Dear all,

Setiap peristiwa alam besar terutama yang menimbulkan korban jiwa yang banyak selalu ditelaah dari dua sisi, yaitu sisi fisik (nature) dan sisi rohani (supra natural). Mohon kita2 ini arif dalam memahami dua hal tersebut, jangan sampai rancu atau dicampur aduk, nanti akan runyam. Pendekatan untuk mmpridiksi bencana juga ada dua yang berbeda, dari sisi ilmu alam (fisik) dan dari sisi rohaniah (supra natural). Lalau kita2 ini mau ikut yang mana? Terserah kita masing2, bila kita percaya yang supra natural ya ikuti saja dengan segala konsekuensinya, bila kita percaya pada yang ilmu fisik ya ikuti saja dengan segala konsekuensinya. Oleh karena itu Mbah Maridjan pernah bilang: Mohon pemerintah mengijinkan dan mengerti tugas saya (spiritual, supra natural, rohaniah) dan silakan Pemerintah melakukan tugas masing2, mitigasi ilmiah, evakuasi dsb.

Kalau menurut saya, refleksi rohaniah dari tsunami Aceh, gempa Yogya dan yang diramal Permadi (Jakarta) adalah: data/fakta ketiga daerah itu adalah menyandang predikat Istimewa atau Khusus. Sesuatu yang diistimewakan atau dikhususkan biasanya menimbulkan SIFAT SOMBONG bagi yang menyandangnya. Peristiwa Aceh dan Yogya adalah peringatan besar bagi Jakarta supaya penduduk dan pemimpinnya introspeksi dan menjauhkan diri dari kesombongan. Dan kesombongan yang paling mengerikan menurut saya adalah kesombongan iman (akan Tuhan). Karena kesombongan jenis ini akan memicu kekerasan yang dianggap suci oleh pelakunya, termasuk membunuh sesama (yang tidak termasuk dalam kelompok iman-nya).

Orang yang rendah hati, imannya kuat dan benar, tidak sombong, berserah diri pada Yang di Atas tidak akan takut terhadap bencana apapun dan kapanpun, orang2 seperti ini akan lebih dekat pada kekuatan spiritual.

Ada lagi orang2 yang imannya masih dangkal, demi nama, kemasyuran bahkan demi keuntungan finansial berani meramal secara supra natural, menurut saya orang2 ini wajib dicurigai dan jangan dipercaya. Sama seperti di bidang geologi yang kita geluti, orang2 yang menganggap dirinya ahli (meskipun ilmunya belum sampai) sudah berani menyatakan ini dan itu dengan yakin, ini juga harus di kritisi. Ingat skandal analisa ruby dan meja giok yang dilontarkan Pak Djatmiko (Mang Okim) beberapa waktu yang lalu?

Selamat ber-refleksi,
Yatno

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke