hehehe... wah kalau sudah 'ilmu klenik' ikut dalam penanganan LUSI gitu
ya..... saya juga bingung...

AP

On 9/14/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Pak Sugeng,

27 Mei 2006 : Drilling 9277 - 9297 ft. Loss terjadi di TD sumur (9297
ft), pompa LCM pills.

28 Mei 2006 : Monitor sumur, statik. Cabut pipa rangkaian, overpull
sampai 30 klbs, reaming dan sirkulasi di beberapa tempat tight hole dan
bridging. Mud returns increased indicating well kick. Shut well in,
observed H2S gas in shale shaker. Started evacuating personnel to Muster
point. Killing well using 14.7 ppg mud, flared gas. Observed well, no
more flow from annulus casing-drill string. Opened well, noticed that
300 bbls mud lost into the hole. Attempted to work pipe, stucked, pumped
mud to clean hole, lost. No success to free pipe.

29 Mei 2006 : planned to run free pipe indicator. Observed H2S gas
arouse to surface. Cancelled running free pipe indicator. Started
observing gas bubbles came up to surface 150 meter from well location.
Pumped down total 230 bbls 14.7 ppg mud to reduce gas bubbles, pumped
200 bbls kill mud 16 ppg with LCM material, gas bubble became smaller,
inform officials of Desa Siring and Balong Kenongo about the gas bubble.

30 Mei 2006 : cement plug.

Lapindo tak memasang casing 9 5/8" di kedalaman prediksi top karbonat
objektif di 8500 ft karena top karbonat drop sampai di 9270 ft dan
sebagai gantinya adalah batupasir volkanik. Riskan memasang shoe casing
di batupasir.

Menjawab pertanyaan Pak Sugeng :

-terjadi kick saat cabut pipa dilakukan.
-Gas bubbles (kemudian kita ketahui sebagai ekstruksi air,lumpur, dan
sedikit gas) teramati pertama kali di lokasi 150 meter dari kepala sumur
sebelum dilakukan semen sumbat. Jadi semburan itu tak mengalir ke luar
wilayah sumur karena sumur disumbat semen, belum ada semen saat itu.
-Goncangan gempa 27 Mei 2006 bisa saja merekahkan pola retakan yang
sudah ada di sekitar BP-1, atau membuka retakan2 baru (fissures).
Overpull pipa saat dicabut juga bisa menghasilkan efek yang sama, dan
telah terbukti menarik gas H2S. Banyak kejadian menunjukkan erupsi mud
volcano dipicu oleh gempa dengan cara membuka retakan di wilayah
material lempung diapirik yang labil.
-Akhir pekan kemarin saya menonton Metro TV tentang sayembara memadamkan
semburan lumpur ini oleh seorang kepala desa di wilayah bencana itu.
Yang melamar ada 70 orang paranormal. Tapi ada telepon dari Ki Gendeng
Pamungkas, paranormal terkenal, jangan ikuti sayembara itu - percuma,
sebab kejadian semburan lumpur Banjar Panji itu sudah tertulis di buku
ramalan Joyoboyo - tak akan padam. Nah..! Kalau ada yang punya buku
ramalan Joyoboyo, coba dicek, apakah benar.

salam,
awang

-----Original Message-----
From: sugeng.hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 14, 2006 2:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar
Banjar Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi)

Pak Awang dan kawan-2 Yth.

Sebenarnya sudah lama saya ingin berkomentar, tetapi rasanya berat hati
karena masalah sudah berkembang begitu kompleks. Ketika melihat foto-2
(luapan lumpur, gedung sekolah, rumah-2, pabrik dll yang hampir
tenggelam)
lewat email yang diterima kawan, hati saya menjadi miris. Sementara
tanggul-2 mulai ditinggikan, aliran lumpur terus berlanjut; padahal di
samping/di bawah tanggul nampak ada perumahan. Bagaimana kalau suatu
saat
nanti tanggul jebol?
Mengapa belum ada tindakan cepat (dan berani) untuk menyelamatkan sekian
banyak kehidupan manusia: Lumpur segera dibuang (dialirkan) ke kolam-2
penampungan atau ke laut (kalau mau diolah dulu ya bagus), sambil
diupayakan: bagaimana cara menghentikan semburan lumpur. Sekarang sudah
memasuki hari ke-lebih 100 hari. Sudah lebih dari 3 bulan!

Ulasan Pak Awang sangat bagus (saya baca bbrp kali lho), banyak
disajikan
data-2 (ilmiah). Selain kepakarannya, Pak Awang memang mempuyai akses
untuk
mendapatkan banyak data. Namun di akhir ulasannya, Pak Awang juga
meninggalkan pertanyaan untuk kita (walaupun beliau cenderung kombinasi
1
dan 2, karena gempa dan proses pemboran): Andaikan tidak ada pemboran
BP-1,
tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap terjadi? Ini pelik untuk
dijawab.

