama kerjaan2 di Jawa Tengah ataupun
> Jawa Timur?  Apakah karena masyarakat Jawa Barat lebih berkonsentrasi di
> dalam negeri saja?
>
> regards,
> -edwin-
>
>
>
>
>                       "Budi Brahmantyo"
>
>                         <[EMAIL PROTECTED]
> To:       <iagi-net@iagi.or.id>
>
> .id>
>
>
>                                                cc:
>
>
>
>                       08/02/2005 09:42
>
>                         AM
> Subject:  Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi
> Geologi dan Geomantik
>     Please respond to
>
>                             iagi-net
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Ikut nimbrung soal candi...
>
> Candi di Jawa Barat sepengetahuan saya sedikitnya ada tiga, yaitu
> candi-candi batubata di Karawang yang diperkirakan peninggalan
> Tarumanegara (mungkin bukan tempat pemujaan, tetapi lebih bersifat
> fungsional; pengairan?), Candi Cangkuang di Leles Garut, dan yang baru
> tergali pada tahun 2000 Candi Bojongmenje di Rancaekek, Bandung sebelah
> timur.
>
> Candi Cangkuang dan Candi Bojongmenje aslinya hanya ditemukan dasarnya
> saja (fondasi + sebagian lantai candi), ke atasnya sisa-sisa candi
> sedikit sekali ditemukan. Maka Candi Cangkuang yang telah direkonstruksi
> sekarang ini hanya tafsiran saja meniru candi-candi Hindu di Jateng
> berdasarkan kepada bentuk fondasinya. Ini lah yang membuat Candi
> Cangkuang tidak otentik karena dibangun dengan batu-batu baru (bahkan
> blok-blok beton) oleh para seniman Yogyakarta dipimpin seorang Arkeolog
> kelahiran Jawa Barat.
>
> Candi Bojongmenje menarik karena jelas tadinya terkubur endapan aluvial
> di Rancaekek yang sampai sekarang pun masih rawan banjir. Bagian atasnya
> pun tidak lengkap. Padahal untuk rekonstruksi candi, saya pernah dengar
> minimal harus ada 70 - 80% sisa batu candi asli. Di bawah itu kalau
> direkonstruksi, boleh dikatakan candi baru!
>
> Lalu ada pendapat bahwa kepercayaan masyarakat Sunda berbeda dengan
> Jawa. Menurut seorang budayawan, Prof. Jakob Sumarjo, masyarakat Sunda
> adalah masyarakat peladang. Mereka mengapresiasi kebesaran Tuhan melalui
> bentukan alam (pohon besar, batu, gunung, dsb) dan disebut kabuyutan.
> Jadi candi tidak terlalu perlu. Masyarakat Jawa adalah masyarakt petani,
> yang lebih terorganisir, berpemerintahan, beda antara penguasa dan
> rakyat sangat jelas, sehingga katanya candi dibangun sebagai kebutuhan
> untuk menjadi simbol kekuasaan para pemimpinnya.
>
> demikian sedikit info,
> BB
>
>
>
>
>
>
>
>> Pak Awang ysh.,
>>
>> Saya tertarik dengan hal2 yg Bapak ceritakan.  Kalau boleh ada lagi
>> pertanyaan saya, yaitu, mengapa di Jawa Barat nggak ada
>> peninggalan2-nya?  Padahal kalau dari sejarahnya, kerajaan tertua di
>> Jawa ditemukan di Jawa Barat, Tarumanagara, di tahun 450-an.  Apakah
>> sesudah itu, krn Jawa Barat relatif lebih bergunung-gunung,
>> masyarakatnya lebih terisolasi sehingga tidak ada komunitas besar lagi
>> yg menghasilkan sesuatu, ataukah keadaan alam di Jawa Barat yg lebih
>> destructive (krn gempa, gunung api, dsb., di daerah bergunung2),
>> ataukah hal lain?   Terimakasih.
>>
>> Wassalam
>> HK
>>
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------- To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
> The  information contained in this communication is intended solely for
> the use  of  the  individual  or  entity  to  whom  it  is addressed and
> others authorized to receive it. It may contain confidential or legally
> privileged information.  If you are not the intended recipient you are
> hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any
> action in reliance on  the  contents  of  this  information  is strictly
> prohibited and may be unlawful.  If  you have received this
> communication in error, please notify us  immediately  by  responding
> to this email and then delete it from your system. CNOOC is neither
> liable for the proper and complete transmission of the  information
> contained  in this communication nor for any delay in its receipt.
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------- To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke