40 reservoir (4th order) tersebut terbagi dalam 4 major group yang 
berbeda-beda (3rd order), dimana secara pengendapan lokalpun mempunyai story 
yang berbeda ( ditunjang data 6 core dari level reservoir yang berbeda)
. 
Untuk reservoir yang relatif tebal (bisa single sand atau stacked sand, dan 
ditunjang oleh data pressure), dari log pattern dan seismic, saya masih bisa 
membedakan bagian facies A, B atau C dsb. Walaupun penyebarannya tidak 
terkonsentrasi pada 1 areal, relatif, spt kata mas ; areal trend/ flowline 
atau 2D/3D trend masih bisa dihandalkan. Hasil akhirnya, tidak ada perbedaan 
yang menyolok antara initial inplace modeling dengan initial inplace dari 
Mbal atau P/Z ( dari 40 reservoir, hanya 13 reservoir saja yang bisa 
dilakukan analisa M/bal atau P/Z ).

Seismic attribute untuk "reservoir tipis2"..heemmm, dengan current seismic 
data yang ada, saya kurang begitu optimis. Sudah dicoba dengan berbagai 
metode, baik surface extraction, window, surface-surface terdekat, 
time/horizon slice (dari bbrp jenis seismic attribute), saya tidak melihat 
pattern yang membuat saya benar2 yakin ( sangat terbuka untuk diskusi lanjut 
) untuk membuat areal probability trend. 

Ada usulan dari salah satu rekan untuk melakukan "seismic resampling" dari 
bbrp jenis cube attribute antara lain : AI, Iso Freq dsb. Dan kemudian dari 
single atau gabungan cube tsb dicoba dicari koefisien korelasinya ( misal 
dengan Porosity ). Workflow ini banyak menggunakan pendekatan neural 
network. Usulan yang menurut saya perlu dicoba ( sambil menunggu study 
geophycist lanjut ). Moga2 saja untuk thin reservoir pendekatan ini bisa 
dipakai.

Hasil antara "calculator" dan "neural network" untuk facies tagging ngga 
banyak beda mas ( pakai editing dikit2..hee he hee..)

Sekali lagi, thanks atas pencerahannya.


-Adi-



On 8/30/05, oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> Adi,
> 
> Apakah 40 level reservoir itu masih satu 'paket genetic' atau 
> terpisah-pisah? Apakah mereka masuk dalam, katakanlah third/fourth order 
> sequece yang sama? Kalau sama mungkin bisa diselidiki, bagaimana interaksi 
> antara sediment supply dengan akomodasi ie. Apakah ada kecenderungan 
> sandstone facies (asumsi saya ini reservoirnya) untuk menumpuk di satu 
> lokasi ataukah berpindah-pindah.
> 
> 
> 
> Mungkin seismik attributes bisa memperkirakan distribusi reservoir dalam 
> third/fourth order sequence. Kalau memang kecenderungannya agradasi (facies 
> yang sama bertumpuk-tumpuk) ya tinggal dikonsentrasikan saja sand 
> distributionnya di daerah tersebut misalnya lewat areal probability trend. 
> Kalau sand nya pindah-pindah (misalnya karena perbedaan kompaksi), areal 
> probability trend nya harus dimodifikasi sehingga daerah yang sebelumnya 
> interfluve (shale prone) sekarang jadi sand-prone.
> 
> 
> 
> Untuk penentuan facies di sumur, bisa saja pakai metode neural network. 
> Tapi kalau lagi males kadang2 (atau banyak sering nya) saya pakai saja cara 
> manual dengan melihat log shape dll. Biasanya nggak banyak beda koq….
> 
> 
> 
> Salam
> Oki
> 
> Adi Trianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Terimakasih atas pencerahan dari 
> rekan-rekan semua.
> 
> Saya bekerja salah satu gas field di PMx, Malay Basin. Kalau dihitung,
> sekitar 40 level reservoir yang tersebar di H,I,J dan K horizon. 
> Sedangkan,
> yang sudah dibukukan baru sekitar 70%nya ( karena merupakan producing
> reservoir, beberapa diantaranya adalah reservoir dengan ketebalan <8 m,
> tetapi reservoir2 tipis ini diproduksi secara cummingled, sehingga 
> "menurut
> saya" walaupun reservoir ini tipis, reservoir2 ini harus dimodelkan juga 
> ).
> Sedangkan yang 30% ini merupakan upside potential untuk kegiatan 
> development
> lanjut.
> 
> Benar mas Oki, untuk seismik data pada saat ini, saya tidak bisa
> mengandalkannya 100% untuk meng-guide penyebaran facies. Ada bbrp level
> horizon (small cube) yang kita coba dengan reprosesing ulang dengan
> menggunakan Hi-Fi. Tetap saja, ketika saya coba untuk mengetahui koefisien
> korelasi dengan property yang lain, xplot masih menunjukkan angka yang
> kecil. Kalaupun saya pakai, berarti saya benar-benar "memaksa" seismic 
> untuk
> meng-guide facies modeling. Jadi besar kemungkinan, kita harus melakukan
> study lanjut (AVO inversion dll, thanks to pak Frank yang memberikan
> pencerahan ke saya 1 minggu yl ).
> 
> Sekarang saya mencoba metode Neural Net spt yang mas Oki sarankan. Tapi 
> saya
> kesulitan men-trace back sebenarnya cut-off yang dipakai oleh metode ini 
> itu
> apa. Misal, saya menggunakan GR,Por, Den dan Vclay untuk mengenerate 
> Facies
> Tagging ( sebelumnya saya pakai " Calculator " ), yang saya dapatkan
> hanyalah hasil langsung, dan inipun harus dimodifikasi dulu dengan 
> template
> yang ada dan editing secara manual. Untuk distribusi lateralnya......., 
> saya
> sedang mencoba saat ini.
> 
> Salam, Adi T
> 
> 
> 
> 
> 
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>

Kirim email ke