Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake mudweight >
19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual,
rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha
dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss circulation,
akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac gradient.
....tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di section
high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya.

Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus meskipun tidak semua
tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40% - 50%)tantangan
utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW) adalah membedakan
antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya belum ada satu
metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah ini.
satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger tidak semuanya
berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang secara teknis agak
berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja "right man on the right place".
Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger champion, ahmed el
araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di europe)

kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu gampang patah
(betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya didesain untuk MDT di
cased hole



salam,
Razi



On 5/3/06, Amir Al Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Drilling dg MW >2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam.
Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara
kasat mata  tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya.

XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA.
Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT.
(XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.)

Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya
berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten.
Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama.



On 5/3/06, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan.
> Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight
> 19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen
> beton cor
> coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan
> XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka
> sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19
ppg
> (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh
ya,
> jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud.
> Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau
mempengaruhi
> kondisi di bawah ini:
> 1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone,
> invaded dan un-invaded zone?
> 2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron
dan
> mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya
> menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8". Oh ya, ukuran lubangnya dari
> 5-5/6" sampai 8.5"
> 3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum
> pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge)
> adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek
> tersebut?
> 4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya
mendengar
> bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena
> menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc
> saja. Saya coba cari di websitenya schlumberger, belum ketemu juga.
> 5. Sekedar info, porositas sandstone sekitar 19 persent dari density
log.
>
> terima kasih sebelumnya
>
>
> --
> Salam hangat
>
> Shofi
>
>


--
***********************************
Amir Al Amin
Operation/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com
************************************

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


Reply via email to