Saya cenderung setuju dengan pendapat ini, hanya saja saya lebih cenderung terjadinya pembentukan hotspring baru yang ditriger oleh gempa bahkan mungkin juga oleh pemboran, mengingat kelihatannya dari foto lebih banyak air daripada lumpurnya. Apalagi kelihatannya H2S kadarnya cukup tinggi, dan gasnya itu mudah terbakar?
RPK

----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, June 13, 2006 12:40 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar Panji Mud-Extrusion)


Informasinya belum tentu benar ? Tak ada yang serakah. Media massa memang sumber informasi, tetapi belum tentu akurat.

Kemarin sore, pukul 16.00, datang telepon dan sms dari Metro TV untuk mewawancarai saya di acara mereka pukul 18.00 tentang semburan lumpur di sumur Banjar Panji-1 Lapindo Brantas. Tetapi, terpaksa saya tolak karena pada saat yang sama tim BPMIGAS dan Lapindo mesti ke Komisi VII DPR untuk urusan yang sama.

Apa yang tengah terjadi dengan semburan lumpur di Banjar Panji-1 ? Tidak ada yang bisa memastikan, sehingga penanganannya pun tak semudah blow out seperti yang pernah terjadi di beberapa sumur (Randublatung, Pasirjadi, Anggur, dll.). Mari kita lihat faktanya dulu.

Kita punya fakta-fakta : lumpur yang tersembur adalah lumpur subsurface (bukan lumpur pengeboran), analisis nannofosil di lumpur menunjukkan umur sekitar Pliosen - sama dengan kandungan fosil di kedalaman 2000-6000 ft di sumur tersebut, ppm cloride sekitar 10.000, lumpur mengandung material volkanik, di awal2 semburan lumpur mengeluarkan gas H2S, temperatur lumpur sekitar 40-50 deg C. Saat kejadian gempa Yogya 27 Mei 2006, dua stasiun BMG di Surabaya mencatat goncangan di Surabaya II-III MMI dengan momen magnitude 3-3.9 Mw (skala Richter lebih kecil sedikit); di stasiun Karangkates tercatat III-IV MMI dengan magnitude 4-4.9 Mw. Data seismik regional di wilayah ini menunjukkan beberapa gejala diapir. Ada lima titik semburan lumpur dan semuanya di luar titik sumur, permulaan semburan terjadi sejak Senin 29 Mei 2006-Kamis 1 Juni 2006.

Sesar regional di wilayah ini adalah strike-slip berarah BD-TL yang memotong sampai ujung barat Madura dan ke selatan sampai ke Pegunungan selatan. Flower structuring bisa diinterpretasikan terjadi juga di wilayah Banjar Panji. Mengapa BPMIGAS dua tahun lalu menyetujui pemboran sumur ini ? Karena : sumur ini merupakan sumur pertama yang akan dibor Lapindo Brantas untuk mengetes deep prospect di Kujung I atau Prupuh reef, petroleum system-nya memenuhi syarat, analogue discoveries sudah sangat banyak (Banyu Urip, Mudi, Sukowati, BD, dll.), kalau sumur ini sukses rentetan implikasi kesuksesannya akan panjang. Drilling hazard ? Ada tentu, overpressure dari diapir dan kita sudah tau sebab ini wilayah rapid sedimentation di sekuen Pliosen.

Sumur dibor, ada beberapa hambatan overpressure, tetapi bisa diatasi. Set casing, hasil LOT di shoe casing terakhir dan perjalanan profil MW versud depth menunjukkan tak perlu set casing baru di sekuen bawahnya sampai menembus target utama Prupuh (Set casing begitu masuk target karbonat sudah sangat biasa dilakukan di Salawati Basin, no problem). Target utama Prupuh ditembus (mungkin sudah tembus, walaupun turun cukup signifikan dibandingkan prognosis) dan loss (biasa terjadi kan di porous reef yang baru terbuka). Sumur distop mengatasi loss dan beberapa pekerjaan pipe sticking. Lalu keluarlah semburan lumpur, gas, air pertama beberapa ratus meter dari kepala sumur, saat itu sudah dua hari lewat gempa Yogya. Dan semburan2 pun berentet terjadi sampai lima lokasi membentuk deretan yang lebih kurang BBD-TTL. Tentu saja rig segera dievakuasi dan BOP ditinggalkan di kepala sumur. Setelah itu, adalah cerita mengatasi banjir lumpur panas.

Dari mana sumber lumpur itu ? Ini penafsiran saya berdasarkan hard data analisis lumpur, data geologi sumur, geologi regional, data seismik, dan analog dengan kejadian yang mirip2 di Porong (purba), Maumere, South Caspia, dan Peloponnesus Basin di Yunani.

Yang tengah terjadi di Banjar Panji adalah ekstrusi liquefied clay yang berasal dari Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft yang terlikuifikasi akibat clay tersebut mengalami sediment failures, kehilangan shear strength-nya, kehilangan bearing capacity-nya. Semburan terjadi karena liquefied clay ini punya tekanan hidrostatik dan pore pressure, lapisan liquefied clay ini terpotong-potong sesar2 kecil (fissures) yang sampai ke permukaan. Sesar2 ini adalah vents, sekali menemukan vents maka akan terjadi release pressure agar terjadi equilibrium. Suatu liquefaction akan mengalami tiga macam failures : lateral spreads, flow failures, loss of bearing strength. Ini semua telah terjadi di Banjar Panji.

Pertanyaannya : mengapa sampai tiba2 terjadi liquefaction ? Semua kasus liquefaction yang pernah dilaporkan terjadi dan pernah ditulis di paper2 atau textbook adalah karena adanya sudden cyclic shocks/sudden cyclic loads. Gempa adalah penyebab utama. Penyebab lain bisa storm waves, rock slides, influx ground water yang tiba2.

Sebelum liquefaction, tanah atau litologi akan kompak dan punya daya dukung oleh pembebanan, secara mikroskopis, kompaksinya akan dihasilkan oleh grains to grains batuan yang saling bersentuhan, ia akan rigid, punya tekanan hidrostatik sebesar kedalaman lapisan ini terdapat, pore pressurenya akan terjaga di bawah hidrostatic pressure. Tetapi, bila ada sudden clyclic loads yang cukup besar, interstitial pore water akan bertambah tekanannya minimal menyamai hidrostatik pressure-nya, dan mulailah tekanan air dari pori mengganggu grain to grain touch lalu merusakkannya. Kompaksi langsung hilang, bearing capacity hilang, shear strength hilang, sediment failures, ia akan segera jadi dense slurry - bubur pekat- yang berkelakuan seperti fluida.

Mengapa gempa bisa menyebabkan liquefaction ? Karena P dan S wave-nya akan mendistorsi struktur granular pori, sehingga ruang pori akan runtuh. Kolaps pori ini akan menghilangkan grain to grain contact (bayangkan bangunan rumah yang runtuh, di skala butiran batuan pun itulah yang terjadi). Kalau pori runtuh, terjadilah fluidisasi. Di samping itu, P wave diketahui meningkatkan pore water pressure pada setiap passage of shock waves.

Dalam kasus Banjar Panji, saya percaya gempa Yogya mereaktivasi sesar2 di atas Prupuh di sekuen Mio-Pliosen sampai Plistosen (Semilir/Lower Kalibeng ? Upper Kalibeng, dan Pucangan). Gelombang gempa ini telah menjadi sudden cyclic loads memicu liquefaction di Upper Kalibeng kedalaman 4000-6000 ft karena sekuen inilah yang paling labil dan siap kehilangan bearing capacitynya. Lalu, liquefied clay ini menyembur ke permukaan via venting faults membawa H2S dari Prupuh carbonates yang baru terbuka karena terhubung oleh sesar juga. Apakah ada efek drilling operation dalam kasus semburan lumpur ini ? Harus ditanyakan dulu, apakah tumbukan bit atau overpull torque bisa menggenerasikan P dan S wave seperti yang digenerasikan earthquake yang akan membuat sediment failures ?

Kesimpulan saya berbeda dengan Media Indonesia, kondisi geologi dan gempa lah yang lebih dominan mendorong ekstrusi lumpur di Banjar Panji. Tak ada lumpur disemburkan dari titik sumur, semua lumpur keluar dari sesar2 di sekelilingnya. Tentu, kegiatan drilling juga punya andil - tapi bukan faktor dominan.

Di Yogyakarta, dilaporkan juga di rekahan2 baru yang merentang di jalan-jalan raya dan wilayah perumahan penduduk, terjadi ekstrusi lumpur. Liquefaction adalah gejala biasa suatu gempa.

Kesimpulan saya tentu bisa berbeda dengan yang lain. Silakan dicermati. Hanya, bencana tetap bencana, saya juga sedih, kok berturut-turut,...dan saya melihat, tak akan mudah mengatasinya...

Salam,
awang




-----Original Message-----
From: Syaiful Jazan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 13, 2006 9:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Informasinya benar

Apa yang diutarakan dibawah ini benar adanya,informasi yang sama juga saya terima dari sumber yang bisa dipercaya.

Kasihan....untuk semua yang jadi korban......!!!!,pelajaran yang sangat berharga buat perusahan2 lokal lainnya.

inga.....inga......jangan serakah....!!!


Salam
SJN

-----Original Message-----
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 13, 2006 8:25 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY


Diambil dari http://www.media-indonesia.com/

Bagian Komentar Editorial

TRUE STORY-1

Mudah2an dengan tulisan ini bisa menjelaskan sejarah kejadiannya:
Master plan untuk sumur ini adalah pada kedalaman 8500 Ft akan di set
cassing dan di-cement, sehingga apabila terjadi semburan gas, kondisi
sumur sudah aman karena arah semburan tdk akan ke formasi (menyamping)
tapi bisa diarahkan ke atas dan semburan gas tsb mudah untuk di "kill"
(kill well). Tetapi, pihak Lapindo tetap ngotot untuk terus ngebor
sampai formasi limestone (gas) ditemukan tanpa memikirkan saftey-nya
jika terjadi semburan. Dalam hitung2an bisnis artinya:masih ingin ketemu
formasi gas yg lebih besar. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo
diingatkan lagi untuk set casing karena semua orang di lokasi sudah
ketar-ketir apabila terjadi semburan, blm ada proteksinya,lagi2, Lapindo
menolaknya.Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total(indikasi telah masuk
formasi gas) dan mulai terjadi kepanikan. Saat itupun sebenarnya keadaan
masih bisa dikendalikan, harusnya langsung dipompakan cement untuk plug
sumur, lagi2 Lapindo masih berpikir untuk menyelamatkan sumur yg sudah
di bor dengan biaya $$$million. Jujur saja, untuk menghentikan semburan
lumpur harus dilakukan pengeboran miring ke arah formasi gas tsb,utk
proses ini akan butuh biaya $$$million dan baru bisa dilakukan setelah
peralatan penunjang ada (rig, cement unit, dll), mungkin 3-4 bulan
lagi,tergantung kecepatan Lapindo utk menyiapkan dana, teknisi, kontrak,
dll untuk mulai pengeboran miring.Untuk mengaitkan gempa sbg penyebabnya
adalah mungkin, tapi itu hanya 1% kemungkinannya.Mudah2an tulisan ini
bisa memberikan gambaran secara lebih jujur ke media tanpa harus ada yg
ditutup-tutupi.

On 6/12/06, Ismed Mahmud <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kalau membaca ' Press-Release' dan keluarnya lumpur,nampaknya telah terjadi
'undeground blow-out"
Dan setuju sekali bahwa penanganannya  pasti sulit dan agak lama.


On 6/13/06, Aziz Rifai <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau nggak salah, keluarnya Lumpur itu tidak dari sumur Pak,
> Tapi dari rekahan disekitar sumur..
>
>
> Regards,
>
>
> Aziz Rifai
>
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, June 13, 2006 7:07 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol > SBY
>
> kalau memang cuma satu sumur yang mengeluarkan lumpur ...
> apa tidak ada teknik untuk mematikan well yang blow out misalnya
> disemprot
> beton atau semen...?
> yang penting lubangnya tertutup dan lumpur tidak menyembur keluar.
> Masalah sebab kan bisa dicari setelahnya sambil jalan.
>
> Yang saya tidak mengerti , kalau drilling di onshore apa tidak pakai
> BOPnya...? Apa BOPnya sudah terbang duluan terkena tekanan dari
> lubang...?
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
> |---------+---------------------------->
> |         |           "liamsi"         |
> |         |           <[EMAIL PROTECTED]|
> |         |           id>              |
> |         |                            |
> |         |           12/06/2006 08:10 |
> |         |           PM               |
> |         |           Please respond to|
> |         |           iagi-net         |
> |         |                            |
> |---------+---------------------------->
>
> >-----------------------------------------------------------------------
> ------------------------------------------------------|
> |
> |
> |       To:       <iagi-net@iagi.or.id>
> |
> |       cc:
> |
> |       Subject:  Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat
> jaln tol SBY                                             |
>
> >-----------------------------------------------------------------------
> ------------------------------------------------------|
>
>
>
>
> Rupanya masyarakat ( yang maunya pingin cepat dapat jawaban) masih > harus
> menunggu lagi untuk memperoleh informasi  ttg hal ini  . Di TV tadi
> Pihak
> Lapindo di DPRD Jatim belum  bisa memastikan penyebab semburan tsb,
> begitu
> pula di DPR pihak BP Migas juga belum bisa mejelaskan hal ini.( memang
> harus
> dikaji lebih detail lagi ) . Nah kalau masalah ini berlarut terus tanpa
> ada
> satu lembaga atau siapaun yang memberikan penjelasan ttg masalah ini ,
> minimal  secara garis besar ttg kondisi geologi daerah tsb shg dapat
> menimbulkan terjadinya  peristiwa tsb , maka ada kemungkin  potensi
> untuk
> dijadikan  komoditas politik, dll  ( yg mungkin bisa dipolitisir) spt
> dalam diskusi yg lalu ( demo demo  misalnya ) bisa terjadi.
> Ada baikinya juga bagi yang paham daerah ini /kondisi geologi  daerah
> ini
> dg berbagai kemunkinan yang bisa terjadi dg adnya semburan semburan > tsb
> tanpa harus menyebutkan dg pasti penyebabnya misalnya , untuk
> memberikan
> pencerahan /gambaran ttg hal ini di media ( Mungkin dg mengirimkan
> tulisannya  dimedia  paling tidak atas nama pribadi... ) sekedar
> memberikan
> gambaran kondisi geologi daerah ini dg segala kemungkinannya di
> masyarakat
> biar tdk gampang terprovokasi ( Pakai istilahnya Pak RDP "Jangan
> enunggu"  )
>
> Ism
>
> Subject: RE: [iagi-net-l] 'semburan' lumpur dan gas didekat jaln tol > SBY
>
>
> > >
> >
> >   Ferdi
> >
> > Kalau dilapangan lapangan Kruka dan sekitarnya , shale diapir > > adalah
> >   dari batuan yang muda (pliocene kalau tidak salah ingat).
> >
> >   Si- Abah
> >
> > ______________________________________________________________________
> >
> >   Pak Awang
> > >
> > > Apa gamping Kujung ini merupakan seal dari lapisan overpressure di
> > > bawahnya...?
> > > terus apakah lumpur ini menyembur hanya di satu tempat / di well
> atau
> juga
> > > di tempat - tempat yang lain....?
> > > Apakah ada wells lain yang menembus formasi yang sama di tempat > > > lain
> yang
> > > mengalami hal yang sama...?
> > > Apakah formasi overpressure shale itu tidak terdeteksi di seismic
> ...?
> > >
> > > Kalau memang gamping itu merupakan seal dari lapisan overpressure > > > di
> > > bawahnya dan gamping itu fracture karena faults ya repot juga.
> > > apa injeksi wells bisa membantu...?
> > > bagaimana kalau dipaksa masukkin casing langsung sampai  menutup ke
> zona
> > > fracturenya dan baru di dipompa semen ....?
> > >
> > > Regards
> > >
> > > Kartiko-Samodro
> > > Telp : 3852
> > >
> > >
> > >
> > > |---------+---------------------------->
> > > |         |           "Awang Harun     |
> > > |         |           Satyana"         |
> > > |         |           <[EMAIL PROTECTED]|
