Halo Mas Yosef. Senang ketemu lagi. Pertanyaannya amat-amat bagus. Tentu karena 
banyak pengetahuannya. Berikut komentar saya.

1. Thompson, dengan kalender 300 Ma, atawa   300.000.000 annum.
Teori SALAM, dengan kalender 70 Ga, atawa 70.000.000.000 annum.
Ini adalah 233 x kalendernya Thompson.

Saya belum pernah melihat, atawa mendengar, kalender lebih panjang dari 20 Ga, 
yakni awalnya Big Bang. NASA sebut Big Bang sejak 15-20 Ga lalu. Kelender 
SALAM, adalah dari Big Bang, yakni 18.617.373.522 BC, hingga kini plus next 50 
Ga.

2. Siklus peradaban, saya ambil dari buku sejarah SMA. Didik dkk. Lalu sebut 
sbb:
Peradaban tertua abad 35 hingga 28 BC. The cultural 700 annum cycle begin with 
3500 BC (Old Egypt), and followed by 2800 BC (Later Old Egypt), 2100 BC (Mid 
Egypt), 1400 BC (Late Egypt), 700 BC (Egypt occupied by Assyrian then 
Babylonian), 0 BC (Egypt was occupied by Rome)"....
Bacaan semalam, mendapatkan diskripsi lebih bagus serta errornya semakin kecil. 
Karena ini inti pertanyaan, maka saya pisahkan email, dan bisa lihat :SALAM 
Theory and Cultural History.

3. Gimana supaya saya bisa baca buku ini ? "Breaking the Maya Code" (Coe, 
Michael D.,Thames & London, 1992) atau "Aztec Calendar: History and  Symbolism" 
(Garcia y Valades Editores, Mexico City, 1992).

4. Data siklus pada Kwarter terkenal adalah Milutin Milankovitch. Dengan data 1 
Ma terakhir sebut ada siklus 100 ka, 40 ka, 20 ka, ada 19 - 23 ka. Data ini, 
kalau saja ada yang tahu point-point datanya, kami mohon di kirimi. Suda lama 
saya mencari, tapi belum bisa dapatkan. Yang terlihat adalah telah merupakan 
garis menghubungkan titik itu. Djin S. Nio, kembangkan lagi hingga umur lain. 
Umumnya orang masih lihat siklus itu tak cocok dengan umur di luar Kwarter. 
Data "point" yang sama, bisa di interpretasikan lain bagi orang lain. Mungkin 
saya akan bisa jelaskan adanya siklus SALAM di data itu, instead Milankovitch ? 
Yang pingin saya ketahui, berapa titik amat untuk tentukan adanya siklus 40 ka 
itu, dan bagaimana inter posisi datanya, serta seberapa simpangan pengukurannya.

5. Waktu tsunami 26 Des 2004, saya telah dapatkan dari data Pak Nanang T 
Puspito, ITB, bahwa selama 210 th terakhir, atau th 1800-2000, jumlah 
komulatifkan tsunami selama setiap 10 th, maka jumlah tsunami di Indonesia, 
adalah besar-kecil-besar-kecil, dengan siklus puncak ke puncak atawa minimum ke 
minimum, adalah exactly 70 th selama 3 pereode 70 th itu.

Data menunjukkan bahwa kejadian itu semua ya di Indonesia, tidak di tempat 
lain. Ini belum menunjukkan lokasi X, Y, Z, T hitungan cm dan detik. Entah 
kapan ini akan ada, tergantung usahanya. Siapa mau bantu ? 

Ditulis lagi crita lalu: 
> Suatu saat, irama gempanya cepat, kadang lambat, lalu cepat lagi....
> Bukankah ini simphony nyanyian amat merdu ?
> Akan banyak bantu mahasiswa cari doktor kali ya ?
> Kadang lagu Sunda, Jawa, Aceh, Barat melankolis, slow rock, ndangdut, 
> keroncong, slendro, sinom, pangkur, asmorondono, hard rock, dst..
> Gag percaya ?
....

6. Setuju bahwa siklus alam ini ada. Kita mau mencari mana siklus yang tepat, 
juga tidak membuatnya, dan tidak boleh memaksakan suatu angka, dan hanya tak 
lebih dari menemukan rumus apa yang sesuai alam. Dalam merumuskan ini, orang 
mencoba-coba mana yang pas. Kalau memang siklusnya 7 tahunan, maka ya harus di 
terapkan siklus 7 tahunan, atawa rumusnya harus paksakan siklus 7an, bukan yang 
lain. Dan dalam kondisi ini, orang jangan memaksakan untuk tidak berlakunya 
siklus 7 tahunan.  

Energi utama ya hanya empat (nuklir kuat, nuklir lemah, elektromagnetik, dan 
gravitasi). Semua parameter physis yang berhubungan dekat dengan itu, akan 
mempunyai grafik waktu versus parameternya dengan variabilitas yang rendah di 
banding suatu parameter fisis lain yang sudah jauh dari itu. Misal, hubungan 
terbagus adalah waktu vs magnetik, di banding dengan waktu versus : iklim, 
ketebalan lapisan, porositas, dll. Semakin parameter dekat dengan empat energi 
utama, maka generalisasi grafik versus waktunya akan lebih gampang (bagus). 
Semakin lebih jauh dari empat energi utama tadi, maka banyak faktor lain yang 
mempengaruhi. 

7. Kini saya mulai pelajari fraktal, karena katanya banyak hal dari Si SALAM 
yang mungkin orang lain menerangkannya hal-hal alam lebih mudah dengan fraktal. 
Katanya pak Sigit. Juga waktu ketemu Pak MT Zen 9 Des 2005 lalu, ku di tanya 
apakah aku tahu fraktal. Ku jawab, baru mau membacanya. Ternyata, maksudnya, 
banyak hal yang berubah pereodik, series, menurut skala. Menarik mestinya.

Di tunggu 7 pertanyaan lain dari Mas Yosef, juga yang lain.

Salam,
Maryanto.     

-----Original Message-----
From: Yosef Khairil Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 27, 2005 11:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tsunami-earthquake.

Mas Mar yth,
Salut atas kegigihan anda mengkampanyekan teori salam.

Saya mau memberi komentar sedikit (panjang) tentang si Salam.
Dari makalah : "Salam Theory" yg ditulis untuk HAGI Annual Meeting ke-29 
(Yogyakarta, 5-7 October 2004), di

bagian abstrak ditulis: "SALAM is a universal 70 Giga annum ("Ga") calendar and 
presents as the longest calendar ever made by man".

Kalau kita baca buku "The Rise and Fall of Maya Civilization" (Thompson, J.
Eric, Pimlico, London, 1993.): "On a stela at Quiriga in Guatemala a date over 
90 million years ago is computed; on another a date over 300 million years 
before that is given. These are actual computations, stating correctly day and 
month positions, and are comparable to calculations in our calendar giving the 
month positions on which Easter would have fallen at equivalent distances in 
the past"

Ini artinya sudah ada yg pernah menghitung kalender sampai 300 Ga, lebih dari 
4x dari punya mas.

Di buku "Breaking the Maya Code" (Coe, Michael D.,Thames & London, 1992) atau 
"Aztec Calendar: History and  Symbolism" (Garcia y Valades Editores, Mexico 
City, 1992) disitu banyak sekali diulas hitungan siklus tentang
kejadian-2 alam, dibahas dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu 
(komputasi,matematika,geologi, antropologi, astronomi, dll), sayangnya 
siklusnya tidak mengikuti siklus "tujuh-an" versi mas Mar.... :-((


Dibagian lain dari makalah salam tadi: "...well reflected to the history from 
the earliest world settlement 3500 BC in Egypt up to present day. The cultural 
700 annum cycle begin with 3500 BC (Old Egypt), and followed by 2800 BC (Later 
Old Egypt), 2100 BC (Mid Egypt), 1400 BC (Late Egypt), 700 BC (Egypt occupied 
by Assyrian then Babylonian), 0 BC (Egypt was occupied by Rome)"....

