FYI.. buat yang udah pernah nyampe puncak garuda..bahkan sempet foto2 di atasnya....bersyukurlah, karena sekarang udah ga ada lagi....udah tumbang, mungkin ini yang disebut guguran lava kali hehe..
rgds, YP "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED] To: <iagi-net@iagi.or.id> .id> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Ada Guguran Lava, Merapi Ditutup untuk Pendakian 04/19/2006 06:39 AM Please respond to iagi-net Sedikit pencerahan. Saya selalu sedih bila ada geologiwan Indonesia masih merancukan istilah-istilah kegunungapi-an, kalau yang menulis pernyataan para wartawan saya masih maklum. Contoh misalnya yang ditulis rekan Maryanto ini, karena kerjanya di Oil Company mungkin sudah lupa membedakan : awan panas, lahar (dingin, panas), dan aliran lava. 1. Awan panas (jw. wedhus gembel) = "glowing cloud" = "nuee ardante", adalah produk erupsi gunungapi yang berupa semburan awan bersuhu tinggi (bisa mencapai 500 C atau lebih), komposisi utamanya adalah gas, uap air, dan material padat debu atau lapili. Awan panas ini bisa disemburkan vertikal membentuk kolom atau tiang, bisa disemburkan lateral sehingga mengalir dengan kecepatan amat tinggi di permukaan tanah. Kerusakan yang ditimbulkan amat besar, karena kecepatan dan tingginya suhu, bisa membakar apa saja yang dilandanya, termasuk manusia , hewan, tumbuhan. Endapannya umumnya membentuk tuf, tuf lapili, welded tuff , yang sering mengandung arang ("charred wood"), arang ini dapat dimanfaatkan untuk sample radiometric dating C14. 2. Lahar (dingin): dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional, adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter, bahkan rumah dan jembatan bisa dibawanya!!! Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded. 2. Lahar panas: sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu sekitar. Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai DANAU KEPUNDAN seperti G. Kelud, sedangkan G Merapi tidak punya danau kepundan sehingga tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi ledakan). air yang telah panas ini akan meluap bercampur dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau makhluk hidup seperti pada awan panas!!!!, karena suhunya "hanya" di bawah 100C. 3. Aliran lava ("lava flow"): adalah magma yang keluar dari permukaan dan mengalir dipermukaan, bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah betul-betul material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa mencapai 1300C!!! dan akan menghanguskan apa saja yang dilewatinya. Hasil endapannya adalah batuan estrusif yang masif atau brecciated. Jadi yang sering terlihat sebagai aliran berpijar dari kepundan (crater) pada waktu malam saat terjadi letusan gunungapi adalah ALIRAN LAVA dan BUKAN lahar panas. 4. Istilah GUGURAN LAVA sudah sangat umum dipakai di bidang volkanologi, yaitu adalah identik dengan ROCK FALL tetapi khusus terjadi pada puncak gunungapi, terjadinya adalah sbb.: lava yang sudah mendingin menjadi batuan volkanik (misalnya andesit) di puncak gunungapi membentuk "sumbat lava" ("volcanic plug") yang bisa menutupi seluruh atau sebagian lubang kepundan, tergantung bentuknya, bisa berupa kubah ataupun tiang. Biasanya terjadinya guguran lava dalam skala yang besar mengindikasikan akan terjadi erupsi, karena adanya peningkatan desakan magma dan tekanan gas dari bawah, mengakibatkan sumbat lava ini mengalami deformasi, terangkat, retak-2 dan akhirnya rontok membentuk guguran lava. Jadi BUKAN lava pijar yang gugur????!!!! Salam magmatologi Yatno (YSY) ----- Original Message ----- From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Monday, April 17, 2006 7:25 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Ada Guguran Lava, Merapi Ditutup untuk Pendakian Rabu, 12 April 2006, sehari setelah Bung Ben kasih gratis bundled paper di Bandung itu, saya diskusi dengan Pak Panut di Pos pengamatan gunung Merapi Kaliurang, selama separoh dari 7 jam. Pagi jam 8:30 hingga 12:00 itu masih status Waspada. Sorenya di sebut status Siaga. Pengungsian dilakukan pada penduduk sekitar radius 4 km, ke kantor Camat Pakem, radius ~10 - 14 km dari puncak. Saya mencari siklus dominant lain selain siklus SALAM di erupsi Merapi. Setelah erupsi pereode 7 th (1994, lalu erupsi 2001), kini (durasi 5 th), kubah sudah menggunung, dan retak. Data yang ada anjurkan korelasi adanya peningkatan gempa pada bulan Purnama (tgl 15 komariah) dan Bulan Mati (tgl 1 komariah) +-3hari. Bulan purnama 15 Rabiulawal, bersesuaian hari Jum'at 14 April 2006. Minggu Bulan Purnama artinya tgl 12-18 Rabiulawal, Selasa 11- Selasa 18 April. Tak banyak kegiatan gempa sebelumnya, dan banyak kegiatan vulkanisme di minggu itu di Merapi, temasuk Dieng ~140 km barat Merapi, dan G. Semeru ~210 Km timur Merapi. Gempa tektonik 4 M katanya ada di Rabu-Kamis 12-13 April lalu di selatan Merapi. Palung laut kedalaman 7 km terdapat di Selatan Merapi, adalah terdalam dari palung barat Sumatra, Jawa, Nusatenggara, lalu lebih dalam lagi 8 km di Laut Banda si "pusat cyclone tectonic timur" ini. Kalau saja siklus bulan itu mendominasi siklus gempa Merapi, kemungkinan minggu ini, mulai hari ini, akan lebih sedikit gempa di banding minggu lalu. Wedus gembel (kambing berbulu gembel), mempunyai bulu mengombak. Awan piroklastik, hitam, panas, mirip mengombaknya bulu kambing gembel, minggu lalu sering nongol maximum 200 m ketinggiannya. Awan panas ini yang paling jauh jangkauannya, karena tergantung arah angin, serta kecepatan gerak anginnya. Lahar panas, lava mengalir, terjauh di gempa 22 November 1994 sampai Kaliurang 6.5 km dari puncak. Acara penganten di rumah berjarak 1 km sebelah barat Kali Boyong Kaliurang itu, terkena awan panas 200-300 derajad Celcius lahar panas atawa lidah api ini, membakar pohon bukit Turgo-Plawangan, menghanguskan orang, sekitar 70 orang meninggal dominannya di rumah penganten itu. Magma Strato Merapi lebih mudah mengendap (dibanding lava Mid ocean ridge, kayak Hawai, tipe Shield), sering hanya 1-2 km mengalir awalnya setelah gempa besar. Lama-lama menggunung, menutup kawah, seperti terjadi kini, lahar tak mengalir, tekanan semakin akan meninggkat, dan ketika jebol, terjadilah gempa, maka "wedus gembel" amat tinggi bisa 1km, lahar mengalir jauh, bisa mematikan tadi. Nah, gunung ini membahayakan dong ? Lebih enak hidup di tempat tak ada gunung ? Rata-rata kedalam laut, bukan batas megaplate, ya 4000 m. Kalau tak ada gunung artinya, ya hidup di kedalaman itu kan ? Buat terowongan untuk hidup ? Indonesia umunya hidup di batas megaplate ini. Merapi ketinggiannya dari muka laut ~ 3000 m (eh 2968 m versi Andreastuti, 2000, atau 2911 m versi Kompas 15 April 2006) dari muka laut. Tinggi gunung ini artinya sekitar 7.000 m dari dasar laut itu. Batas konvergen megalempeng hasilkan banyak deferensiasi mineral jadikan adanya emas, perak, tembaga, dll, juga tanah subur. Berasnya lebih enak (beras Pakem no.1 sejak 1860'an). Daerah subur Klaten, tanah dari Merapi dan juga dari G. Lawu, ku lalui perjalanan Jogja-Solo Kamis kemarin, ambil alih kwalitas beras kini. Ada orang Indonesia yang mau katakan belum pernah makan dari hasil tanah vulkanik ? Dari puncak Borobudur di Juma'at-nya, sambil nikmati salak pondoh, terlihat puncak Merapi seperti mengarahkan lahar ke candi, juga arah barat-baratdaya-selatan. Banyak dam sudah dibangun untuk mengarahkan lahar panas, juga lahar dingin (eh pasir dominannya). Termasuk bedungan pinggir kali (sungai) Boyong, yang jadikan restoran Boyong Kalegan (Pakem), bekas luapan banjir lahar-dingin 1966'an itu, jadi tempat enak untuk santai. Kemurahan pasir juga batu, bahan bangunan ini amat besar nilainya. Penduduk yang jauh dari gunung mungkin heran melihat kampung di dekat gunung, termasuk Pakem itu, dengan enaknya memakai batu untuk membuat "pager" (pagar jalan kampung), batas-batas pekarangan, sawah, ladang. Tembok satu rumah besar gunakan batu (bukan batu-bata), dengan batu di ambil gratis dari pekarangan 3 m x 5 m saja, dan pasirnya gratis dari sungai pinggir kampung. Pokoknya gunung volkanik amat-amat membuat enak, ga' mau pindah. Tekan saja efek yang amat sedikit tak mengenakkan (gempa) itu, jadikan semua hal menjadi eunak buanget. Volcano International Gathering, UPN September, harapkan dapat hasil menarik. Tak begitu ? Salam, Maryanto. Heru :"First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win." (Mahatma Gandhi op cit Robbie Williams, 2006). ======== From: Ben Sapiie Sent: Saturday, April 15, 2006 4:59 PM Apakah mungkin kali ini Merapi benar2 marah? atau hanya sekedar siklus tahunan (Sakit kambuhan). Mungkin rekan-2 IAGI yang mengamati gempa maupun volume gas di pos MERAPI dapat mengupdate informasi ini untuk kita. Tentu saja kalau memang berbeda dengan informasi di media masa. BS --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.3/316 - Release Date: 4/17/2006 --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------