Rekan-2 yth.

Secara umum kandungan awan panas adalah zat padat (debu volkanik, ukuran bisa ash, sampai lapili), dan zat fase gas (CO2, sulfur, chlor, uap air dan lainnya) yang bercampur udara.

Awan panas dapat terbentuk oleh mekanisme guguran lava baru (seperti kegiatan Merapi saat ini), sering disebut "nuee ardante d' avalance". Awan panas jenis ini akan mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan/ kirinya, mengikuti arah aliran dari luncuran lava pada dasar lembah. Selain itu yang lebih berbahaya lagi yaitu awan panas yang terbentuk oleh mekanisme letusan atau sering disebut "nuee ardante d'explosion". Jenis awan panas yang terakhir ini bisa membentuk tiang awan/ pada letusan vertikal dan sebaran ke segala arah serta kecepatannya tinggi ( bila terjadi letusan memusat) seperti cendawan bom atom. Tetapi bila letusan menyamping (seperti letusan St Helen terakhir) arah blasting-nya menyamping/ lateral dengan kecepatan sangat tinggi dengan dominasi ke satu arah, yaitu arah membukanya kepundan baru, contoh di Indonesia letusan lateral ini adalah G Papandayan. Awan panas dari mekanisme ledakan juga biasanya diikuti lemparan projektil berukuran lebih besar dari lapili (disebut bom gunungapi), bom gunungapi ini tidak pernah terdapat pada awan panas guguran.

Awan panas ini yang berukuran kecil akan terbawa angin berupa hujan abu tentu saja T nya sudah menurun cepat sehingga tidak panas lagi. Debu G Tambora bisa mengelilingi bumi sampai lebih dari setahun!!!, ini adalah contoh awan panas dari letusan besar ke arah vertikal.

Kandungan gas pada awan panas hanya berbahaya di area sekitar kepundan karena gas-gas ini lebih mudah untuk terbuang ke atmosfer. Karena T nya masih tinggi, area yang dilanda semburan awan panas ini, baik jenis guguran/ avalance maupun ledakan/ explosion akan terbakar, jadi apabila ada makluk hidup di situ sebelum menghirup gas berbahaya yang dikandung awan panas sudah mati terbakar jadi areng lebih dulu.

Mungkin sementara bisa menambah wawasan?
Salam,
Yatno


----- Original Message ----- From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, June 11, 2006 9:23 PM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Apa kandungan dalam awan panas


Mumpung kebumian sedang diminati utk dipelajari masyarakat, mungkin
ada rekan yg dapat membantu menjawab pertanyaan berikut ?

RDP
--- In [EMAIL PROTECTED], Tjihno Prasetyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Awan panas dari gn. Merapi mengalir kebawah, artinya
berat jenis lebih besar dari udara. Pertanyaan saya,
kenapa kok BJ nya lebih besar ? Kalau mengandung bahan
berbahaya, misalnya uap-uap dari sulfur, atau CO atau
yang lain. jadi bahaya wedus gembel bukan hanya dari
panasnya saja, bisa jadi dari kandungan zat dalam awan
panas itu. Tolong mas Rovick, aku diwenehi weruh. Atau
siapapun yang ngerti lan gelem ijol kawruh.

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.4/363 - Release Date: 6/13/2006




---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke