Teman2 Yth.,
Setuju dan sependapat dengan Pak Awang tentang sistem penilaian. Jadi kalau memang bobot makalah 60%, ya mestinya si penilai benar2 memahami isi makalah dari makalahnya, bukan dari presentasi. Kan presentasinya sendiri sudah punya bobot yang 40%. Konsekuensi dari itu adalah, penilai harus membaca makalahnya, seperti yang diminta dan diungkapkan Pak Awang. Tapi namanya juga Best Presenters, ya karena itulah cukup minilai presentasinya saja ?. Yang perlu diingat, banyak orang presentasi (oral) nya kurang bagus (apalagi dalam waktu yang singkat), tetapi makalahnya ruaaarrr biasa, yang merupakan hasil temuan, pengungkapan ide2 atau pembuktian sesuatu yang baru. Indahnya warna-warni tampilan peraga sebenarnya merupakan pelengkap saja (sah2 saja untuk dinilai) dari suatu kualitas makalahnya....

Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi
(Masih ada sampai akhir tahun  !!!???)
FIKTM - ITB



----- Original Message ----- From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, December 07, 2005 2:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters


Beberapa masukan/komentar tentang penjurian yang biasa
dilakukan (kususnya oleh IAGI), semoga bisa menjadi
perbaikan untuk masa mendatang.

Dari formulir penjurian yang dibagikan kepada
chairpersons dan secara random kepada beberapa
penonton, bobot nilai seseorang adalah : 40 %
presentasi + 60 % isi makalah.

Di JCS 2005 kemarin, saya diminta menjadi seorang
chairperson yang diwajibkan menilai para presenter di
session yang saya koordinasi. Jauh2 hari, saya sudah
meminta makalah lengkap paper2 yang ada di session
saya. Tujuannya ada dua : (1) saya harus memahami
dengan baik isi makalah2 yang saya ketuai sidangnya,
(2) dari isi makalah, saya bisa menilai bobotnya (yang
menyusun 60 % penilaian).

Namun, tak ada satu pun makalah yang diberikan oleh
panitia. Nah, bagaimana saya bisa menilainya ? Di
Surabaya, saya bisa menilai dengan pasti seorang
presenter, caranya berpresentasi, visualisasi yang
dilakukannya dll yang menyusun 40 % bobot penilaian.
Lalu, bagaimana menilai 60 %-nya lagi ? Saya hanya
meraba2. Memang CD dibagikan di seminar kit, kita bisa
melihat makalah lengkapnya malam sebelumnya, tetapi,
jangan menganggap bahwa kita selalu punya cukup waktu
untuk melakukannya di menit2 terakhir; karena itulah
saya minta full papers tersebut jauh2 hari.

Itu buat seorang chairperson, nah bagaimana penjurian
yang dilakukan oleh penonton yang dipilih secara
random ? Mereka hanya bisa menilai 40 % bagaimana
presentasi, tanpa bisa menilai 60 % isi makalah.
Apakah mereka tau mau dipilih sebagai juri, jadi baca
dulu makalahnya ? Mustahil. Membaca abstrak di buku
program juga tidak akan menggantikan yang 60 % itu.

Lalu, kalau mau menjadikan bahasa Inggris lebih banyak
digunakan oleh para presenter, mengapa tidak
menjadikan bahasa Inggris sebagai nilai plus dalam
penjurian ?

Kita sebaiknya belajar dari sistem penjurian IPA. Tak
ada juri2 random. Sekian puluh juri telah jauh2 hari
dipilih oleh panitia penjurian dan didedikasikan untuk
beberapa makalah tertentu. Full papers diberikan
kepada mereka. Mereka akan punya waktu untuk
mempelajari dengan detail isi makalah. Lalu mereka
akan ditanya, bisa datang ke IPA tidak sebab
presentasi makalah2 yang telah dipelajarinya harus
dinilai. Bila tidak, akan digantikan. Nah, dengan cara
ini setiap juri tahu menilai dengan pasti bobot isi
makalah dan bobot presentasi setiap penulis.

Saya pernah menjadi chairpersons di PIT IAGI maupun
IPA, dan saya pernah menjadi juri baik di PIT IAGI
maupun IPA. Maka, rasanya saya punya dasar buat
berkomentar seperti di atas.

Saya sangat mengerti bahwa ada hal2 operasional yang
membuat sesuatu tak bisa dijalankan dengan ideal.
Hanya, khusus penjurian, sebenarnya harus dilakukan
dengan serius.

Jangan menilai kalau kita tak tahu pasti bagaimana
menilainya. Dan, jangan menjadikan best presenters
suatu target, itu suatu kegembiraan sampingan saja.
Lagipula, sistem penilaian belum tentu ideal. Tulislah
makalah sebanyak2nya, tak perlu dibayang-bayangi
predikat2 the best..

salam,
awang
(JCS 2005 paper reviewer, judge, chairperson,
presenter)

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:


Agak terlambat memang, dan sebagian orang terutama
yg sempat dolan ke
Surabaya minggu lalu, tentunya sudah tahu siapa saja
yg mendapatkan
penghargaan dari Panitia JCS2005 karena telah
memberikan presentasi yg
dinilai paling baik dan telah diumumkan pada saat
acara penutupan, Rabu
sore, 30 Nopember 2005.

Berikut informasi lengkapnya:

***** Best Photo Contest:
#The 1st Winner: Tenaga yang Tak Berbanding (Irtanto
- Pemda Jatim).
#The 2nd Winner: Keluarga Tengger (Nakok Aruan -
Pemda Jatim).
#The 3rd Winner: Nafas Bromo (M. Wahyudin - JOB
Pertamina-Petrochina
Salawati).

***** BEST PAPER (ORAL) PRESENTATIONS of STUDENT:
#The Student Best Paper (Oral Presentation) of HAGI:
 Angga Direzza
(Department of Geophysics, ITB); Judul Makalah:
Determinasi Fluida dan
Litologi Menggunakan Parameter Lambda Mu-Rho (LMR).
#The Student Best Paper (Oral Presentation) of IAGI:
 Dessy Widyasti
Sapardina (Department of Geology, UGM);  Judul
Makalah: Evaluasi Tingkat
Pencemaran Logam Berat Akibat Usaha Penambangan Emas
Rakyat di Daerah
Hargorejo dan Sekitarnya, Kecamatan Kokap, Kabupaten
Kulonprogo, DIY.

***** BEST PAPER (POSTER) PRESENTATION:
#Reno Faisal (CNOOC SES Ltd.); Judul Makalah:
Seismofacies Study in Early
Fill to Source Rock Depositional Environment, Asri
Basin.

***** BEST PAPER (ORAL) PRESENTATIONS:
# Best Paper (Oral Presentation) of HAGI:  Munji
Syarif (CNOOC SES Ltd.);
Judul Makalah: Seismofacies Study in Early Fill to
Source Rock Depositional
Environment, Asri Basin.
# Best Paper (Oral Presentation) of IAGI:  Dwikorita
Karnawati (Department
of Geology, UGM); Judul Makalah: The Importance of
Slope Stratigraphy and
Slope Hydrology on Rain-induced Landslide in Clayey
Slope at Foot of Kulon
Progo Mountain, Central Java, Indonesia.
# Best Paper (Oral Presentation) of PERHAPI:
Pramusanto (R&D CMC); Judul
Makalah: Magnetic Separation of Reduced Iron Cap of
Lateritic Ore.

Sekali lagi, atas nama Panitia JCS2005, kami
sampaikan SELAMAT kepada para
juara dan semoga bisa meningkatkan kemampuannya pada
masa mendatang; serta
bisa pula menjadi contoh dan panutan bagi
anggota-anggota HAGI, IAGI, dan
PERHAPI, maupun khalayak di dunia kebumian Indonesia
lainnya.

Panitia JCS2005,

syaiful
*pembantu di bagian presentasi teknis dan umum




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina

(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy
Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang
Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

---------------------------------------------------------------------






__________________________________________
Yahoo! DSL - Something to write home about.
Just $16.99/mo. or less.
dsl.yahoo.com


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------



--
This message was scanned for spam and viruses by BitDefender.
For more information please visit http://www.bitdefender.com/




--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.13.12/192 - Release Date: 12/5/2005



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to