Barangkali ada yang mau share tentang QC pressure data dari RFT/MDT
sebelum kita melakukan interpretasi seperti penarikan fluid gradien
dan penentuan batas fluida (GWC/GOC/OWC). Untuk QC, selama ini saya
paling banyak menggunakan data mobility, lebih tinggi harganya,
validitas data semakin bagus, semakin rendah (semakin tighter
formation) akan semakin tinggi ketidakpastiannya. Adakah faktor laen
yang berpengaruh?
-QC, menurut saya ada 2 faktor penting.
QC tool dan QC operation/technical.
*saya biasa melakukan cek apakah INITIAL dan FINAL hydrostatic
pressure dari tool pada saat melakukan PT tidak berbeda jauh (sekitar
max 20psia).
*apakah pressure yang dibaca benar2 FP, nah ini harus diambil saat
kurva benar2 sudah flat dan tidak ada lagi build up yg cukup
significant.
*tight formation pun sebenarnya bisa memberikan 'pesudo' pressure,
yang artinya nilainya ada, tetapi sebenarnya itu tidak valid disebut
sebagai FP.
*yang ingin dipastikan adalah, apakah benar saat kita melakukan PT di
depth let say 3003mLogger Depth, dan itu juga yang benar2 kita PT.
*intinya adalah cek INITIAL hp-cek apakah benar build up itu adalah
build up formation-cek apa benar pressure akhir layak disebut sebagai
FP-dan terakhir cek FINAL hp.

Yang kedua, kalo kita melakukan pre-test data tidak top down, adakah
koreksi yang harus dilakukan? misal pengambilan pre-test secara acak
dan bottom to top? adakah equation yang memperhatikan efek histerisis?
-menurut saya tidak pernah ada masalah dalam cara melakukan job, bisa
dari shallow ke deep bisa juga sebaliknya, yang penting kita yakin
yang kita PT adalah benar-benar reservoir yang kita inginkan.

Untuk melakukan interpretasi seperti penentuan gradien, saya juga
membandingkannya dengan data dari OFA/LFA dan PO sample. Kalo yang
keluar adalah HC, saya berkeyakinan data itu valid dan bagus, adakah
pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? Nah kalao yang keluar itu
filtrate, adakah cara yang harus dilakukan untuk mengetahui jenis HC
atau formation fluid nya?
-kalau yang keluar adalah filtrate, jelas ini samasekali tidak bisa
mengarahkan kita ke keputusan determinasi HC. interpretasi gradien
sangat valid untuk mementukan apakah dalam 1 reservoir hanya ada 1
jenis fluida atau ada lebih dari 1 jenis fluida. untuk kasus filtrate,
yang perlu dimaksimalkan adalah flushing time dari formation. dgn
segala pertimbangan safety (avoid stuck), tugas kita adalah mem-flush
formation dgn semaximal mungkin, kalau dengan RDT yah kira2 minimal
3000cc lah.

Untuk interpretasi lanjut, seringkali kita menemukan zona zona gas
atau oil yang tidak terletak dalam satu garis (different pressure
regime), apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas
tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication
with other sand body?
-absolutely!!

Pitfall apa sajakah yang diperlukan untuk interpretasi pre-test ini.
-kalau menurut saya harus yakin dulu, data kita valid atau tidak. itu
key point nya.

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to