Mas RDP,
Mungkin kalo waktu bisa surfing ke daerah daerah sekitar laut caspian
seperti azderbaijan (yang konon terkenal karena jumlah mud volcanonya
terbanyak di dunia), juga tetangga sebelahnya seperti turkmenistan. Minggu
kemarin sempat lihat ulasan di kompas tentang mud volcano dari negeri itu.
selamat surfing.



On 10/4/06, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Satu hal yang menjadi aga sulit mencari analogi adalah, kita tidak memilki
contoh "kelahiran" dari sebuah "mud volcano". Saya kemarin menceriterakan
kelahiran Gunung Api (Paricutin di Mexico), yang lahir memerlukan waktu 8
tahun, tetapi bukan gunung lumpur. Paling tidak ada contoh sejarah
kelahiran.
Saat ini yg sudah kita saksikan adalah mudvolkano yang "sudah berumur".
Kalau saja ada hubungan antara mitos dengan kejadian geologi di Bledug
Kuwu.
Disitu diceriterakan tentang Ajisaka, Prabu dewoto cengkar dll dengan gaya
ceritera bahasa jawa dsb, kalau dikira-kira mungkin sekitar 500-400 tahun
yang lalu. Apakah ini menunjukkan bahwa mudvolkano akan berusia segitu
lama
? Mungkin perlu penelitian khusus seberapa besar "cadangan" lumpur dibawah
sana. Kalau dibandingkan dengan Gunung Anyar barangkali akan bisa dikira
berapa lama sebuah gejala mud extrusion atau mudvolkano atau semburan
lumpur
panas akan berakhir.
Adakah publikasi tentang gunung anyar ?

Kalau saja Lusi ini berkembang seperti Bledug Kuwu, kalau dilihat foto
"letusan" Bledug Kuwu sepertinya mirip. Namun ada perbedaan yg jelas
adalah
fraksi air garam di bledug Kuwu tidak sebanyak si Lusi. Juga suhunya masih
jauuh lebih tinggi Lusi.
Kalao boleh berandai-andai, barangkali kalau airnya sudah habis maka mud
yg
keluar akan mirip Bledug Kuwu dengan fraksi air yg sedikit dengan debit
yang
juga sedikit. Tapi kapan ya ?

rdp

On 10/4/06, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebetulnya dari apa yang saya pelajari terjadi suatu kombinasi dari blow
> out
> dan mudvolcano, tapi bukan "shale extrusion".
> Blow-out ternjadi pada Fm Kujung dan telah menyemburkan air bertekanan
> tinggi yang kemudian, karena casing telah tersumbat, keluar melalui
> rekahan
> pada endapan Pliocene dan Pleistocene yang kemudian menyeret lempung itu
> keluar sehingga membentuk semburan lumpur, yang boleh dikatakan juga
> sebagai
> mudvolcano (tergantung definisi mudvolcano). Makanya lumpur yang keluar
> itu
> sangat encer (70% air) kalau dibandingkan dengan shale extrusion. Sesuai
> dengan gradien geothermal temperatur di TD itu cukup tinggi, lebih dari
> 100*
> C sehingga tidak perlu mencari air dari dari reservoir geothermal
> volkanik.
> Saya kira relieve well akan berhasil menghentikan semburan jika dapat
> mencapai tepat pada entry point dimana sumur Banjar Panji
menembus  puncak
> gamping terumbu Fm Kujung  atau apapun nama formasi ini. Ini yang saya
> tidak
> tahu apa yang jadi sasaran dari relieve well ini. Juga tergantung apakah
> entry point ini pada terumbu karbonat itu belum rusak.
> Ini pendapat saya.
> RPK
> ----- Original Message -----
> From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Tuesday, October 03, 2006 10:15 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi
>
>
> > Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet
> > yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
> > yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh
> > (berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini.
> > Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk,
> > salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan
> > lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya
> > yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian,
> > dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita
> > bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi
> > Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk
> > mengujinya atau membuktikannya.
> >
> > Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima
> > maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai
> > berikut:
> > 1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa
> > Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi
> > karena underground blow out.
> > 2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua
> > kemungkinan:
> > a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal
> > (fenomena alam), atau
> > b. underground blow out yang telah termodifikasi
> > menjadi bencana alam.
> >
> >
> > Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena
> > alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua
> > biaya kepada Lapindo.
> >
> > Sebaliknya, bila itu underground blow out yang
> > berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya
> > masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk
> > penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez?
> >
> > Salam,
> > WBS
> >
> >
> > --- oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >> Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru
> >> kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah
> >> underground blow out.
> >>
> >>   Kalau gak berhasil....? Bisa ketiga kemungkinan
> >> (UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan
> >> kemungkinan lainnya toh?
> >>
> >>   Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang UBO
> >> karena kecerobohan (atau bahkan ada yang bilang
> >> kesengajaan) praktek pengeboran Lapindo.
> >>
> >>   Kalau gak berhasil .....berarti kemungkinan
> >> dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan
> >> segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya.
> >>
> >>   Embuh lah
> >>   Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang
> >> memperkeruh....
> >>
> >>   Oki
> >>
> >> wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>
> >> Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil
> >> relief well.
> >>
> >> Salam,
> >> WBS
> >>
> >>
> >> --- Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> >>
> >> > Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang
> >> > sudah diketahui
> >> > pasti penyebabnya ?
> >> > Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau
> >> > sekedar masalah
> >> > tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya
> >> > penduduk sekitar sana,
> >> > dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong
> >> > thok hihihihi,
> >> > paling banter ngeblog .
> >> >
> >> > hef e nais whik en
> >> >
> >> > rdp
> >> >
> >> > On 9/29/06, Ismail Zaini
> >> wrote:
> >> > > Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi
> >> > dari masing- masing ada
> >> > > pada " sebab - akibat " yang sampai sekarang
> >> belum
> >> > diperoleh jawaban yang
> >> > > tegas .
> >> > >
> >> > > ISM
> >> >
> >> >
> >>
> > ---------------------------------------------------------------------
> >> > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> >> > ----- Call For Papers until 26 May 2006
> >> >
> >> > ----- Submit to:
> >> > [EMAIL PROTECTED]
> >> >
> >>
> > ---------------------------------------------------------------------
> >> > To unsubscribe, send email to:
> >> > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> > To subscribe, send email to:
> >> > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> > No. Rek: 123 0085005314
> >> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> > No. Rekening: 255-1088580
> >> > A/n: Shinta Damayanti
> >> > IAGI-net Archive 1:
> >> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> > IAGI-net Archive 2:
> >> > http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >> >
> >>
> > ---------------------------------------------------------------------
> >> >
> >> >
> >>
> >>
> >> __________________________________________________
> >> Do You Yahoo!?
> >> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
> >> protection around
> >> http://mail.yahoo.com
> >>
> >>
> > ---------------------------------------------------------------------
> >> ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> >> ----- Call For Papers until 26 May 2006
> >> ----- Submit to:
> >> [EMAIL PROTECTED]
> >>
> > ---------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to:
> >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to:
> >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1:
> >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2:
> >> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >>
> > ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> ---------------------------------
> >> Do you Yahoo!?
> >>  Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.
> >
> >
> > __________________________________________________
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> > http://mail.yahoo.com
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


--
http://rovicky.wordpress.com/




--
Salam hangat

Shofi

Reply via email to