> > > |         |           om>              |
> > > |         |                            |
> > > |         |           07/06/2006 11:26 |
> > > |         |           AM               |
> > > |         |           Please respond to|
> > > |         |           iagi-net         |
> > > |         |                            |
> > > |---------+---------------------------->
> > >
> >-----------------------------------------------------------------------
> ----
>
> --------------------------------------------------|
> > >   |
> > >                                                      |
> > >   |       To:       <iagi-net@iagi.or.id>
> > >                                                      |
> > >   |       cc:
> > >                                                      |
> > >   |       Subject:  RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas
> didekat
> > > jaln tol SBY                                             |
> > >
> >-----------------------------------------------------------------------
> ----
>
> --------------------------------------------------|
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Pak Amin,
> > >
> > > Loss terjadi begitu masuk ke gamping Kujung. Bau menyengat H2S di
> semburan
> > > lumpur itu mungkin berasal dari material di level ini. Tetapi itu
> segera
> > > hilang, dan digantikan lumpur panas yang terus-menerus keluar. Di
> atas
> ada
> > > banyak sedimen volkaniklastik, termasuk yang di dalam wilayah
> > > overpressured-nya. Lumpur diketahui juga mengandung material
> volkanik.
> > > Sebagian kecil saja kelihatannya material lumpur pemboran yang dulu
> loss
> > > masuk ke formasi disemburkan balik, sebab jumlah total lumpur yang
> > > sekarang
> > > tersembur sudah sangat jauh melampaui jumlah lumpur pemboran yang
> hilang.
> > > Artinya ini semburan lumpur dari sedimen subsurface yang mengalami
> > > liquefaction. Ia tersembur karena masih punya tekanan dan ada
> konduitnya
> > > ke
> > > atas. Pipe sticking di zone overpressure kelihatannya menunjukkan
> bahwa
> > > overpressure mungkin memegang peranan penting di sini.
> > >
> > > Salam,
> > > awang
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > Sent: Wednesday, June 07, 2006 9:23 AM
> > > To: iagi-net@iagi.or.id
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln > > > tol
> SBY
> > >
> > > Pak Awang bagaimana kondisi sumurnya sendiri?
> > > Saya baca di koran sempat terjadi loss total, sebelum kejadian.
> > >
> > > Ada kemungkinan memang pengeborannya sendiri
> > > mengalami masalah. Seperti problem di penyemenan, casing bocor,
> > > sehingga memungkinkan fluida dari tekanan yang lebih tinggi
> > > mengalir ke tekanan lebih rendah, bahkan ke permukaan tanah. Bisa
> > > lewat belakang casing atau fracture.  Tidak harus ada overpressure
> > > dalam kejadian seperti ini.
> > >
> > > Mungkin ada permasalahan politis/ ekonomis, sehingga pihak Lapindo
> > > mengatakan tidak ada hubungan pengeboran dengan semburan lumpur > > > dan
> > > gas.
> > >
> > > On 6/6/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >> Pak Iman,
> > >>
> > >> Wah sayang saya terlewat nonton acara tersebut, tetapi keterangan
> Ibu
> > >> Sri
> > > Mulyani sangat logis sebab sekuen yng ditembus sumur itu banyak
> sedimen
> > > volkaniklastiknya, sehingga kalau semburan lumpurnya banyak > > > material
> > > volkanik ya wajar saja.  Hanya, bagaimana tahu bahwa itu retakan2
> hasil
> > > bentukan abad ke-13. Kemarin ini teman2 Lapindo menafsirkan ulang
> semua
> > > sesar yang mungkin ada di sekitar wilayah itu, dan rasanya tak
> mungkin
> itu
> > > hasil Kuarter apalagi beberapa ratus tahun yang lalu.
> > >>
> > >> 1. Sumur dibor di daerah Kendeng yang merupakan jalur depresi > > >> dalam
> > >> sejak
> > > Neogen. Banyak sedimen turbidit diendapkan di sini, termasuk
> material
> > > volkaniklastiknya, maka memang ini wilayah overpressured akibat
> dewatering
> > > yang gagal oleh proses sedimentasi yang terlalu cepat.
> > >> 2. Mungkin yang dimaksud posisi asal lumpur ? belum diketahui
> dengan
> > > baik, asal lumpur bisa dari sekuen 3000an ft sampai hampir 10.000
> ft.
> Di
> > > situ kan banyak formasinya dari Pucangan, Wonocolo, Tuban, sampai
> ekivalen
> > > Kujung atas atau Prupuh.
> > >> 3. Rencananya IAGI akan ikut menyelidiki masalah ini, bekerja sama
> > >> dengan
> > > ITB (itu baru info selintas).
> > >>
> > >> Salam,
> > >> awang
> > >>
> > >> -----Original Message-----
> > >> From: Iman Argakoesoemah
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > >> Sent: Tuesday, June 06, 2006 1:39 PM
> > >> To: iagi-net@iagi.or.id
> > >> Subject: RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln
> tol
> SBY
> > >>
> > >> Pak Awang,
> > >>
> > >> Tadi malam saya nonton MetroTV sekitar jam 10:35, disebutkan bahwa
> > >> lumpur
> > > yang kadang-kadang muncul tersebut banyak mengandung silika dan
> susunannya
> > > sama dengan abu Merapi. Tayangan melebar ke berbagai tempat di
> kabupaten
> > > dekat Jogya dan beberapa pendapat termasuk para pakar dari UGM, > > > UPN,
> ITB,
> > > dan pengamat gempa/gunung api (Ibu Sri Mulyani yang memperlihatkan
> bekas
> > > situs yang rontok dan ambles). Oleh Ibu Sri Mulyani disebutkan > > > bahwa
> > > lumpur
> > > yang muncul ke permukaan melalui retakan-retakan terjadi sejak abad
> ke
> 13
> > > (sayang saya tidak mendengarkan secara lengkap alias mulai > > > ngantuk).
> > >>
> > >> Pertanyaan saya:
> > >> (1) Apakah ada percampuran komposisi antara lumpur hasil
> sedimentasi
> > > cepat yang disemburkan dengan material dari gunung api sewaktu > > > masih
> dalam
> > > kondisi subsurface ? Saya pikir mungkin komposisinya tidak sama
> karena
> abu
> > > gunung api lebih banyak "gelas" dibandingkan dengan silika yang
> terbawa
> > > oleh lumpur sedimentasi cepat.
> > >> (2) Secara stratigrafi, apakah posisi lumpur (mud) ini saat ini
> sangat
> > > dangkal ? Kira-kira formasi apa ?
> > >> (3) Apakah IAGI sudah melakukan dokumentasi kejadian alam seperti
> ini
> > > untuk pembelajaran kita semua termasuk mahasiswa dan masyarakat > > > umum
> saat
> > > ini dan dikemudian hari (misal disimpan di website). Hal ini > > > mungkin
> bisa
> > > dilakukan dengan meminta salinan dari TV.
> > >>
> > >> Thanks. Iman
> > >>
> > >> -----Original Message-----
> > >> From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > >> Sent: Tuesday, June 06, 2006 9:02 AM
> > >> To: iagi-net@iagi.or.id
> > >> Subject: RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln
> tol
> SBY
> > >>
> > >>
> > >> "Mud extrusion" seperti yang Abah sebutkan memang gejala biasa > > >> saja
> > >> kalau
> > > ia terdapat di zone tekanan tinggi-sedimentasi cepat seperti di
> Jalur
> > > Deformasi RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) yang terbentang > > > sejak
> dari
> > > barat Rembang sampai timur Sakala. Betul, di sini ditemukan banyak
> diapir,
> > > rembesan minyak, dan gas. Api abadi Mrapen Purwodadi pun ada di
> jalur
> ini,
> > > juga rembesan gas yang menyembur ketika penduduk menggali sumur
> lantas
> > > membakar rumah di Wirosari, Sragen beberapa saat yang lalu pun ada
> di
> > > sini.
> > > Zaman dulu, akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, semua ekspresi
> permukaan
> > > hidrokarbon ini telah membimbing ke penemuan lapangan-lapangan
> minyak
> > > pertama di Jawa Timur.
> > >>
> > >> Tetapi, lokasi sumur Lapindo kali ini di luar jalur itu. Saya > > >> pikir
> > > keluarnya lumpur kali ini tak ada hubungannya dengan diapirisme di
> RMKS.
> > > Lapindo, BPMIGAS, dan fungsi-fungsi terkait di Pemda sedang berada
> di
> sana
> > > dan sedang mengadakan koordinasi untuk menanggulangi tindakan2
> darurat
> > > agar
> > > lumpur tak semakin luas penyebarannya, memasuki rumah2 penduduk,
> menutup
> > > jalan tol, dll.
> > >>
> > >> Mengapa bisa keluar lumpur sebanyak itu ? Seperti juga halnya
> > >> asal-muasal
> > > gempa Yogya yang punya banyak pendapat, begitulah juga asal-muasal
> mud
> > > extrusion ini. Kelihatannya kita, para geologists, geophisicists,
> juga
> > > kadang2 petroleum engineers ditakdirkan untuk berbeda2 pendapat
> he2..
> > > Sementara data di lapangan dikumpulkan dan dianalisis, yang lebih
> penting
> > > adalah membendung penyebaran lumpur atau 'melokalisirnya' agar tak
> semakin
> > > melebar di permukaan. Kita belum membicarakan bagaimana > > > menghentikan
> > > semburan ini, sebab sampai saat ini tak ada yang bisa memastikan
> dari
> > > titik
> > > mana asal lumpur keluar. Sebuah relieve well tak akan efektif
> dilakukan
> > > sementara asal semburan tak diketahui.
> > >>
> > >> Kuatir terjadi cratering seperti pernah terjadi di banyak kasus
> blow
> out
> > > atau mud extrusion, rig pemboran sudah dipindah. Sayang sekali ada
> problem
> > > ini, sementara pahat bor baru saja menyentuh gamping Kujung, sang
> target
> > > utama. Ini adalah reef Kujung paling selatan di Jawa Timur dari
> jajaran
> > > tinggian2 isolated platform carbonates di Jawa Timur.
> > >>
> > >> Salam,
> > >> awang
> > >>
> > >>
> > >>
> > >> -----Original Message-----
> > >> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > >> Sent: Tuesday, June 06, 2006 8:28 AM
> > >> To: iagi-net@iagi.or.id
> > >> Subject: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol
> SBY
> > >>
> > >>
> > >>
> > >>
> > >>     Rekans
> > >>
> > >> Dalam dua hari terakhir (kemarin dan kemarin dulu) , di > > >> Kompas
> > >>     diberitakan telah terjadi semburan lumpur disertai gas yang
> > >> (katanya)
> > >>     bau-nya menusuk.
> > >>     Lokasi dari semburan tersebut tidak jauh dari sumur eksplorasi
> > >> Lapin-
> > >>     do Brantas.
> > >>
> > >> Tentu saja karena kedekatan-nya sumur tersebut langsung > > >> dituduh
> > > sebagai
> > >>     pencetus semburan.
> > >>
> > >>     Apakah ini benar, seingat saya struktur struktur tua disekitar
> > > Surabaya
> > >>     seperti Kruka , Kuti memang  menununjukan adanya shale diapir
> pada
> > >>     kedalaman relatif dangkal.
> > >>     Mungkin ada yang dapat memberikan pencerahan.
> > >>
> > >>     Si-Abah
> > >>
> > >>
> > >>
> ---------------------------------------------------------------------
> > >> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > >> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > >> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > >>
> ---------------------------------------------------------------------
> > >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > >> No. Rek: 123 0085005314
> > >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > >> No. Rekening: 255-1088580
> > >> A/n: Shinta Damayanti
> > >> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >>
> ---------------------------------------------------------------------
> > >>
> > >>
> > >> --
> > >> No virus found in this incoming message.
> > >> Checked by AVG Free Edition.
> > >> Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date:
> 6/5/2006
> > >>
> > >>
> > >> --
> > >> No virus found in this outgoing message.
> > >> Checked by AVG Free Edition.
> > >> Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date:
> 6/5/2006
> > >>
> > >>
> > >>
> ---------------------------------------------------------------------
> > >> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > >> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > >> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > >>
> ---------------------------------------------------------------------
> > >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > >> No. Rek: 123 0085005314
> > >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > >> No. Rekening: 255-1088580
> > >> A/n: Shinta Damayanti
> > >> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >>
> ---------------------------------------------------------------------
> > >>
> > >>
> > >
> > >
> > > --
> > > ***********************************
> > > Amir Al Amin
> > > Operation/ Wellsite Geologist
> > > (62)811592902
> > > amir13120[at]yahoo.com
> > > amir.al.amin[at]gmail.com
> > > ************************************
> > >
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > > No. Rek: 123 0085005314
> > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > > No. Rekening: 255-1088580
> > > A/n: Shinta Damayanti
> > > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > >
> > >
> > > --
> > > No virus found in this incoming message.
> > > Checked by AVG Free Edition.
> > > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date:
> 6/5/2006
> > >
> > >
> > > --
> > > No virus found in this outgoing message.
> > > Checked by AVG Free Edition.
> > > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date:
> 6/5/2006
> > >
> > >
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > > No. Rek: 123 0085005314
> > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > > No. Rekening: 255-1088580
> > > A/n: Shinta Damayanti
> > > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > > No. Rek: 123 0085005314
> > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > > No. Rekening: 255-1088580
> > > A/n: Shinta Damayanti
> > > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > >
> > >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: > > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>




--
OK TAUFIK

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/362 - Release Date: 6/12/2006


--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/362 - Release Date: 6/12/2006


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke