Ide bagus: mbedoskan, dengan harapan lebih kecil dampaknya. Terus
pelaksanaanya bagaimana ya ? Pengeboran ? Temperatur tinggi (>1000
derajad Celcius), mata bor tak bisa. Dengan dinamit ? Lebih efektif di
lobangi dulu.

Memang kalau lama tak berasap, artinya Merapi terusmbat. Semakin lama
"diam" begitu, malah semakin besar akan letusannya nanti.

Setidaknya, di buat jangan sampai besar sumbatnya. Misalnya, tiap tahun
di ledakin dengan dinamit (?). Oh iya, meletus seperti apapun, akan tak
masalah bila tak ada kerugian (korban). Gag begitu ?

Maryanto. 

-----Original Message-----
From: Bambang Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 20, 2006 3:59 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING

Heboh mengenai bencana, sebetulnya yang ditakuti kalau Merapi mbledhos
itu apanya sih? Wedhus gembel-nya, atau lahar dingin-nya atau
lain-lainnya ? Atau kombinasinya?
Malah punya pemikiran, kalau Merapi ndak mbledhos-mbledhos, gimana kalau
di bledhos-kan sekalian? Ini kalau minjam istilah-nya pak Bush,
pre-emptive strike. Jadi, kita bisa lebih confident dalam mengumumkan
kapan Merapi bakal mbledhos, gitu ?
BSM

-----Original Message-----
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 20, 2006 2:18 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?--> ETHO-GEOLOGICAL
FORECASTING

Erupsi Galunggung tahun 1982.

Masalahnya, bagaimana kalau binatang2 penghuni kawasan puncak gunungapi
semakin langka, tentu pengungsian binatang2 ini tak selalu bisa kita
pedomani.

Salam,
awang

-----Original Message-----
From: Yudi S Purnama [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 20, 2006 2:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?--> ETHO-GEOLOGICAL
FORECASTING

Rame ngebahas kapan Merapi erupsi, jadi inget "etho-geological
forecasting." 
Pertamakali saya baca kalimat itu di Koran Kompas, sesaat setelah
tsunami di Aceh. Yang saya tangkap, inti dari etho-geological
forecasting itu adalah adanya hubungan sebab akibat antara PERILAKU
BINATANG YANG TIDAK BIASANYA dengan GEJALA AKAN TERJADINYA SUATU BENCANA
KEGEOLOGIAN. Yang saya tahu jenis bencananya adalah gempa dan erupsi
gunungapi. Silakan rekan lainnya yang lebih kenal dengan topik ini untuk
memaparkan lebih lanjut (atau dipresentasikan di Unconventional
Geology-Pakanbaru 2006).



Nenek saya, saat itu masih ada dan menetap di Tasikmalaya, pernah cerita

bahwa sekitar dua minggu sebelum Gunung Galunggung erupsi (tahun 1983)
banyak sekali hewan yang turun gunung. Dari cerita itu, bagi saya, yang
paling menarik adalah jangka waktu sebelum erupsinya  yaitu DUA MINGGU !

Nah, kaitannya dengan Si Merapi ini, apakah memperlihatkan gejala yang
sama? 
(banyak hewan yang turun gunung?). Kalau ya, sangat menarik karena
gejala perilaku hewan akan memperkuat penjelasan geologi. Kalau tidak,..
nah itu yang akan tambah bikin pusing vulcanologist.



BTW, apakah ada ahli geologi, yang ngurusin bencana geologi, yang
menggunakan cara berpikir etho-geological forecasting dalam pekerjaan
mereka?





Salam

Yudi



----- Original Message -----
From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Thursday, April 20, 2006 11:06 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?


Moga2 aja, Sri Sultan mengeluarkan "sendiko" itu setelah mendapat
informasi
dari Jl.Cendana Yogya



A R I E F B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 20, 2006 10:15 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?

On 4/20/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Merapi bakalan meletus 10 - 14 hari mendatang demikian sendiko
> pendito Raja NgaYogyokarto Hadiningrat,Sultan Hamengku Buono
> Kaping sedoso (demikian di Detik .com.)Apa wedus gembelnya sudah pada
lari
ya....
>
> Ism

Kadangkala kalau ada "sendiko" dari sultan atau kyai, pendeta, pastur,
bhiksu dll yg tidak didasarkan pada kaidah ilmiah ini terdengar lucu.
Memang bisa saaj sendiko ini sangat ampuh dalam penanggulangan atau
usaha mengurangi korban. Namun dalam jangka panjang tidak memberikan
keberdayaan masyarakat dalam mengenali kondisi alamnya. Bahkan lebih
ekstrimnya "tidak mendidik", walaupun bisa saja menyelamatkan nyawa.

Darurat (emergency state).
Sebagai penguasa atau pejabat seringkali dalam kondisi yg sangat
"darurat" maka penjelasan ilmiah sudah bukan hal yg penting lagi, yg
penting selamat. (note: kondisi "darurat" ini bisa saja sangat
subjective).
Memang kalau rakyat masih hanya mampu bersikap menunggu
amaran/peringatan/berita dari "yang dipercaya" maka ucapan (sendiko)
dari sang raja akan lebih ampuh sebagai "komando". Keampuhan "komando"
ini akan terlihat dari pada kajian ilmiah yang "ndakik-ndakik" (detil
dan bertele-tele) bikin mumet malah ndak sempat menyelamatkan diri.

Namun sangat disadari oleh para pendidik bahwa perlu saat-saat
tertentu untuk memberikan "ilmu" sehingga akan "berkesan". Saat-saat
genting akan memberikan usia penyimpanan memory yg lebih awet
ketimbang saat normal.

Pemahaman terhadap kondisi rakyatnya ini (yg sering masih tertinggal)
sangat jarang dimiliki orang yg pinter. Yah wajar saja, scientist
biasanya hanya melihat secara alamiah apa-adanya, tidak berpikir
bagaimana manusianya, wong kondisi alamnya emang sudah gitu, mau
gimana lagi?.

IAGI saat ini memiliki momen bagus untuk memperkenalkan pendekatan
ilmiah-akademis dalam menghadapi G Merapi secara khusus dan Gunung api
pada umumnya. Membuat tulisan di koran lokal, ceramah atau hal-hal
lain termasuk mengajak mahasiswa supaya lebih mengenal alam
sekitarnya.
Menjelaskan bahaya Gunung Api lebih bermanfaat buat Yogyakarta.
Seminar gempa dan tsunami kurang relevan dengan Jogeja.

Duo- Pendekatan dua arah scientifik dan klenik.
Pendekatan dari berbagai arah barangkali akan sangat efektif dalam
menghadapi gejala alam di Indonesia ini. Pendekatan klenik akan sangat
diperlukan dalam kondisi gawat (emergency), juga peanfaatan
orang-orang yg berpengaruh misalnya "penjaga" G Merapi, dan juga Raja
atau Sultan penguasa di Jogja. SBY juga sudah meminta "prediksi"
ilmiah tentang kemungkinan letusan Merapi.

Saya sendiri ketika membaca berita tentang perubahan status G Merapi
dua minggu lalu tidak secara khusus mengkaji ilmiahnya, lah wong aku
juga bukan volcanologist. Aku hanya merasa perlu memposting di IAGI
saja. Memang kadangkala ada "rasa" ketika mengamati perkembangan
status Merapi ini. Kayaknya gara-gara dulu sering "ngematke" gunung yg
satu ini. Ya dulu aku suka melihat Gunung Merapi dari atap rumah wektu
masih kecil di jogja, psst sambil main layang-layang :).


RDP
Quote ----
Menurut Menko Kesra Aburizal Bakrie seusai rapat di Kantor Presiden di
Jakarta, kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran di
bawahnya, khususnya Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Kegunungapian, membuat prediksi kemungkinan terjadinya letusan Merapi
secara ilmiah. (Tim Kompas)

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.4/319 - Release Date: 4/19/2006
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.4/319 - Release Date: 4/19/2006
 

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------
This e-mail, including any attached files, may contain confidential and
privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any
review, use, distribution, or disclosure by others is strictly
prohibited.  If you are not the intended recipient (or authorized to
receive information for the intended recipient), please contact the
sender by reply e-mail and delete all copies of this message.

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to