Lagi-lagi kalau kita baca buku-buku karya egyptologist seperti: "Ancient 
Records of Egypt: Historical Documents from the Earliest Times to the Persian 
Conquest, Histories and Mysteries of Man" (karya JH Breasted, London, 1988) 
atau buku karya Graham Hancock ("Fingerprints of the Gods") dan Graham 
Hancock-Robert Bauval: "The Message Of The Sphinx" atau "Atlas of Ancient 
Egypt" (Baines, John and Malek, Jaromir, Time-Life Books, Virginia, 1990),  
sepertinya siklus peradaban Mesir tak mengikuti siklus "tujuh-an"
ya.....

Tentang gerak planet bumi yg mengikuti periode salam, saya bandingkan dengan 
cuplikan dari buku "Predicting Planetary Positions" (penulis: Roberta S.
Sklower):

* It tilts at about 23.5° to the vertical, an angle from which it can vary by 
as much as 1.5° on either side over periods of 41,000 years.
* It completes a full precessional cycle once every 25,776 years.
* It spins on its own axis once every twenty-four hours.
* It orbits the sun once every 365 days (actually 365.2422 days).
* The most important influence on its seasons is the angle at which the rays of 
the sun strike it at various points on its orbital path.

silakan dihitung sendiri....

Pada saat makalah Teori Salam dipresentasikan di HAGI (Okt 2004), 3 bulan 
kemudian ada gempa/tsunami, andaikan ini sudah sempat terhitung, akan menjadi 
monumental sekali buat teori salam.

Siklus memang PASTI ada tapi apakah harus dipaksakan mengikuti kuantitas 
tertentu ?

Sekarang ini lagi naik daun algoritma-2 semacam Neural-Network, fuzzy logic, 
dan sejenisnya; yg pada intinya membebaskan perhitungan matematis agar 
mengambil sebanyak mungkin parameter yg diketahui, sebelum nantinya (pada saat 
melakukan "data training") di ranking urutan kontribusinya terhadap parameter 
yg dicari, berbeda dengan jaman dulu yg penuh asumsi, sehingga - misalnya - 
untuk memprediksi harga permeabilitas di satu titik x,y,z tertentu orang nekad 
memaksakan perhitungan berdasarkan korelasinya dengan porositas saja (padahal 
secara inheren sudah beda, yg satu adalah besaran vektor yg satu lagi besaran 
skalar). Sementara kalau dilihat si Salam ini seolah kembali memaksakan 
"peng-kuantifikasi-an" fenomena alam ke kuantitas tertentu. CMIIW.

Atau isu yg paling critical didunia fractal (pak Sigit Sukmono dari ITB telah 
pernah mengaplikasikannya untuk prediksi pola gempa) yaitu menentukan 
dimensinya... apakah dimensinya harus mengikuti kelipatan tujuh ? Siapa tahu 
iya.... :-))

Hatur nuhun
Yosef KA
Only time will tell....


On 12/26/05, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ........................del.............................................
>
Suatu saat, irama gempanya cepat, kadang lambat, lalu cepat lagi....
> Bukankah ini simphony nyanyian amat merdu ?
> Akan banyak bantu mahasiswa cari doktor kali ya ?
> Kadang lagu Sunda, Jawa, Aceh, Barat melankolis, slow rock, ndangdut, 
> keroncong, slendro, sinom, pangkur, asmorondono, hard rock, dst..
> Gag percaya ?
>
> Wassalam,
> Maryanto,
> Mengenang setahun tsunami Aceh 26 Desember 2004-2005.
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke