Pak Sapiie,

Terimakasih untuk penjelasannya.
Seandainya dipilih dip yg 89, maka jadi slab earthquake
dan bukan subduction earthquake lagi. Slab earthquake
mungkin men-generate tsunami juga. Mis: Kuril earthquake 1994
bukan subduction earthquake tapi slab earthquake,
tapi menghasilkan tsunami yg cukup tinggi.

Untuk gempa jawa-selatan lalu, saya sepaham dengan
pak Awang dan pak Sapiie, gempa ini lebih cocok apabila kita
pilih dip-nya 10 derajat (subduction earthquake).
Karena slab earthquake biasanya menghasilkan high-frekuensi wave.
Sedangkan subduction earthuake yg diikuti tsunami biasanya
lebih long period. Sehingga warga pangandarn tdk merasakan getaran
yg keras, tetapi seperti digoyang-goyang saja. Sama seperti di Aceh.

Long period wave dari gempa java-selatan ini terlihat di
seismik network di jepang, bahkan di paling utara-pun signaturenya
terlihat sampai  6 jam (broadband network).

Saya pribadi berkeyakinan bahwa magnitude gempa ini seharusnya
lebih besar dari 8.

salam hormat,
irwan-nagoya



Ben Sapiie wrote:

Untuk gempa Pengandaran, dari USGS didapat dua bidang sesar 289/10, 95 dan 104/80, 89 (keduanya dip slip), silahkan check. Sehingga dari kinematika dimana T relative lebih vetikal dibanding P sesar2nya akan menjadi thrust (oblique), dan menurut saya 289/10 mungkin lebih cocok untuk karakter deformasi prisma akreasi dan juga sesuai dgn model tsunami yang dibicarakan oleh Pak Awang sebelumnya. Model gempa ini kelihatannya mega thrust EQ sama seperti gempa aceh dgn kekuatan Mw=7.7 kedalaman 10.2 km (menurut USGS: www.earthquake.usgs.gov). Jika penelitian Pak Danny dilakukan didaerah ini sebelumnya mungkin kita akan lebih bisa mengerti mengenai interval gempanya (historikal gempa memperlihatkan seismik gap).

Salam,

Ben Sapiie




----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, July 18, 2006 12:04 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis


Pak Heru,

Saya pikir tak bisa langsung disimpulkan begitu. Kebetulan saja di wilayah2 konvergensi lempeng (bukan divergensi) pematahan batuan yang mengakibatkan gempa umumnya terjadi sebagai penyesaran naik bukan normal. Dan, wilayah gempa banyaknya di tepi konvergensi lempeng, bukan di wilayah divergensi lempeng. Saya pikir kedua dip-slip fault ini (sesar naik dan sesar normal) sama-sama bisa menggenerasikan tsunami karena gangguan terhadap kolom air laut di atasnya (dengan catatan bahwa gempa ini sampai ke permukaan sea floor, tidak dies out up section alias berakhir masih di subsurface – blind fault).

Salam,
awang

-----Original Message-----
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 18, 2006 9:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

pak Awang,
dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini:
gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding gempa akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih besar.

atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan membentuk tsunami?


mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas, mengapa tidak dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di sebarkan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar (pesisir SW sumatra dan S jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka akan hadapi jika terjadi gempa dan berapa lama waktu yang mereka punya untuk evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.. ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk merancang jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk berlindung (cukup tinggi, dan tidak terlalu jauh)..

.heru.


[EMAIL PROTECTED] wrote:
Lebih OK kalau simulasinya sebelum terjadi gempa…




Best regards
Andreas Yudha Sugiyanto


  _____

How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low HYPERLINK "http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"PC-to-Phone call rates.


HYPERLINK "http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006





---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke