Pak Yo... Kalau boleh saya ikutan `minta pikiran` seperti Pak Andang.. 1. ` Kecuali itu, penggunakan cap-cap tadi juga harus dipastikan oleh geologiawan yang bertitiel Geologiawan Profesional (P.G. = Professional Geologist, yang harus lulus ujian negara)`... apakah bapak bisa memberikan sedikit penjelasan mengenai kelembagaan yang mengadakan ujian ini? 2. Untuk masalah remediasi airtanah. berdasarkan pengalaman bapak, berapa tingkat keefektifan rata-rata yang bisa dicapai? Apakah benar groundwater clean-up hanyalah efektif untuk aquifer yang memiliki porositas primer? Sekedar sharing dalam tahapan pekerjaan hidrogeologis untuk pencarian sumber air kemasan (saya belum pernah bekerja dengan Aqua... tapi yang saya tahu, dulu perusahaan ini yang paling serius dalam menyiapkan sumber air sebagai bagian dari rencana bisnisnya... jadi yang eksplorasi pastinya para hidrogeologis yang handal) biasanya informasi yang diperlukan : 1. Debit, besaran dan optimalisasi pengambilannya. 2. Model eksploitasi dan konservasi sumber airnya, sedapat mungkin industri ini akan mencari mataair yang sumber resapannya berada di kawasan lidung. Biasanya ini untuk memastikan debit sumber air tetap konstan dan tidak mudah tercemar. Tapi berdasarkan pertimbangan ekonomi, ada juga industri air yang menggunakan air dari sumur bor airtanah. 3. Potensi dari kualitasnya..... biasanya mengacu kepada baku mutu yang berlaku, tapi kita seringkali ditanya untuk menentukan daerah yang paling ideal dari beberapa lokasi yang ada. Kita perlu memberikan arahan penentuan skala prioritas daerah mana yang akan dieksplorasi secara detail. Tapi berdasarkan pengalaman, urutan usulan ini dilakukan setelah urutan berdasarkan aspek sosial (tidak ada masalah dengan perijinan pemakaian sumberair) dan ekonomi. Mohon pencerahannya,.... Salam, Fajar (8441)
--------------------------------- Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2ยข/min or less.