Kalau tidak salah dulu sudah ada diskusi semacam ini dan kesudahannya gak
ada. maskudnya memang tidak untuk mencari kesimpulan, jadi ya oke oke saja.

Sekedar berbagi info, saat ini di Malesa sedang digalakkan untuk belajar
bahasa inggris secara menyeluruh diseluruh negara dengan yang menyangkut
sekitar 900 sekolah dasar. Alasan mereka sederhanda saja untuk lebih siap
berkompetisi dengan orang orang laen. Pemerintah sini masih memprihatinkan
kendala bahasa ini yang menurut saya pribadi sebenarnya sudah baik bila
dibandingkan rata rata dengan kita. Hal ini saya amati dari para fresh
gradute yang saya bawahi. Saat ini saya membawahi fresh graduate 60 orang,
80 persen bahasa inggrisnya menurut saya bagus. Kenapa bahasa inggris mereka
bagus, satu alasan kuat bahwa mereka harus berinteraksi setiap hari dengan
orang orang india dan china.

Sekarang ini, berbagai proyek dari carigali sudah merambah afrika, middle
east, southeast asia. Salah satu yang saya lihat, kendala bahasa sudah tidak
ada lagi. Mereka dealing dengan pemerintah diberbagai belahan dunia untuk
menjalankan bisnis mereka dari afrika (mauritania, equitorial guinea,
morocco, gabon, angola, chad, sudan, turkmenistan dan laen laen), timur
tengah, asia tenggara dan laen laen, amerika selatan tinggal tunggu waktu
saja. Maaf tidak bermaksud melebih lebihkan, sekedar info saja.

Jadi menurut saya mungkin masalah tujuan saja, apakah kita ingin para
expatriat itu mengerti bahasa indonesia? kalo iya, apa impaknya? adalah
added value yang bisa kita ambil dengan penggunaan bahasa ini?

Terus, kalo inggris yang digunakan, apakah keuntungannya? saya pikir minimal
bertambah oke cara bicaranya, tambah mengerti apa yang dikatakan dan tambah
berani berdebat karena tahu yang dibicarakan ........ pokoke banyaklah
............
Siapa tahu dengan berbahasa inggris yang bagus bisa menyumbangkan banyak
devisa untuk negeri tercinta ini..... so redefine nasionalisme? pr kita
bersama.


On 1/22/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> >Ngomong ngomong katanya BPMigas mengeluarkan dekrit yang mengharuskan
> >semua
> >komunikasi harus dalam bahasa Indonesia, temen temen bule udah pada ribut
> > apa bener ?.
>
> Setahu saya, gak ada tuh dekrit kewajiban berbahasa Indonesia seperti itu.
> Hanya, kalau memberi surat kepada para kontraktor, BPMIGAS selalu
> menggunakan bahasa Indonesia. Teman-teman nasional di KPS/JOB yang biasanya
> menerjemahkannya untuk para ex-pat itu.
>
> Ka BPMIGAS juga kalau pidato di acara yang cukup banyak dihadiri para
> ex-pat biasa menggunakan dua bahasa (Indonesia dan Inggris).
>
> Kalau dalam rapat2 di BPMIGAS, kita biasa menggunakan dua bahasa bila ada
> teman ex-pat yang ikut di rapat. Teman2 ex-pat yang sudah lama tinggal di
> Indonesia biasanya lumayan mengerti apa yang sedang dibicarakan dalam bahasa
> Indonesia, walaupun tetap sulit untuk berbicara bahasa Indonesia.
>
> Tentu saja kita akan sangat menghargai kalau para ex-pat itu belajar
> dengan serius bahasa Indonesia dan berani menggunakannya di rapat-rapat. Ada
> seorang GM ex-pat di KPS yang yang bisa berbahasa Indonesia dengan sangat
> fasih. Kalau kita tak melihat orangnya, hanya mendengar dia berbicara, kita
> tak akan sangka kalau dia itu ex-pat.
>
> Wah, saya baru tahu kalau Bu Yuriza adik Pak Zulharmen. Saya dulu pernah
> cukup lama bekerja sama dengan Pak Zulharmen saat di Santa Fe.
>
> salam,
> awang
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> He he he gara gara presentasi kemarin ya pak Awang ?.
> Maklum di kantor semua istilah pake bahasa perancis sehingga akhirnya
> refleksnya apa yang sering didengar itu.
> Tapi akibatnya bahasa jadi campur aduk, kecuali bahasa padang tetap lancar
> .......
>
> Memang repot kalau kerja ditempat yang bahasa pengantarnya bukan indonesia
> atau inggris, kalau kita nggak ikutan berbahasa itu bahaya...bisa bisa
> orang ngata-ngatain kita didepan kita tanpa kita sadari .....
> itu sering terjadi lho .... didua pihak lagi he he he ....teman teman bule
> ngomongin teman yang nggak berbahasa perancis (nggak banyak juga yang bisa
> kan) didepan orangnya...atau yang lebih serign sih kita ngata ngatain bule
> didepan orang itu tanpa dia tau (misalnya sial wong ini kok bau banget sih
> tadi udah mandi belum ya .... )
>
> Kakak saya (Zulharmen Zed dari Petrochina) bilang dia juga terpaksa
> belajar
> bahasa mandarin ..... wah kalau ini sih lebih repot kayaknya karena nggak
> ada mirip miripnya dengan inggris
>
> Ngomong ngomong katanya BPMigas mengeluarkan dekrit yang mengharuskan
> semua
> komunikasi harus dalam bahasa Indonesia, temen temen bule udah pada ribut
> apa bener ?.
>
> salam
> yuriza
>
>
>
> ---------------------------------
> Yahoo! Photos – Showcase holiday pictures in hardcover
> Photo Books. You design it and we'll bind it!
>



--
Salam hangat

Shofi

Kirim email ke