Bagaimana IAGI komwil Bandung? Terimalah di Bandung biar kita mendengar langsung dari sumber pertama. M. Untung ----- Original Message ----- From: "Bambang P. Istadi" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Friday, September 01, 2006 2:12 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Trend solusi dari emailer ttg LUSI
> Rekan2 sekalian, > > Saya diminta jadi pembicara di ITB besok soal LUSI, dan juga acara > luncheon talk IATMI hari senin besok. Jika diperlukan, saya bersedia > berbagi cerita dengan rekan2 sekalian di suatu forum IAGI mengenai LUSI > dan berbagai aspek yang terkait. > > Selain itu, ada wacana untuk buat IAGI Special Publication mengenai > Fenomena Mud Volcano di Indonesia, dengan kasus LUSI sebagai salah satu > studi kasus. > > Thanks > > Wass. > Bambang Istadi > Lapindo Brantas > > -----Original Message----- > From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: 01 September 2006 13:13 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Trend solusi dari emailer ttg LUSI > > Sekedar rangkuman arah solusi dari emailer. > > Kalau material lumpur (berserta air) yg "menggunung" ini tidak segera > dialirkan akan sangat-sangat embahayakan. Bendungan darurat atau tanggul > darurat ini sangat rapuh.... sangaat rapuh. Menambah tinggi berarti > mempertaruhkan kekuatan vertikal, namun menambah luas juga akan > menampung > curah hujan lebih banyak nantinya. Satu-satunya ... alirkan saja ke > laut !! > > Di buat kolam bertingkat, berjejer, anggap lah untuk sebulan perlu 30 > kolam, > seperti parit /kanal disekat-sekat, lumpur dialirkan kekolam, secara > alami > sudah bisa dipisahkan air dan solidnya. Dikolam terakhir air akan > banyak, > ditreatmen lalu kelaut. Solid kolam awal-awal di angkat, bisa untuk > bahan > baku spt: bata, beton, keramik, dll, dsb. membuka lapangan kerja. > > Mengingat sifat lumpur yang cair, maka untuk memindahkanya sebaiknya > mengikuti sifat lumpur itu sendiri yang mengalir ke arah tempat yang > lebih > rendah. Kita hanya memberikan path nya berupa canal. Oleh karena itu > untuk > dalam waktu pendek ini dialirkan ke laut saja dengan membuar canal yang > lurus ke arah Timur berjarak kurang dari 20 km. Hal ini bisa bertahan > lama, > malahan bisa diharapkan membentuk suatu delta yang nantinya bisa sebagai > daerah hunian. > > Tiap hari memperbesar pond yang ada. sekarang pond kelima sudah harus > dibuat > lagi untuk menampung "masa depan" lumpur, berapa hektar lagi. Sementara > kebocoran tanggul ganti berganti saja di lain2 lokasi. > > Sudah seharusnya pemerintah mengeluarkan tindakan tanggap darurat, > termasuk > pemindahan penduduk, relokasi industri, pembuangan material semburan > (misal > ke sungai / laut dan pembangunan prasarananya - kanal, pipa,dll).Yang > lebih > penting adalah penyelamatan publik dan penataan kembali dengan segala > resikonya. Ingat hujan deras sudah mulai turun beberapa hari di beberapa > daerah, dan segera akan terjadi juga di Porong dalam waktu dekat. > > Sudah menjadi kewajiban pemerintah / negara untuk mengambil alih tanggap > darurat ini. Relokasi penduduk dan penataan ruang (industri, sarana > transportasi) hanya bisa dilakukan oleh negara. Pengurangan / pengalihan > material semburan (mau ke pantai / laut mana) juga hanya bisa sebagai > kebijakan negara, termasuk perubahan yang akan terjadi (juga potensi > konflik > dan retensi) hanya negara yang dapat mengintervensi, walaupun semua akan > di > tanggung lapindo. > > POTENSI tambang air raksa dalam semburan lumpur. Menurut buku > Exploration > and Mining Geology dari Peters (1978): kadar bijih mercury adalah > antara > 0.2% sampai 8%. Bahkan bijih Hg ini memprosesnya tidak sulit, sudah > keluar > sendiri, tidak perlu crusher dan sebagainya tinggal diolah atau > disaring > saja. Lusi menghasilkan Hg 125 kg perhari ?????, perlukah semburan > lumpur > perlu dilestarikan ?. > > Salam > HF > > > > > __________________________________________________ > Apakah Anda Yahoo!? > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik > terhadap spam > http://id.mail.yahoo.com > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------