Rekan-rekan IAGI yang budiman,
Boleh kan mang Okim ikut nimbrung dalam masalah fosil sebagai barang
ekonomi. Sebelumnya mang Okim akan sampaikan kisah berikut :
Pada suatu hari, teman mang Okim di MBI ( Masyarakat Batumulia Indonesia)
ngabarin bahwa dia baru saja membeli fosil Ammonite dari Atambua sebanyak 10
ton. Dia juga cerita bahwa seorang pengusaha Taiwan yang punya hektaran
lahan di Tanggerang telah ngumpulin sekitar 50 ton. Mang Okim curious dan
minta tolong untuk bisa membeli sekedarnya. Maka dikirimlah dua karung fosil
Ammonite seberat satu kwintal. Fosil-fosil tersebut  segera mang Okim
proses, dibelah dua, diberi tatakan, dan mulai dipotret. Warna dan coraknya
indah sekali, apalagi dengan kristal-kristal kalsit yang menghiasi sutura
dan mengisi sebagian dari kamar-kamar Ammonite tersebut. Mang Okim mulai
mencari tahu siapa kiranya yang dapat berbagi keprihatinan dan ikut
memikirkan cara-cara penyelamatan asset yang belum pernah diteliti secara
sungguh-sungguh ini ( belum terekam adanya skripsi mahasiswa tentang  fosil
Ammonite di Timor, apalagi thesis doktor ! ). Mang Okim coba ngontak
beberapa senior di kampus, tetapi masalah Ammonite ini tampaknya belum
menjadi prioritas. Bahkan suatu hari, di kampus, mang Okim mengeluhkan
masalah ini ke seorang senior sambil menunjukkan foto-foto Ammonite yang
begitu indahnya. Jawabannya masih lengket di benak mang Okim : " Ah, tak
apalah, penduduk di sana kan memerlukan makan. Fosil Ammonite kan sama saja
dengan fosil Foraminifera dan fosil Koral dalam batugamping di Padalarang
Bandung yang terus-terusan diekspor sebagai batu marmer. Toh tak ada yang
protes !!!??? Mang Okim sedih sekali menghadapi kenyataan ini, sementara
eksploitasi di lapangan terus berlangsung ( sebagian besar untuk ke Jakarta
dan diekspor ). Konon diantara fosil-fosil tersebut ada yang berdiameter
sampai semeteran ! Seandainya mang Okim punya dana berlebih, pastilah mang
Okim akan beli sebanyak-banyaknya Ammonite, biayai mahasiswa skripsi, bikin
pertukaran international, dan banyak kegiatan lainnya yang bisa diciptakan
dari fosil ini ( termasuk ekskursi ke lapangan ). Tapi ya itu, mang Okim
akhirnya kembali ke petunjuk agama mang Okim : Rubahlah suatu hal yang
kurang baik dengan tindakan, kalau tidak dengan ucapan, dan kalau tidak
juga, dengan niat.

Rekan-rekan IAGI yang budiman,
Inilah sebagian pesan moral yang mang Okim tulis beberapa tahun yang lalu di
kartu lebaran mang Okim :
AMMONITE
Phyllum : Mollusca; Class : Chepalopoda ; Sub-class : Nautiloidea; Order :
Ammonitida ( Ammonite );
Age : Permian ( 225-280 million years );  Location : Timor ( Atambua ).
CATATAN :
Penelitian fosil Amonit di Timor sangat sedikit dilakukan oleh para ahli
geologi dan ahli paleontologi Indonesia. Mengingat eksploitasinya yang tidak
terbatas dan tidak terawasi sejak beberapa tahun terakhir, di mana ratusan
ton Amonit dijual ke Jakarta dan ke luar negeri, kiranya Lembaga Pendidikan
terkait di Indonesia khususnya di bidang kebumian perlu segera meningkatkan
perhatian yang lebih besar terhadap kekayaan fosil Indonesia yang sangat
langka dan terancam lenyap dari bumi Indonesia ini.

Rekan-rekan IAGI yang budiman,
Kasus Ammonite di Timor hanya sebagian kecil dari kasus-kasus lainnya di
tanah air kita. Masih ada fosil Ammonite berwarna hitam ( dan Trilobit ) di
Irian Jaya, fosil kayu di Banten dan Jawa Barat, demikian juga batumulia di
mana-mana ! KEPMEN pelarangan ekspornya telah keluar lebih setahun yang
lalu, tetapi sampai detik ini tak ada implementasinya.
Besok adalah HUT Kemerdekaan negeri kita yang ke 60. Marilah mang Okim ajak
keluarga besar IAGI untuk tidak bosan-bosan mengisi kemerdekaan ini dengan
meningkatkan kepekaan kita terhadap upaya pelestarian sumberdaya alam
Indonesia dan pemanfaatannya, agar sumberdaya yang telah kita pelajari
dengan sungguh-sungguh di sekolahan ini dapat mensejahterakan rakyat
Indonesia secara hakiki, Amiiiin. MERDEKA !!!!!
Salam, mang Okim.




Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, August 16, 2005 7:08 AM
Subject: [iagi-net-l] fosil sebagai barang ekonomi?


>
> Selamat Pak Zaim,
>
> Maaf sebelumnya, komentar dibawah tidak ada sangkut pautnya dengan kongres
> yg disebutkan.
> ........................
>
>
> Saya jadi ingat masalah perdagangan fosil, yang di ulas dlm National
> Geographic terbitan bbrp bulan lalu.
>
> Bisakah (bolehkah), fosil-fosil diektrak dan jual untuk menambah devisa?
Di
> berlakukan seperti juga gemstone.
>
> Misal fosil trilobite di Irian, yang katanya cukup melimpah.
> Mungkin dengan demikian bisa menaikan taraf hidup penduduk di daerah
> berfosil tersebut.
>
>
>
> Regards,
>
> =============================
> AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
> TOTAL E&P INDONESIE
> BALIKPAPAN
> (62-542)-534283 - (62)-811592277
> =============================
>
>
>
>
>                       "Yahdi Zaim"
>                       <[EMAIL PROTECTED]        To:
<iagi-net@iagi.or.id>
>                       d>                       cc:
>                                                Subject:  [iagi-net-l] The
Stony Brook Human Evolution Workshop
>                       15/08/2005 06:40
>                       PM
>                       Please respond to
>                       iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Teman2 IAGI Net,
>
> Bagi teman2 yang tertarik dalam bidang per-manusia purba-an  dan
> lingkungannya, pada 27 September - 1 Oktober akan ada workshop yang
> diselenggarakan oleh University of Stony Brook, New York Amerika Serikat
> tentang "Human Evolution". Suatu kehormatan buat saya, karena mendapat
> undangan untuk membawakan makalah dalam workshop tersebut (tergantung
visa,
> yang agak susah juga mendapatkannya). Untuk yang berminat mengetahui apa
> dan bagaimana workshop tersebut, silahkan membuka situs :
> www.stonybrook.edu/humanevolution Anda bisa membuka juga pada bagian
> Peoples dan Research Gallery. Dari Indonesia kebetulan hanya saya yang
> diundang, salah satu kegiatan riset saya dapat dilihat dalam Research
> Gallery tersebut.
>
> Selamat berjalan-jalan maya ke situs Stony Brook - New York, USA.
>
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim
>
>
>
>
>
>
> This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
> recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
> privileged information and should not be copied or disclosed to, or
> otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
> please contact the sender and delete the e-mail from your system.
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
>



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke