lho kok....? apa IAGI : Ikatan Aliran........kok jadi ngomongin soal aliran...
hik..hik..hik.. ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Thursday, October 27, 2005 9:25 AM Subject: [iagi-net-l] aliran sesat di sulawesi tengah > Menguak Tabir Ajaran Agama Adat Hukuman Mati Bagi Anggota 'Murtad' > > saya kutip dari : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12127 > > > > > NAMA lingkungan Salena, tiba-tiba mencuat dan menjadi bahan perbincangan di > tingkat nasional. Di lingkungan yang berada di pinggiran kota Palu ini, memang > menjadi lokasi meregangnya nyawa dua perwira polisi di lingkungan Polresta > Palu, saat berusaha menjemput Mahdi,--pria yang dianggap sebagai pimpinan > spritual aliran agama adat. Bagaimana ajaran yang dibawa Mahdi, dan seperti apa > misi yang dibawanya? > > SALENA, jika dalam pemetaan kota Palu, lingkungan yang masuk dalam Kelurahan > Buluri, Kecamatan Palu Barat. Salena dibagi dalam dua lingkungan (sebutan dusun > bagi desa). Lingkungan I Salena, berada di atas lingkungan Lekatu, Kelurahan > Tipo dan berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Palu ke arah barat daya. > > Akses untuk masuk ke lingkungan I Salena, cukup bagus. Walaupun medannya > menanjak, namun untuk mencapai lingkungan I Salena, bisa dengan menggunakan > kendaraan apa pun, karena sudah ada proyek peningkatan jalan. > > Lingkungan II Salena berada di atas lingkungan Salena I. Untuk bisa mencapai > lingkungan II Salena, cukup sulit. Lingkungan ini, hanya bisa dijangkau dengan > jalan kaki, karena jalannya setapak dan menanjak menuju ke punggung gunung > Gawalise. > > Di sisi kiri jalan setapak terdapat jurang dan gunung sebelah kanannya. Untuk > mencapai lingkungan II Salena, memakan waktu perjalanan sekitar dua jam, tanpa > istirahat. > > Lingkungan I Salena dihuni 200 KK, sedangkan lingkungan II Salena jumlah > penduduknya, diperkirakan jumlahnya hanya setengah jumlah penduduk di > lingkungan I Salena. Pola hidup warga di lingkungan II Salena, adalah kehidupan > masyarakat pegunungan yang suka hidup berpencar di daerah-daerah yang bisa > diolah menjadi lahan perkebunan. > > Struktur tanah di wilayah Salena, adalah tanah pegunungan yang sedikit tandus, > sehingga jarang tanaman palawija yang hidup, kecuali singkong, serta tanaman > keras lainnya. Masyarakat Lingkungan I dan II Salena, banyak yang berprofesi > sebagai buruh kasar dan penarik becak di kota Palu. > > Tingkat pendidikan masyarakat Salena, hanya sebatas pendidikan SMP. Agama yang > dianut warga lingkungan I Salena mayoritas Islam, sementara lingkungan Lekatu > yang berada di bawah lingkungan I Salena, mayoritas pemeluk agama Kristen. > > Siapa sebenarnya Mahdi dan bagaimana sosok kontroversi ini bisa mempengaruhi > warga? Mahdi yang bernama asli Arifin, adalah pria asli kelahiran lingkungan II > Salena, 32 tahun silam. Bila dibandingkan warga lainnya di lingkungan II Salena, > Arifin alias Mahdi, lebih beruntung karena bisa mengenyam pendidikan hingga > kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs). > > Namun warga tidak ada yang mengetahui MTs mana Mahdi bersekolah. Yang pasti, > Mahdi dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang agak fasih melantunkan ayat > suci Alquran. > > Tidak ada yang tahu secara jelas, kapan Mahdi mendapatkan 'ilham' sehingga > kemudian memproklamirkan diri sebagai pembawa ajaran baru bagi warga di > lingkungan II Salena dan sekitarnya. > > Kehidupan Mahdi yang sedikit tertutup, ditambah lagi daerah tempat tinggalnya > yang terpencil dan jauh dari jangkauan informasi dan komunikasi, sehingga tidak > banyak warga lingkungan Lekatu yang mengetahui secara persis latarbelakang > kehidupan Mahdi. > > Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui kalau Mahdi sebelumnya > berprofesi sebagai dukun. Ajaran yang dibawa Mahdi sendiri, kabarnya telah > berkembang sejak dua tahun silam. > > Hanya saja, belakangan merebak isu ajaran Mahdi tidak mengakui adanya Tuhan. Isu > ini kemudian membuat resah masyarakat di sekitar lingkungan Salena. Saat itu, > juga belum mendapat respon dari pemerintah. > > Seperti apa misi yang dibawa Mahdi? Dari penuturan beberapa warga yang sempat > menjalani proses pengukuhan, inti dari ajaran yang dibawa Mahdi adalah kembali > pada ajaran adat. Sehingga bagi mereka yang sudah menyatakan diri sebagai > pengikut Mahdi, dilarang untuk melakukan ritual ibadah yang mereka anut > sebelumnya. Bagi yang Islam, dilarang untuk salat, puasa, dan rangkaian ibadah > lain. Sementara bagi yang beragama Kristen, dilarang untuk masuk gereja, dan > melakukan amalan lainnya. > > Ironisnya, yang melanggar ajaran itu setelah dikukuhkan oleh sang pemimpin > spiritual, dianggap 'murtad'. Parahnya lagi, bagi yang 'murtad' hukumannya > berat; dibunuh. > > Selain itu, mereka yang telah dikukuhkan, akan disematkan dengan kain putih yang > diikatkan di kepala dan kain kuning di bagian perut. Kedua simbol warna ini, > menjadi pertanda bahwa putih adalah kesucian, sedangkan kuning adalah simbol > dari badaniah dan fisik manusia. > > Bagi mereka yang sudah memakai tanda ini, dilarang untuk berkomunikasi dan > berhubungan dengan keluarganya yang masih belum menjadi anggota agama adat. > Bagi mereka yang kedapatan tetap berhubungan dengan keluarganya, lagi-lagi > bayarannya adalah nyawa. > > Tidak itu saja. Penganut agama adat ini juga disuruh untuk 'berdakwah' kepada > anggota keluarganya yang lain untuk bergabung dengan agama adat. Bagi mereka > menolak, maka halal darahnya untuk ditumpahkan ke bumi. > > Demikian pula, dalam ajaran yang dibawa Mahdi ini, ditekankan pula bahwa > penganut agama adat harus memusuhi mereka-mereka yang tetap berkukuh dengan > kepercayaannya yang lama, dan enggan masuk dalam lingkaran kelompok ajaran > agama adat. > > Beberapa warga yang mengaku pernah menjalani proses pembaiatan yang langsung > dilakukan oleh Mahdi, mengakui, dalam proses penyematan itu, mula-mula 'sang > guru' memakaikan sarung bagi calon anggota. Kemudian dibacakan mantera, sambil > meniup ubun-ubun dan perut mereka yang akan dikukuhkan sebagai penganut ajaran > agama adat. > > Setelah itu, Mahdi kemudian melakukan pengecekan dengan menggunakan kemampuan > spritualnya untuk mencari tahu, siapa saja di antara yang dibaiat itu > benar-benar berkeinginan bergabung dalam agama adat. Bagi yang ketahuan belum > 'iklas', diminta untuk masuk dalam daftar tunggu, dan akan dibaiat lagi di saat > hatinya benar-benar sudah mantap untuk bergabung dengan agama adat. > > Bagi yang dianggap lulus dalam pembaiatan, selain mendapat pengakuan sebagai > pengikut agama adat, juga sudah resmi masuk sebagai penganut. Mereka ini > dipercaya mendapat kemampuan yang 'lebih', termasuk dianggap memiliki kemampuan > kekebalan tubuh dari serangan senjata apa pun. > > Mengenai aktivitas ritual yang dilakukan oleh Mahdi, tidak ada warga yang > mengetahui secara pasti, seperti apa proses ritual yang dilakukan oleh Mahdi > beserta pengikutnya. Karena itu tadi, sikap eksklusif dan ekstrimnya ajaran > yang dibawa Mahdi ini, sehingga jarang warga yang mencoba untuk mencari tahu > ritual yang dijalani Mahdi. Terkecuali, mereka yang sudah mendapat pengakuan > sebagai pengikut Mahdi. > > Namun yang jelas, dari misi yang dibawa Mahdi, adalah melarang penganutnya untuk > menjalankan syariat agama apa pun. Mereka diharuskan kembali kepada ritual adat > yang konsep dan tata caranya telah disusun oleh sang 'Maha Guru'. > > Lalu seperti apa pandangan Mahdi terhadap sosok Tuhan? Dari pengakuan > warga,--juga terungkap dari proses dialog yang dilakukan aparat yang selamat > ketika hendak menjemput Mahdi di rumahnya di dusun II Salena-- Mahdi menantang > anggota polisi untuk menembaknya. Jika ia tidak terluka, berarti ia layak > disebut sebagai Tuhan. > > Bahkan, Mahdi juga mengaku sebagai pencipta alam dan mengatur hidup matinya > seseorang. > > Dalam diskusinya dengan anggota polisi yang hendak menjemputnya, Mahdi juga > marah jika dikatakan bahwa sebenarnya yang menciptakan segala alam semesta ini, > adalah Allah Swt. Dengan bermodalkan pedang yang ia miliki, maka sudah cukup > baginya untuk melakukan apa saja, termasuk melawan pistol aparat. > > Menurut keterangan petugas yang berada di TKP, diketahui pula bahwa sebelum > tragedi yang menewaskan AKP Fuadi Chalis dan AKP Imam, Mahdi sedang menyiapkan > ritual khusus untuk menghidupkan orang yang sudah mati. > > Malahan, hingga saat ini, mayat yang katanya akan dihidupkan oleh sang 'Maha > Guru' tersebut, masih berada di dusun II Salena, dalam keadaan sudah membusuk > karena diperkirakan mayat itu sudah beberapa hari dan belum dikebumikan. > > Pengikut Mahdi yang menyerahkan diri, tidak ada yang mau menjelaskan secara > detil tentang ajaran yang dibawa oleh pimpinannya itu. Mereka justru beralasan, > hanya ikut-ikutan dan takut dengan ancaman Mahdi dan pengikutnya yang akan > membunuh siapa saja yang enggan diajak masuk ke dalam ajaran agama adat. > > Ajaran Mahdi memang masih menyisakan misteri. Seperti halnya saat Mahdi yang > mulutnya selalu komat-kamit, dan terkadang perilakunya seperti orang kesurupan. > > Namun, pastinya, Mahdi saat ini menjadi buronan. Pria yang mengaku Tuhan itu, > saat ini harus lari dari kejaran aparat menuju kawasan hutan di arah barat > pegunungan Gawalise. Dia dan sebagian pengikutnya masih bersembunyi. (*) > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > --------------------------------------------------------------------- > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) ---------------------------------------------------------------------