Saya banyak mendapat masukan dari kawan-2 yang bekerja di Services (ada
yang
pernah bekekerja di daerah sana), lalu saya coba untuk di tuangkan
(menjadi
fakta di lapangan) sebagai berikut:

-Pipa casing terakhir 13-3/8" di-set dan disemen di kedalaman 3500 ft,
-Pemboran 12-1/4" open hole menggunakan lumpur 14.0 ppg (selama ini saya
hanya menggunakan 9.0-10.2 ppg),
-Pada kedalaman 9250' dideteksi ada H2S 4 ppm,
-Ketika pemboran mencapai 9271' terjadi lost circulation problem
(hilangnya
lumpur pemboran ke dalam formasi),
-Lalu dipompakan LCM (lost circulation material) berupa serbuk/serabut
dll
untuk menyumbat fractures (prosedur biasa),
-Dirasa sudah aman, maka rangkaian pipa bor dan pahat di cabut ke
permukaan
(pull out of hole),
-Pada kedalaman 4251' pipa terjepit (stuck drill pipe), tidak bisa
digerakkan dan sirkulasi (pack-off),
-Lalu dilakukan back-off (memutus rangkaian pipa), sisa pipa dan
drilling
bit ditinggal, (bottom of fish @ 4251 ft),
-Sumur ditutup sement (set cement plug),
-Rig move, menara bor keluardari lokasi sumur,

-Dari diagram sumur, ada 5770 ft open hole (9271 ft - 3500 ft). Memang
cukup
panjang,
-Ada surat yang mengingatkan agar di set casing 9-5/8" di 8500 ft
(Majalah
Tempo), ....to anticipate hole problem before entering Kujung Formation,
-Ada Gempa Yogya (27 Mei), lalu semburan lumpur terjadi 29 Mei, jarak
Yogya-BP-1 sekitar 286 kilometer),

Pertanyaan:
-Apakah BP-1 telah mengalami kick (aliran formation fluid dari formasi
ke
lubang bor) setelah terjadi lost circulation?
-Karena bagian atas sumur sudah ditutup semen, maka aliran "formation
fluid"
mencari bagian formasi yang lebih rapuh dan rekahan-2 di sekitar lubang
sumur; apakah kick sudah berkembang menjadi underground blowout
(mengingat
ada open-hole 5770 ft),
-Apakah Gempa Yogya juga memicu terjadinya aliran "formation fluid"
(termasuk lumpur panas), konon di sini ada Sesar Watukosek; mungkin
karena
kekuatan gempa, menyebabkan sesar menjadi lebih terbuka dan bisa
dilewati
aliran lumpur.
Seperti pada akhir ulasan Pak Awang, kita tetap disodori pertanyaan
pelik:
Apa penyebab musibah ini?
Waktu pulang ke Jateng, saya baca di Majalah Basa Jawi: Joyoboyo
(terbitan
Surabaya) bahwa sumur BP-1 ini terletak di situs Kerajaan Jenggolo!

Salam hangat,
Sugeng










----- Original Message -----
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 14, 2006 10:45 AM
Subject: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar Banjar
Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi)


Pak Dwi,

"Apa penyebab semburan lumpur-air panas di sekitar titik sumur Banjar
Panji ?" adalah pertanyaan "dalam hati" semua orang, sebuah pertanyaan
yang sangat esensial, yang sangat penting. Tetapi, yang tetap dalam
wilayah "abu-abu". Kalau persolannya berlarut-larut seperti sekarang
ini, memang antara lain karena jawaban atas pertanyaan ini yang tetap di
wilayah abu-abu, atau "diabu-abukan ?" Yang ditulis pak Sonny memang
benar, andai jawabannya jelas mestinya persoalannya tak serumit
sekarang.

Diskusi-diskusi soal penyebab semburan lumpur ini sudah dilakukan sejak
tiga bulan lalu, mungkin pak Dwi bisa cek ke arsip-arsip diskusi di
IAGI-net, atau lebih gampangnya klik saja blogspotnya Pak Rovicky.
Hanya, tetap saja tak ada jawaban tegas yang diterima oleh yang lain
bahwa semburan lumpur ini diakibatkan oleh "X" Para ahli geologi, ahli
reservoir, ahli pemboran pun punya pendapat sendiri-sendiri yang bisa
berbeda-beda. Di kalangan ahli geologi pun pendapatnya bisa
berbeda-beda.

Kalau kita ringkaskan dari diskusi-diskusi yang lalu, rasanya ada 3
pendapat soal penyebab semburan ini : (1) karena gempa yang berhubungan
dengan gempa Yogya 27 Mei 2006, (2) karena proses pemboran, termasuk
kelalaian mengikuti prosedur operasi standar (kalau ada), (3) kombinasi
nomor 1 dan 2, (4) hidrotermal yang berhubungan dengan sistem panas bumi
Kompleks Gunung Anjasmoro.

Saya kebetulan punya akses kepada semua data baik yang dipublikasi
maupun yang tidak dipublikasi, baik yang bisa untuk konsumsi umum maupun
yang rahasia, termasuk data kegempaan maupun data pemboran. Saya pernah
ulas pendapat saya soal asal semburan lumpur ini baik yang berhubungan
dengan kegempaan maupun proses pemboran. Dan, saya ada di nomor (3).

