Pak Sugeng, 27 Mei 2006 : Drilling 9277 - 9297 ft. Loss terjadi di TD sumur (9297 ft), pompa LCM pills.
28 Mei 2006 : Monitor sumur, statik. Cabut pipa rangkaian, overpull sampai 30 klbs, reaming dan sirkulasi di beberapa tempat tight hole dan bridging. Mud returns increased indicating well kick. Shut well in, observed H2S gas in shale shaker. Started evacuating personnel to Muster point. Killing well using 14.7 ppg mud, flared gas. Observed well, no more flow from annulus casing-drill string. Opened well, noticed that 300 bbls mud lost into the hole. Attempted to work pipe, stucked, pumped mud to clean hole, lost. No success to free pipe. 29 Mei 2006 : planned to run free pipe indicator. Observed H2S gas arouse to surface. Cancelled running free pipe indicator. Started observing gas bubbles came up to surface 150 meter from well location. Pumped down total 230 bbls 14.7 ppg mud to reduce gas bubbles, pumped 200 bbls kill mud 16 ppg with LCM material, gas bubble became smaller, inform officials of Desa Siring and Balong Kenongo about the gas bubble. 30 Mei 2006 : cement plug. Lapindo tak memasang casing 9 5/8" di kedalaman prediksi top karbonat objektif di 8500 ft karena top karbonat drop sampai di 9270 ft dan sebagai gantinya adalah batupasir volkanik. Riskan memasang shoe casing di batupasir. Menjawab pertanyaan Pak Sugeng : -terjadi kick saat cabut pipa dilakukan. -Gas bubbles (kemudian kita ketahui sebagai ekstruksi air,lumpur, dan sedikit gas) teramati pertama kali di lokasi 150 meter dari kepala sumur sebelum dilakukan semen sumbat. Jadi semburan itu tak mengalir ke luar wilayah sumur karena sumur disumbat semen, belum ada semen saat itu. -Goncangan gempa 27 Mei 2006 bisa saja merekahkan pola retakan yang sudah ada di sekitar BP-1, atau membuka retakan2 baru (fissures). Overpull pipa saat dicabut juga bisa menghasilkan efek yang sama, dan telah terbukti menarik gas H2S. Banyak kejadian menunjukkan erupsi mud volcano dipicu oleh gempa dengan cara membuka retakan di wilayah material lempung diapirik yang labil. -Akhir pekan kemarin saya menonton Metro TV tentang sayembara memadamkan semburan lumpur ini oleh seorang kepala desa di wilayah bencana itu. Yang melamar ada 70 orang paranormal. Tapi ada telepon dari Ki Gendeng Pamungkas, paranormal terkenal, jangan ikuti sayembara itu - percuma, sebab kejadian semburan lumpur Banjar Panji itu sudah tertulis di buku ramalan Joyoboyo - tak akan padam. Nah..! Kalau ada yang punya buku ramalan Joyoboyo, coba dicek, apakah benar. salam, awang -----Original Message----- From: sugeng.hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 14, 2006 2:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar Banjar Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi) Pak Awang dan kawan-2 Yth. Sebenarnya sudah lama saya ingin berkomentar, tetapi rasanya berat hati karena masalah sudah berkembang begitu kompleks. Ketika melihat foto-2 (luapan lumpur, gedung sekolah, rumah-2, pabrik dll yang hampir tenggelam) lewat email yang diterima kawan, hati saya menjadi miris. Sementara tanggul-2 mulai ditinggikan, aliran lumpur terus berlanjut; padahal di samping/di bawah tanggul nampak ada perumahan. Bagaimana kalau suatu saat nanti tanggul jebol? Mengapa belum ada tindakan cepat (dan berani) untuk menyelamatkan sekian banyak kehidupan manusia: Lumpur segera dibuang (dialirkan) ke kolam-2 penampungan atau ke laut (kalau mau diolah dulu ya bagus), sambil diupayakan: bagaimana cara menghentikan semburan lumpur. Sekarang sudah memasuki hari ke-lebih 100 hari. Sudah lebih dari 3 bulan! Ulasan Pak Awang sangat bagus (saya baca bbrp kali lho), banyak disajikan data-2 (ilmiah). Selain kepakarannya, Pak Awang memang mempuyai akses untuk mendapatkan banyak data. Namun di akhir ulasannya, Pak Awang juga meninggalkan pertanyaan untuk kita (walaupun beliau cenderung kombinasi 1 dan 2, karena gempa dan proses pemboran): Andaikan tidak ada pemboran BP-1, tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap terjadi? Ini pelik untuk dijawab. Saya banyak mendapat masukan dari kawan-2 yang bekerja di Services (ada yang pernah bekekerja di daerah sana), lalu saya coba untuk di tuangkan (menjadi fakta di lapangan) sebagai berikut: -Pipa casing terakhir 13-3/8" di-set dan disemen di kedalaman 3500 ft, -Pemboran 12-1/4" open hole menggunakan lumpur 14.0 ppg (selama ini saya hanya menggunakan 9.0-10.2 ppg), -Pada kedalaman 9250' dideteksi ada H2S 4 ppm, -Ketika pemboran mencapai 9271' terjadi lost circulation problem (hilangnya lumpur pemboran ke dalam formasi), -Lalu dipompakan LCM (lost circulation material) berupa serbuk/serabut dll untuk menyumbat fractures (prosedur biasa), -Dirasa sudah aman, maka rangkaian pipa bor dan pahat di cabut ke permukaan (pull out of hole), -Pada kedalaman 4251' pipa terjepit (stuck drill pipe), tidak bisa digerakkan dan sirkulasi (pack-off), -Lalu dilakukan back-off (memutus rangkaian pipa), sisa pipa dan drilling bit ditinggal, (bottom of fish @ 4251 ft), -Sumur ditutup sement (set cement plug), -Rig move, menara bor keluardari lokasi sumur, -Dari diagram sumur, ada 5770 ft open hole (9271 ft - 3500 ft). Memang cukup panjang, -Ada surat yang mengingatkan agar di set casing 9-5/8" di 8500 ft (Majalah Tempo), ....to anticipate hole problem before entering Kujung Formation, -Ada Gempa Yogya (27 Mei), lalu semburan lumpur terjadi 29 Mei, jarak Yogya-BP-1 sekitar 286 kilometer), Pertanyaan: -Apakah BP-1 telah mengalami kick (aliran formation fluid dari formasi ke lubang bor) setelah terjadi lost circulation? -Karena bagian atas sumur sudah ditutup semen, maka aliran "formation fluid" mencari bagian formasi yang lebih rapuh dan rekahan-2 di sekitar lubang sumur; apakah kick sudah berkembang menjadi underground blowout (mengingat ada open-hole 5770 ft), -Apakah Gempa Yogya juga memicu terjadinya aliran "formation fluid" (termasuk lumpur panas), konon di sini ada Sesar Watukosek; mungkin karena kekuatan gempa, menyebabkan sesar menjadi lebih terbuka dan bisa dilewati aliran lumpur. Seperti pada akhir ulasan Pak Awang, kita tetap disodori pertanyaan pelik: Apa penyebab musibah ini? Waktu pulang ke Jateng, saya baca di Majalah Basa Jawi: Joyoboyo (terbitan Surabaya) bahwa sumur BP-1 ini terletak di situs Kerajaan Jenggolo! Salam hangat, Sugeng ----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, September 14, 2006 10:45 AM Subject: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar Banjar Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi) Pak Dwi, "Apa penyebab semburan lumpur-air panas di sekitar titik sumur Banjar Panji ?" adalah pertanyaan "dalam hati" semua orang, sebuah pertanyaan yang sangat esensial, yang sangat penting. Tetapi, yang tetap dalam wilayah "abu-abu". Kalau persolannya berlarut-larut seperti sekarang ini, memang antara lain karena jawaban atas pertanyaan ini yang tetap di wilayah abu-abu, atau "diabu-abukan ?" Yang ditulis pak Sonny memang benar, andai jawabannya jelas mestinya persoalannya tak serumit sekarang. Diskusi-diskusi soal penyebab semburan lumpur ini sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu, mungkin pak Dwi bisa cek ke arsip-arsip diskusi di IAGI-net, atau lebih gampangnya klik saja blogspotnya Pak Rovicky. Hanya, tetap saja tak ada jawaban tegas yang diterima oleh yang lain bahwa semburan lumpur ini diakibatkan oleh "X" Para ahli geologi, ahli reservoir, ahli pemboran pun punya pendapat sendiri-sendiri yang bisa berbeda-beda. Di kalangan ahli geologi pun pendapatnya bisa berbeda-beda. Kalau kita ringkaskan dari diskusi-diskusi yang lalu, rasanya ada 3 pendapat soal penyebab semburan ini : (1) karena gempa yang berhubungan dengan gempa Yogya 27 Mei 2006, (2) karena proses pemboran, termasuk kelalaian mengikuti prosedur operasi standar (kalau ada), (3) kombinasi nomor 1 dan 2, (4) hidrotermal yang berhubungan dengan sistem panas bumi Kompleks Gunung Anjasmoro. Saya kebetulan punya akses kepada semua data baik yang dipublikasi maupun yang tidak dipublikasi, baik yang bisa untuk konsumsi umum maupun yang rahasia, termasuk data kegempaan maupun data pemboran. Saya pernah ulas pendapat saya soal asal semburan lumpur ini baik yang berhubungan dengan kegempaan maupun proses pemboran. Dan, saya ada di nomor (3). IAGI, melalui Pak Edy Sunardi - ketua komisi pengembangan keilmuan IAGI - telah mengeluarkan pendapat resmi bahwa kasus semburan lumpur di sekitar sumur Banjarpanji itu adalah berhubungan dengan erupsi mud volcano. Tetapi, IAGI pun tak mengeluarkan pendapat soal apa penyebab semburan lumpur tersebut. Atau, mengapa erupsi mud volcano itu terjadi. Sebuah data baru dibagi kepada saya dua hari lalu dari seorang kawan di oil company sekitar Jawa Timur (offshore East Java Sea, utara Gresik). Oil company ini sedang merekam data seismik di wilayahnya pada pagi hari gempa berkekuatan 5,9 SR menggoncang Yogyakarta dan sekitarnya (Sabtu 27 Mei 2006 pukul 05:54:02 WIB). Di wilayah Lapindo, saat itu sumur Banjar Panji-1 sedang dalam proses pengeboran. Rekaman seismik di suatu SP (shot point) di wilayah offshore East Java Sea ini pada pukul 05:54:31 WIB sampai 05:54:36 WIB menghasilkan tampilan first arrival gelombang seismik yang wajar. Namun, berselang beberapa detik kemudian, saat merekam pada SP berikutnya, tepat pada pukul 05:54:51, tampilan first arrival gelombang seismik di SP tersebut di samping menampilkan gelombang seismik hasil perekaman, juga terkombinasi secara dominan oleh gelombang seismik lain dengan frekuensi yang relatif jauh lebih rendah dibandingkan gelombang seismik hasil perekaman. Gelombang lain apa itu ? Diyakini, itu bukan surface effect di sekitar wilayah perekaman seismik yang menimbulkan noise. Tetapi, ini gelombang gempa yang berpropagasi dari episentrum sekitar Yogyakarta. Runtunan waktunya tepat antara kejadian gempa dan masuknya gelombang gempa ke perekaman seismik. Dihitung-hitung, lokasi perekaman seismik adalah di 286 km timurlaut episentrum Yogyakarta, gelombang gempa mengganggu rekaman seismik setelah 34 - 39 detik kejadian pertama gempa menggoncang Yogyakarta. Maka, kecepatan propagasi gelombang gempa ke wilayah ini antara 7333 m/detik dan 8412 m/detik. Saya pernah menulis, propagasi gelombang gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 ke arah timur dan timurlaut dari Yogyakarta; ternyata tercatat juga oleh kru seismik di wilayah offshore East Java Sea itu, tercatat di beberapa stasiun BMG di wilayah Jawa Timur dengan skala < 5 SR, juga mengaktifkan Gunung Semeru dua hari kemudian (29 Mei 2006). Pertanyaannya, apakah gempa memicu erupsi lumpur Pliosen Pucangan di sekitar wilayah Banjar Panji ? Silakan dijawab sendiri-sendiri. Saya hanya menampilkan fakta bahwa wilayah Banjar Panji ada di dalam wilayah propagasi gelombang gempa. Propagasi ini di utara dibuktikan oleh rekaman data seismik, di selatan oleh reaktivasi Gunung Semeru, posisi Banjar Panji ada di antara dua wilayah ini. Kemudian, kita juga harus bertanya pada diri kita masing2, andai tidak ada sumur Banjar Panji, tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap terjadi ? Ini pelik untuk dijawab, dan inilah yang membuat sampai saat ini kita tak punya jawaban hitam atau putih. Salam, awang -----Original Message----- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 14, 2006 7:51 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] LUSI lagi belum ada yang bisa membuktikan itu. kalo saja sudah terbukti bhw sdh pasti di situ, maka persoalannya mungkin sudah lama selesai. (sonny) -----Original Message----- From: Dwiyatno Rumlan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 14 September 2006 7:46 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] LUSI lagi Yth bapak/ibu, Mungkin saya terlambat mengikuti diskusi ttg LUSI di milis ini, hingga detik ini, dari informasi koran dan media, saya kok belum pernah mendengar suatu klarifikasi bahwa memang semburan gas dari Banjar Panji-1 itulah yang telah menyebabkan terjadinya semburan lumpur. Bagi yang punya data dan wewenang, mohon klarifikasinya, apakah benar bahwa kebocoran gas yang tidak terkontrol di sumur Banjar Panji-1 itulah yang telah menyebabkan terjadinya semburan lumpur. Atau barangkali hal ini pernah dibahas di milis ini, mohon referensinya sekitar tanggal berapa ya ..... terimakasih Dwiyatno R. ----- Original Message ----- From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Wednesday, September 13, 2006 7:11 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Bingung / Keppres Terbit > Menyimak beberapa Media hari ini , marake tambah bingung , kasihan rakyat > yang jadi korban Menunggu tidak berketentuan disertai was was terkena > terjangan lumpur ; --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------