Sudah membaca bantahan tentang Doug Trangle life ini ?
Saya sangat menghargai konsen yg muncul akhir-akhir ini. Hanya
sekarang harus sudah dimulai juga tindakan yg tepat utk kondisi di
Indoneis, lebih tepatnya lagi "geographical based emergency response".
Response yg disesuaikan dengan lingkungan dimana saat itu kita berada.


Untuk melihat response beebrapa pendapat ahli lain tentang Triangle of life :
silahkan klick disini :
http://www.earthquakesolutions.com/id44.html
In recent months an e-mail article has been widely circulated, under
the title "The Triangle of Life" written by Doug Copp of ARTI
(American Rescue Team International).  It has led many people to
question or plan to change their response to heavy shaking, and some
of the recommendations in the article have even been repeated in media
stories as if they were fact.

However, the advice is potentially life-threatening and the author has
been broadly discredited.

====
http://www2.bpaonline.org/Emergencyprep/arc-on-doug-copp.html
Sent from
   Rocky Lopes, PhD
   Manager, Community Disaster Education
   American Red Cross National Headquarters

Recently it has been brought to my attention that an email from Doug
Copp, titled "Triangle of Life," is making its rounds again on the
Internet. "Drop, Cover, and Hold On" is CORRECT, accurate, and
APPROPRIATE for use in the United States for Earthquake safety. Mr.
Copp's assertions in his message that everyone is always crushed if
they get under something is incorrect.
==== end quote


Masih banyak response yg dimuat di Internet tentang "Triangle of life" ini
Pada intinya seperti yg saya tulis diatas --> "perlu pengetahuan lokal
dimana saat itu anda berada". "Geographical based emergency responses"

rdp

On 6/6/06, Anton Prakoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
saya pikir ini amat bagus juga disosialisasikan oleh para relawan yang
sekarang ini di Aceh maupun Jogja untuk disosialisasikan kepada masyarakat
setempat, sehingga merekapun mengerti musti bagaimana apabila terjadi
gempa...

AP
=========================


*Segitiga Kehidupan Saat terjadi gempa*

* *

Doug Copp, Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team
International (ARTI)





Pengalaman :

•          Saya telah merangkak di bawah 875 reruntuhan bangunan, bekerja
sama dengan tim penyelamat dari 60 negara, dan mendirikan tim penyelamat di
beberapa negara serta salah satu dari ahli PBB untuk Mitigasi Bencana selama
2 tahun.

•          Saya telah bekerja di seluruh bencana besar di dunia  sejak tahun
1985.

•          Pada tahun 1996 kami membuat film yang membuktikan keakuratan
metode bertahan hidup yang saya buat.



Percobaan :

•          Kami meruntuhkan sebuah sekolah dan rumah dengan 20 boneka di
dalamnya. 10 boneka "menunduk dan berlindung" dan 10 lainnya menggunakan
metode bertahan hidup "segitiga kehidupan".

•          Setelah simulasi gempa, kami merangkak ke dalam puing-puing dan
masuk ke dalam bangunan untuk membuat dukumentasi film mengenai hasilnya.
Film itu menunjukkan bahwa mereka yang  menunduk dan berlindung tidak dapat
bertahan hidup dan mereka yang menggunakan metode saya "segitiga kehidupan"
bertahan hidup 100%.

•          Film ini telah dilihat oleh jutaan orang melalui televisi di
Turki dan sebagian Eropa, dan disaksikan pada program televisi di USA,
Canada dan Amerika Latin.



Fakta :

•          Bangunan pertama yang saya masuki adalah sebuah sekolah di Mexico
City pada gempa bumi tahun 1985.

•          Semua anak berlindung di bawah meja masing-masing.

•          Semua anak remuk sampai ke tulang mereka. Mereka mungkin dapat
selamat jika berbaring di samping meja masing-masing di lorong.

•          Pada saat itu, murid-murid diajarkan untuk berlindung di bawah
sesuatu.



Teori Segitiga Kehidupan :

•          Secara sederhana, saat bangunan runtuh,  langit-langit akan
runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini,
menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.

•          Ruangan kosong ini lah yang saya sebut "segitiga kehidupan".

•          Semakin besar bendanya, maka semakin  kuat benda tersebut dan
semakin kecil kemungkinannya untuk remuk.

•          Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang  kosongnya, semakin
besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari
luka-luka.




Amati :

Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah
"segitiga  kehidupan"
yang anda temui.

            Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.



*10 TIPS KESELAMATAN dalam GEMPA BUMI:*



1.      Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat
bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang
berlindung di bawah suatu benda  akan remuk badannya.



2.      Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara
alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting
alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang
sempit.

Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar
yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya

3.      Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama
gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika
bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan
terbentuk.

Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang
berat. Bangunan  dari batu bata akan hancur berkeping-keping.

Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang
meremukkan badan dibandingkan beton bertulang



4.      Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi,
bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada
di samping tempat tidur.

            Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya
menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai
di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.



5.      Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau
pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.



6.      Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan
runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan
pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa
langit-langit di atasnya.

Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua
olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!



7.      Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi"
yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan
bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain
sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang
lari ke tangga sebelum tangga itu  rubuh akan terpotong-potong olehnya.
Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi
bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak
meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang
berlarian menyelamatkan diri.Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian
lain dari bangunan tidak rusak.



8.      Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di
sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah
luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar
bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda
tertutup.





9.      Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika
jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata
terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San
Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka
mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah
kendaraan mereka.Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang
aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa
langsung oleh kolom jalan tol.



10.  Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan
koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak
memadat. Ruangan  kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan
kertas-kertas.



On 6/6/06, Leonard Lisapaly <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Di Kompas saya lihat presiden Filipina langsung memerintahkan latihan
> evakuasi pasca gempa Yogya. Kalau diperhatikan, memang daerah di selatan
> Filipina dan Sulawesi terjadi gempa dengan jumlah signifikan pasca gempa
> Aceh.
>
> LL
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, June 06, 2006 9:46 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Sosialiasi mengenai gempa . tsunami di kalangan
> masyrakat korban gempa...
>
> Beberapa hari yang lalu..saya liat di TV, ada sebuah sekolah SD di
> surabaya
> yang mengadakan sosialisasi gempa lengkap dengan latian evakuasinya, dan
> sepertinya mereka berinisiatif sendiri, alangkah lebih bagus kalo memang
> ada program dari pemerintah yang menjadi standar nasional, saya yakin
> pasti
> udah banyak ahli yg punya pemikiran seperti ini, cuma mungkin dulu oleh
> pemerintah dianggap bukan prioritas kali yak.
>
> seperti kata pepatah.."tak kenal maka tak sayang"...tentu kalo mereka
> semua
> "kenal" maka akan lebih care lagi...dan ada prosedur yg jelas dalam
> penanganan bencana, sebenarnya setelah kejadian tsunami di
> Aceh..seharusnya
> kita udah punya prosedur standar penanganan bancana oleh pemerintah, ga
> kaya di jogja kemaren..ga jelas siapa yg harus bertindak dan tumpang
> tindih
> pembagian tugasnya...atau sebaiknya DEPSOS di bentuk lagi kali
>
> rgds,
> Yogi
>
>
>
>
>
>                      [EMAIL PROTECTED]
>
>                                               To:
> iagi-net@iagi.or.id
>
>                      06/06/2006 09:41         cc:
>
>                      AM                       Subject:  RE: [iagi-net-l]
> Sosialiasi mengenai gempa . tsunami di kalangan      masyrakat
>                      Please respond to         korban gempa...
>
>                      iagi-net
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> > >
>   Awang
>
>   Jadi isteri kita yang kedua itu nama-nya GEMPA ya ??????????
>
>    Heheheheheheh , akh just a joke.
>
>    Tapi saya ssetuju dengan pendapat Anda , dan yang paling effektif
>    untuk menyampaikan ini adalah SAAT penyampaian-nya !!!
>
>    "Peresapan" dari kesadaran yang dikemukakan  Awang akan lebi "meresap
> " bukan pada saat rapat , seminar, atau sosialisasi dengan PemDa ,
> akan tetapi pada saat mereka masih atau sedang tumbuh yaitu pada
> masa kakank kanak (SD atau SMP).
>
> Akan sangat effektif apabila pesan perihal gempa dapat digambarkan dengan
> bahasa kanak kanak,pasti mereka akan selalu ingat.
>
>    Si-Abah
>
>
> ___________________________________________________________________________
> In Indonesia, we are sleeping with earthquake. Therefore, it is better to
> know with whom we are sleeping !
> >
> > Salam,
> > awang
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Wednesday, May 31, 2006 12:22 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [iagi-net-l] Sosialiasi mengenai gempa . tsunami di kalangan
> > masyrakat korban gempa...
> >
> > Pak Andang,
> > Saya sangat setuju dengan point ke empat...
> >
> > Menurut kawan-kawan relawan (Unit PPPK UGM dan SARDA DIY),
> > saat mereka membantu para korban gempa di DIY, pertanyaan-pertanyaan
> > seperti : Kapan gempa selesai, ya mas??
> >   Gempa besar datang lagi tidak ya?
> >   Koq Yogya bisa kena gempa to?
> >   Tsunami apa benar bisa terjadi?
> >   Jangan-jangan setelah gempa, nanti Merapi meletus ya??
> >
> > ..sering diajukan oleh para korban.Pertanyaan-pertanyaan semacam itu
> > kadang membuat para relawan juga bingung karena mereka juga tidak begitu
> > paham tentang hal itu.Jangankan mereka yang tidak tahu, kita pun yang
> > mempelajari geologi juga kadang-kadang bingung mencari penjelasan yang
> > tepat dan bisa diterima oleh masyarakat awam.
> > Ketidakjelasan ini membuat para oknum dengan leluasa untuk menyebarkan
> > informasi yang menyesatkan...kabarnya sampai sekarang kabar bahwa gempa
> > besar akan datang lagi masih santer beredar, terlebih kemarin ada 3
> > gempa (Padang, Irian dan Maluku) terjadi...
> > Saya yakin dengan memberikan informasi yang benar dan membumi (maksudnya
> > dengan bahasa yang simpel dipahami oleh orang awam) akan setidaknya
> > dapat  membantu pemulihan psikologis para korban..
> >
> >
> > Best regards
> > Andreas Yudha Sugiyanto
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Tuesday, May 30, 2006 10:08 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Masihkan ada hati nurani....was:Re:
> > [iagi-net-l] Diskusi Dinamika Kebumian Kawasan Jawa Tengah
> >
> > Info untuk brur Edison dan kawan-kawan komunitas geosain dalam kaitannya
> >
> > dengan "adik-adik mahasiswa":
> >
> > 1. Sejak hari Minggu 28 Mei (setelah recover dari schock), kawan-kawan
> > PERHIMAGI (persatuan himpunan mahasiswa geologi) Region Yogja telah
> > membentuk satgas dimaksud dan langsung bekerja dibawah koordinasi
> > sebagian
> > aktivis IAGI-Yogja dan kerjasama juga dengan kawan-kawan dari LSM &
> > Pecinta
> > Alam, termasuk dari AMC, Malang, yang hari ini memobilisir tenda-tenda
> > dan
> > bahan makanan dari Malang maupun Jakarta yang dikumpulkan dari kalangan
> > internal.
> >
> > 2. Saat ini pos utamanya ada di Pusat Kegiatan dan Data (Informasi
> > Bencana)
> > di FTM UPN, dan pos lapangannya ada di Sewon Bantul yang belum tersentuh
> >
> > bantuan.
> >
> > 3. Direncanakan juga oleh Tim untuk bangun tenda-tenda di Sri Mulyo,
> > Piyungan; karena masyarakat masih trauma untuk bernaung di bawah
> > bangunan
> > (apalagi bangunannya juga sudah rusak dan perlu perbaikan).
> >
> > 4. Saya akan infokan ke kawan-kawan di lapangan untuk "JANGAN LUPA
> > MEMBERI
> > PENJELASAN TTG GEMPA DAN ASPEK2 BAHAYA PASCA GEMPA" tetapi masalahnya:
> > mau
> > dijelaskan sampai bagaimanapun yg namanya trauma ya tetep trauma,.. jadi
> >
> > agak susah masuknya. (Apalagi kita sendiri secara internal masih juga
> > berdebat: apakah pusat gempa di laut atau di darat, dsb... : hmmm agak
> > susah
> > menerangkan implikasi ketidakpastian-ketidakpastian tsb).
> >
> > 5. Apabila kawan-kawan masih ingin menyalurkan bantuan bisa juga
> > menggunakan
> > channel yang diposting Kang Ipul untuk teman-teman di UGM (Bu Rita),
> > atau
> > hubungi kawan-kawan PERHIMAGI: Purnama UPN (081678771832) atau Farid
> > Akprind
> > (085228365150) atau Angga UGM (08121554157) yang saat ini sedang di
> > lapangan.
> >
> > Salam
> >
> > adb
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Sent: Tuesday, May 30, 2006 7:20 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Masihkan ada hati nurani....was:Re:
> > [iagi-net-l]
> > Diskusi Dinamika Kebumian Kawasan Jawa Tengah
> >
> >
> >>
> >> Sebagai Markas besar pencetak ahli GEOLOGI, bagaimana kalau adik adik
> >> mahasiswa disana membuat satu SATGAS bencana alam yang bertugas:
> >>
> >> 1. Berkeliling ke tempat tempat pengungsian.
> >> 2. Membawa satu paket keterangan gempa bumi & Gunung api (dengan
> > bahasa
> >> umum yang mudah dimengerti). Bisa diambil dari rekan-rekan yang
> > presentasi
> >> tsunami di Sumbar 2005?.
> >> 3. Bila perlu membuat poster-poster dan letakkan di camp pengungsian.
> >>
> >> Paling tidak dengan cara ini, akan mencegah orang-orang iseng yang
> > ingin
> >> mengganggu ketentraman para pengungsi. Sekaligus cara in dapat
> > dijadikan
> >> model untuk volunteer-volunteer geologi dimasa yang akan datang.
> >>
> >> wassalam,
> >> edison sirodj
> >>
> >>
> >> |---------+--------------------------->
> >> |         |           "Rendra Amirin" |
> >> |         |           <[EMAIL PROTECTED]|
> >> |         |           mail.com>       |
> >> |         |                           |
> >> |         |           29/05/2006 09:53|
> >> |         |           PM              |
> >> |         |           Please respond  |
> >> |         |           to iagi-net     |
> >> |         |                           |
> >> |---------+--------------------------->
> >>
> >>
> >>-----------------------------------------------------------------------
> > --------------------------------------------------------|
> >>  |
> >> |
> >>  |        To:      iagi-net@iagi.or.id
> >> |
> >>  |        cc:
> >> |
> >>  |        Subject: Re: [iagi-net-l] Masihkan ada hati
> > nurani....was:Re:
> >> [iagi-net-l] Diskusi Dinamika Kebumian Kawasan Jawa      |
> >>  |        Tengah
> >> |
> >>
> >>
> >>-----------------------------------------------------------------------
> > --------------------------------------------------------|
> >>
> >>
> >>
> >> Nach...ada lagi ...
> >> Padahal di Yogya itu Markas besar pencetaknya Ahli GEOLOGI.. Kejadian
> >> tersebut sekalian pemicu Hati Nurani dari mahasiswa sampai professsor
> > nya
> >> sekalian untuk memikirkan gimana bikin masyarakat di Yogya...nantinya
> > bila
> >> perlu se Indonesia....agar melek ilmu geology...(dulu ada istilah
> > melek
> >> hukum..) paling tidak : ngerti apa dst...ttg gunung api, apa itu
> >> landslide...apa itu gempa sebab akibatnya....apa?....apa?..apa?
> >> dll...Nimbrung aja siaran gratis  di TV lokal Yogya atau radio
> > ElShinta
> >> itu
> >> atau semacam penyuluh pertanian gitu lho..(tanya sultan HBX..pasti
> > 100% di
> >> support).
> >> Itu aja dulu ach...TURUT BERDUKACITA KEPADA SEMUA KELUARGA YG TERTIMPA
> >> BENCANA...
> >> Jadi Ingat  Lagu EBIET G.AD...Mungkin Tuhan telah bosan melihat
> > tingkah
> >> kita, yang selalu salah dan penuh dengan dosa2....Atau alam mulai
> > enggan
> >> bersahabat dengan kita....coba kita bertanya pada rumput yang
> >> bergoyang.......................
> >>
> >>
> >> 2006/5/29, Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]>:
> >>>
> >>> Informasi dari saudara di Yogya:
> >>> Banyak sekali orang yang -menurut saya- tidak punya hati lagi mencoba
> >>> memperkeruh suasana panik tsb dengan segala macam rumors : tsunami,
> >> wedhus
> >>> gembel, gempa susulan pas tengah malam etc....
> >>>
> >>> Ujungnya satu: mereka ingin warga panik dan meninggalkan rumahnya
> > begitu
> >>> saja, dan mereka akan leluasa untuk menjarahnya....
> >>>
> >>> Mencari kesempatan dalam kesempitan....!!!
> >>> Mirip juga dengan kelakuan para calo di cengkareng yang menaikkan
> > hara
> >>> tiket
> >>> sampai 1 juta di atas harga resminya.....
> >>> Mirip juga dengan para politisi yang menjadi "sok akrab" dengan
> >> rakyat....
> >>> Mirip juga dengan para partai yang rame-rame bawa "bendera" ke lokasi
> >>> bencana....
> >>>
> >>> Duh Gusti benarkah ada orang-orang seperti itu negeri ini ?
> >>>
> >>>
> >>> salam prihatin,
> >>>
> >>>
> >>> ----- Original Message -----
> >>> From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> >>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >>> Sent: Monday, May 29, 2006 6:21 AM
> >>> Subject: RE: [iagi-net-l] Diskusi Dinamika Kebumian Kawasan Jawa
> > Tengah
> >>> ==>> Di Radio El Shinta Sabtu pagi kemarin diberitakan banyak para
> > pengendara
> >>> motor meneriakkan "tsunami - tsunami !!", dan kontan semua yang
> >>> dilewatinya
> >>> berbalik arah mengikuti motor tersebut menuju Kaliurang, bahkan ada
> > yang
> >>> sempat berlari telanjang kaki sejauh 12 km. Saya juga kalau sedang
> > ada di
> >>> situ akan ikut berlomba menuju Kaliurang.
> >>> ===>>
> >>>
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> >>> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> >>> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >>> No. Rek: 123 0085005314
> >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >>> No. Rekening: 255-1088580
> >>> A/n: Shinta Damayanti
> >>> IAGI-net Archive 1:
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>>
> >>>
> >>
> >>
> >> --
> >> regards,
> >> Rendra Amirin
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> >> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> >> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> > --
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG Free Edition.
> > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.0/352 - Release Date: 5/30/2006
> >
> >
> > --
> > No virus found in this outgoing message.
> > Checked by AVG Free Edition.
> > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.0/352 - Release Date: 5/30/2006
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>




--
How to win the game without breaking the rule --> make the new one !

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke