Sebuah gempa berkekuatan 5.8 Mb (body magnitude) atau 5.9 SR (skala Richter) 
menggoncang Laut Maluku di antara Sulawesi Timur dan Halmahera pada Selasa 29 
Agustus 2006 pukul 19.53 WIT (17.53 WIB). Gempa berasal dari kedalaman 60.7 km 
(+/- 15.2 km). BMG Saumlaki Maluku melaporkan gempa tidak disusul oleh tsunami. 
Berikut kutipan data detail gempa berasal dari NEIC-USGS :
   
  Earthquake Details            Magnitude
    5.8 (Moderate)
      Date-Time
    ·  Tuesday, August 29, 2006 at 10:53:09 (UTC)
= Coordinated Universal Time 
  ·  Tuesday, August 29, 2006 at 7:53:09 PM 
= local time at epicenter Time of Earthquake in other Time Zones 
      Location
    0.406°S, 125.082°E
      Depth
    60.7 km (37.7 miles)
      Region
    MOLUCCA SEA
      Distances
    210 km (130 miles) S of Manado, Sulawesi, Indonesia
245 km (155 miles) ESE of Gorontalo, Sulawesi, Indonesia
1470 km (920 miles) NNW of DARWIN, Northern Territory, Australia
2130 km (1320 miles) ENE of JAKARTA, Java, Indonesia
      Location Uncertainty
    horizontal +/- 10 km (6.2 miles); depth +/- 15.2 km (9.4 miles)
      Parameters
    Nst= 75, Nph= 75, Dmin=827.6 km, Rmss=1.12 sec, Gp= 61°,
M-type=body magnitude (Mb), Version=6 
      Source
    USGS NEIC (WDCS-D)
      Event ID
    usrzal

   
  dan kutipan dari data gempa terkini BMG : 
   
            Date 
  (UTC)
    Lat 
   
    Lon 
   
    Depth 
  (Km)
    Mag 
  (SR)
    Region 
   
       
     
     
     
     
     
       29/08/2006-10:53:09
    -0.210 
    125.290 
    67 
    5.90 
    194 km Tenggara Manado-SULUT 

   
  Kalau episentrum gempa ini kita plot di peta tektonik Hamilton (1979), maka 
gempa tepat duduk di jalur sesar naik yang berhubungan dengan subduksi lempeng 
Laut Maluku di bawah busur Sulawesi Utara dan Sulawesi Timur. Jalur subduksi 
ini oleh Simandjuntak dan Barber (1996) disebut sebagai Sangihe Thrust. Titik 
pusat gempa ini juga tak jauh dari sistem sesar besar mendatar yang 
menghubungkan Sulawesi-Halmahera dan Papua, yaitu Molucca-Sorong Fault 
(Hamilton, 1979). 
   
  Posisi tektonik episentrum gempa ini diklarifikasi kalau kita mempelajari 
moment tensor solutionnya yang bisa diperoleh dari data NEIC-USGS. Momen tensor 
solution (focal mechanism)-nya dengan sangat jelas menunjukkan suatu pematahan 
batuan yang berhubungan dengan oblique thrust pada strike hampir utara-selatan 
- paralel dengan jalur Sangihe Thrust. Bisa kita duga bahwa thrust-nya berasal 
dari Sangihe Thrust, sedangkan oblique-nya berasal strike-slip Molucca-Sorong 
Fault.
   
  Sebuah oblique thrust akan menyebabkan gerak vertikal batuan yang bila sampai 
menggeser dasar laut akan menyebabkan tsunami. Tetapi, mengapa dilaporkan tak 
terjadi tsunami ? Kekuatan gempa tak terlalu kuat dan sumber gempa tak terlalu 
dangkal, kelihatannya itu penyebab tsunami tak terjadi walaupun dua syarat 
lainnya dipenuhi (episentrum di laut dan gerak pematahan batuan vertikal).
   
  Molucca Sea Plate menunjam ke timur ke arah Halmahera dan ke barat ke bawah 
Sulawesi. Double subduction semacam ini unik dan langka terjadi. Akibatnya, 
garis tengah Molucca Plate terangkat karena lempeng terbengkokkan ke kedua 
arah, menghasilkan suatu punggungan yang suka disebut Talaud-Mayu Ridge.
   
  salam,
  awang

                                
---------------------------------
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.

Kirim email ke