IAGI, melalui Pak Edy Sunardi - ketua komisi pengembangan keilmuan IAGI
- telah mengeluarkan pendapat resmi bahwa kasus semburan lumpur di
sekitar sumur Banjarpanji itu adalah berhubungan dengan erupsi mud
volcano. Tetapi, IAGI pun tak mengeluarkan pendapat soal apa penyebab
semburan lumpur tersebut. Atau, mengapa erupsi mud volcano itu terjadi.

Sebuah data baru dibagi kepada saya dua hari lalu dari seorang kawan di
oil company sekitar Jawa Timur (offshore East Java Sea, utara Gresik).
Oil company ini sedang merekam data seismik di wilayahnya pada pagi hari
gempa berkekuatan 5,9 SR menggoncang Yogyakarta dan sekitarnya (Sabtu 27
Mei 2006 pukul 05:54:02 WIB). Di wilayah Lapindo, saat itu sumur Banjar
Panji-1 sedang dalam proses pengeboran.

Rekaman seismik di suatu SP (shot point) di wilayah offshore East Java
Sea ini pada pukul 05:54:31 WIB sampai 05:54:36 WIB menghasilkan
tampilan first arrival gelombang seismik yang wajar. Namun, berselang
beberapa detik kemudian, saat merekam pada SP berikutnya, tepat pada
pukul 05:54:51, tampilan first arrival gelombang seismik di SP tersebut
di samping menampilkan gelombang seismik hasil perekaman, juga
terkombinasi secara dominan oleh gelombang seismik lain dengan frekuensi
yang relatif jauh lebih rendah dibandingkan gelombang seismik hasil
perekaman. Gelombang lain apa itu ? Diyakini, itu bukan surface effect
di sekitar wilayah perekaman seismik yang menimbulkan noise. Tetapi, ini
gelombang gempa yang berpropagasi dari episentrum sekitar Yogyakarta.
Runtunan waktunya tepat antara kejadian gempa dan masuknya gelombang
gempa ke perekaman seismik. Dihitung-hitung, lokasi perekaman seismik
adalah di 286 km timurlaut episentrum Yogyakarta, gelombang gempa
mengganggu rekaman seismik setelah 34 - 39 detik kejadian pertama gempa
menggoncang Yogyakarta. Maka, kecepatan propagasi gelombang gempa ke
wilayah ini antara 7333 m/detik dan 8412 m/detik.

Saya pernah menulis, propagasi gelombang gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 ke
arah timur dan timurlaut dari Yogyakarta;  ternyata tercatat juga oleh
kru seismik di wilayah offshore East Java Sea itu, tercatat di beberapa
stasiun BMG di wilayah Jawa Timur dengan skala < 5 SR, juga mengaktifkan
Gunung Semeru dua hari kemudian (29 Mei 2006).

Pertanyaannya, apakah gempa memicu erupsi lumpur Pliosen Pucangan di
sekitar wilayah Banjar Panji ? Silakan dijawab sendiri-sendiri. Saya
hanya menampilkan fakta bahwa wilayah Banjar Panji ada di dalam wilayah
propagasi gelombang gempa. Propagasi ini di utara dibuktikan oleh
rekaman data seismik, di selatan oleh reaktivasi Gunung Semeru, posisi
Banjar Panji ada di antara dua wilayah ini.

Kemudian, kita juga harus bertanya pada diri kita masing2, andai tidak
ada sumur Banjar Panji, tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap
terjadi ? Ini pelik untuk dijawab, dan inilah yang membuat sampai saat
ini kita tak punya jawaban hitam atau putih.

Salam,
awang



-----Original Message-----
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 14, 2006 7:51 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] LUSI lagi

belum ada yang bisa membuktikan itu.
kalo saja sudah terbukti bhw sdh pasti di situ, maka persoalannya
mungkin sudah lama selesai.
(sonny)

-----Original Message-----
From: Dwiyatno Rumlan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 14 September 2006 7:46
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] LUSI lagi

Yth bapak/ibu,
Mungkin saya terlambat mengikuti diskusi ttg LUSI di milis ini, hingga
detik ini, dari informasi koran dan media, saya kok belum pernah
mendengar suatu klarifikasi bahwa memang semburan gas dari Banjar
Panji-1 itulah yang telah menyebabkan terjadinya semburan lumpur. Bagi
yang punya data dan wewenang, mohon klarifikasinya, apakah benar bahwa
kebocoran gas yang tidak terkontrol di sumur Banjar Panji-1 itulah yang
telah menyebabkan terjadinya semburan lumpur.

Atau barangkali hal ini pernah dibahas di milis ini, mohon referensinya
sekitar tanggal berapa ya .....

terimakasih

Dwiyatno R.
----- Original Message -----
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, September 13, 2006 7:11 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bingung / Keppres Terbit


> Menyimak beberapa Media hari ini , marake tambah bingung , kasihan
rakyat
> yang jadi korban Menunggu tidak berketentuan disertai was was terkena
> terjangan lumpur ;


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


Kirim email ke