Saya kira tidak usah dibahas terlalu panjang, alihkan ke masalah geologi lain, thx
lpm --- Wayan Ismara Heru Young <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > ass.wr.wb. > > Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >>Laki-laki enggak bisa menahan syahwat kok orang > lain yang dipaksa > >>nurutin kemauannya :)) > > betul sekali Pak ! > justru laki2 yg ngga bisa menahan syahwat yang > perlu di "benar"kan.. > wong dia yang bermasalah kok... > atau kalau memang tidak mampu menahan, mbo ya di > ganti channel TVnya.. kan masih banyak siaran > lain... > menurut saya menutup-tutupi masalah itu tidak > baik, justru akan menumpuk dan akhirnya membludak, > malah repot kan? > "pervert" tidak akan berubah hanya dengan > menyembunyikan apa yang dia inginkan, justru jika di > sembunyikan dia akan mencari jalan lain (yang > mungkin jauh lebih bahaya...) > > saya setuju bahwa setiap orang akan dengan mudah > dapat di nilai dari penampilannya, walaupun banyak > yang bilang "don;t judge a book by it's cover" tapi > memang kenyataannya demikian.. (mungkin pepatah ini > paling baik tertanam di negeri swiss, dimana > berbusana "punk" pun bisa mencari kerja kantoran) > dan saya juga sangat setuju bahwa indonesia perlu > bangga terhadap budayanya sendiri dan tidak > membanggakan budaya orang lain.. tapi memaksakan > kebudayaan melalui hukum sih sudah keliwatan atuh... > > saya juga sudah liat sepintas isi RUUAPP itu, > disana banyak sekali ada kerancuan dan makna2 ambigu > yang, jika di sahkan, bisa membuat banyak kekacauan > dalam mengaplikasikan pasal2 yang ada didalamnya... > > tapi ini hanya pendapat saya, yang mungkin kurang > berkenan buat sebagian.. > jadi saya juga mohon maaf lahir batin, > > .heru. > -Anti RUU Anti PP- > :) > > p.s. mohon maaf pada moderator, sekiranya bahasan > ini terlalu melenceng dari tujuan MILIS IAGI.. > mungkin diskusinya bisa dilanjutkan di forum lain, > barangkali... > > > Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Udah punya RUU APP-nya belum nih? > Jangan sampe udah saling melempar ide tapi belum > baca RUU-nya sama sekali. > Kalo belum baca sini saya kirimkan... :)) > > Kalo secara buta mengatakan RUU Porno itu kudu harus > diterapkan tanpa > memikirkan interpretasi-interpretasi pasal per pasal > yah jelas > keterlaluan. Inilah yang namanya maksain kehendak. > Pantaslah orang > enggak bangga jadi orang Indonesia. > > Masalah pornografi memang perlu diberantas, pengedar > video porno > ditangkap dan diberantas sih enggak masalah. > Orang-orang yang menjebak > anak-anak jadi pelacur juga harus diberantas tapi > kalo pake celana > pendek udah enggak boleh kan keliwatan. > > Laki-laki enggak bisa menahan syahwat kok orang lain > yang dipaksa > nurutin kemauannya :)) > > Salam eh maaf lahir batin juga :)) > Minarwan > > On 3/15/06, Suhirmanto, Agus (asmanto) wrote: > > Wah kudu ikutan nanggapin nih "unek-unek"nya si > Ferdi. > > > > Saya tertarik dengan pernyataannya Ferdi..yang > satu ini: > > "kalau ngomong masalah moral kita bilang budaya > arab lebih bagus, lebih > > sopan , lebih berbudaya dari kita , jadi budaya > arab harus diterapkan > > di sini (ruuapp)". > > > > Mendingan sih blak-blakan aja dan lebih specifik. > Siapa bilang budaya > > arab lebih bagus !!! Karena kebetulan pencetus UU > APP ini mayoritas > > Islam...lantas Anda mengaitkannya dengan budaya > arab. Sekali lagi Islam > > tidak hanya di arab, dan tidak semua arab adalah > Islam. Fakta, Indonesia > > adalah mayoritas umat Islam terbesar di dunia. > Yang saya tahu tentang > > moralitas dalam Islam (bukan arab lhooo)....sangat > jelas dan tegas > > diatur dalam hukum Islam. > > > > Masalah moralitas adalah masalah semua bangsa. > Kalau kita bicara > > specific soal agama....tiap agama juga punya > bahasan khusus tentang > > moralitas. Dan hampir semua agama didunia ini, > menurut saya, sangat > > menjunjung tinggi masalah moralitas. Tinggal titik > beratnya aja gimana > > masing-masing agama mengimplementasikan moralitas > dalam kehidupan > > sehari-hari. > > Jadi bukan karena Indonesia mau menerapkan hukum > Islam Fer, lantas UU > > APP diterapkan. Tapi karena hampir semua orang > sudah sangat prihatin > > dengan dekadensi moral di negeri ini, yang paling > mencolok adalah > > masalah Pornografi ini. Makin lama kok makin > ngawur nih per-porno-an. > > > > Soal UU APP, kalau mau jujur...sebenarnya > batasannya cukup jelas > > kok...saya tanya pada Anda...Anda nafsu nggak > nonton seorang penyanyi > > wanita cantik dengan pakaian sangat seksi > bergoyang, meliuk-liuk di atas > > panggung dengan gerakan sangat erotis dan ditempat > umum atau bisa > > dilihat oleh masyarakat umum??? Atau Anda nafsu > nggak melihat gambar > > wanita dengan busana sangat seksi atau bahkan > "totally naked", meskipun > > katanya difoto dengan teknik photografi yang super > "nyeni" ??? Padahal > > wanita-wanita itu bukan Istri Anda. Nha, kalau > Anda "nafsu" atau > > tiba-tiba syahwat Anda sedikit bergolak...itulah > pornografi dan > > pornoaksi. > > Atau kalau misal Anda potografer...tanya deh Istri > Anda atau Adik wanita > > anda mau nggak mereka dipoto, maaf Bugil??? Jadi > sudah SENI bukan alasan > > lagi deh untuk meng-halal-kan porno. > > > > Soal kehilangan jati diri bangsa...yaa.. mungkin > karena sebagian besar > > dari kita masih menyimpan sisa-sisa jiwa orang > terjajahnya. Jadi kita > > sendiri sebenarnya yang harus merubah diri dan > membangun harga diri, > > skill dan kompetensi tinggi dibidang apapun dalam > menghadapi para > > "imperialis" modern ini. > > > > Thanks...mohon maaf lahir bathin...:-))) > > Josh > > > > > > > > > > > > -----Original Message----- > > From: [EMAIL PROTECTED] > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Wednesday, March 15, 2006 7:30 AM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: [iagi-net-l] bangsa indonesia sudah > hilang kepribadian > > > > Abah > > > > kalau saya lihat orang indonesia itu kayak enggak > punya > > kepribadian....bingung sebagai orang indonesia itu > harusnya gimana... > > kita lihat saja isu yang rame saat > ini....exxonmobil dan ruu app. > > kalau kita menghadapi orang barat..kita manggut - > manggut...nurut - > > nurut , pokoknya orang bule paling pinter...kita > enggak mampu kayak > > mereka > > (exxonmobil) > > kalau ngomong masalah moral kita bilang budaya > arab lebih bagus, lebih > > sopan , lebih berbudaya dari kita , jadi budaya > arab harus diterapkan > > di sini (ruuapp) > > > > Bayangin aja masalah pakaian dan nama.... > > mungkin sudah sedikit dari kita yang memberi nama > anak - anak kita > > dengan nama - nama jawa, nama batak, nama sunda > dsb... > === message truncated === __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------