Berita yang diturunkan beberapa media pada hari Kamis kemarin itu (Media 
Indonesia, Kompas, dll.) adalah TIDAK BENAR. Telah terjadi salah persepsi pada 
orang-orang Dinas Pertambangan Kab. Bogor.
   
  PT Ranhil dan PT Bumi Parahyangan, operator Blok Citarum belum melakukan 
kegiatan apa pun (seismik dan pemboran eksplorasi) di lahan operasi mereka. 
Dari data operator lama (Saba, JOB Pertamina-Greka Blok Jatiluhur) memang 
terindikasi adanya suatu perangkap, yang mereka sebut prospek Jonggol. Nah, 
prospek ini yang nanti tahun depan akan dibuktikan lewat pemboran (tanpa 
konfirmasi seismik) oleh operator baru (Ranhil dan Bumi Parahyangan). 
   
   Cadangan 300 juta barrel tentu masih di konsep, juga umur produksi selama 70 
tahun. Risiko eksplorasi di Blok Citarum termasuk tinggi. Tentu saya 
mengharapkan ada penemuan terjadi di situ, tetapi berita di koran itu tidak 
benar.
   
  Yang benar mestinya "Prospek Hidrokarbon Ditemukan di Jonggol" - tetapi ini 
bukan berita baru sebab prospek itu telah ditemukan dari akhir tahun 1990an. 
Saya jadi ingat sewaktu masih di Balikpapan dulu. Tahun 1993 sebuah koran lokal 
menurunkan berita "Ditemukan Ladang Minyak Besar di Miyawa" padahal struktur 
Miyawa belum dibor. Lalu Trident mengebor Miyawa-2 di lereng barat Meratus dan 
kering. Nah lo...
   
  All prospects look good until drilled !
   
  salam,
  awang

Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kompas, Kamis, 23 November 2006 - 06:26 wib

Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol


CIBINONG, WARTA KOTA- Warga Bogor gempar dengan ditemukannya ladang minyak 
bumi yang terletak di Kampung Malimping, Dasa Balaikambang, Kecamatan 
Jonggol, Kabupaten Bogor. Kepala Bagian Tata Usaha dan Perizinan di Dinas 
Pertambangan (Distam) Kabupaten Bogor Mamat Karyana ketika dikonfirmasi 
dengan tegas membenarkan kabar baik tersebut.
Menyusul temuan cadangan minyak bumi di lahan seluas kurang lebih 15 hektar 
di Kampung Malimping itu, maka saat ini sedang dilakukan upaya pembebasan 
lahan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan pihak terkait untuk 
keperluan eksplorasi tambang minyak bumi nantinya. "Kami taksir di daerah 
tersebut memiliki cadangan minyak bumi mencapai 300 juta barel. Itu artinya 
eksplorasi minyak bumi di tempat itu bisa mencapai 70 tahun," kata Mamat di 
kantornya, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (22/11).
Dia menceritakan bahwa informasi itu diperoleh setelah pihaknya melakukan 
penelitian secara intensif melalui metode seismic atau penelitian dengan 
memanfaatkan getaran gelombang radio detector, dengan melihat jenis batuan 
dan peta geologi yang dilakukan PT Ranhil Corporation, perusahaan 
konsorsium dari Malaysia dan PT Bumi Parahiyangan dari Indonesia. "Temuan 
cadangan minyak bumi di kawasan Jonggol itu merupakan yang pertama dan 
mungkin hanya satu-satunya di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Dinas pertambangan bersama Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan rapat 
koordinasi untuk membahas beberapa agenda seperti pembebasan lahan dan 
pemberian izin lokasi tambang. "Kami sudah sampaikan ini semua dalam rapat. 
Bahkan pemkab sendiri dalam rapat beberapa hari lalu langsung memerintahkan 
kami dalam hal ini Bidang Listrik dan Pengembangan Energi Distam Kabupaten 
Bogor untuk segera menangani masalah tersebut," tuturnya.
Namun Mamat mengakui, dalam urusan eksplorasi tambang minyak ini nantinya 
pihaknya tidak akan dilibatkan terlalu jauh. Pasalnya, tambang minyak bumi 
merupakan golongan pertambangan A, yakni jenis pertambangan yang ditangani 
langsung oleh pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber 
Daya Mineral.
Mamat mengungkapkan berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa 
Departemen ESDM pada tahun 2007 akan melakukan eksplorasi di kawasan tersebut.
Hal senada dikatakan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag.Tapem) Pemkab. 
Bogor Burhanudin "Pada prinsipnya Pemkab.Bogor saat ini sudah memberikan 
izin untuk pembebasan lahan tambang seluas 15 hektar di kawasan Jonggol 
tersebut," katanya.
Pemkab Bogor intinya hanya berharap, yang ditemukan oleh PT Bumi 
Parahyangan dan PT Ranhil Corporation itu bisa menjadi kenyataan. Sehingga 
dengan tambang minyak bumi di kawasan Jonggol itu nantinya bisa 
meningkatkan PAD Kab.Bogor yang saat ini hanya Rp254 miliar per tahun.
Sementara itu, Angota Komisi C DPRD Kab Bogor Darwin Sargih yang kebetulan 
berasal dari daerah pilihan (Dapil) Kecamatan Jonggol mengatakan, dengan 
telah ditemukannya sumber cadangan minyak bumi sebesar 300 juta barel di 
kawasan Jonggol itu, jelas sebuah kabar baik bukan hanya bagi warga Bogor 
melainkan juga bangsa Indonesia.
"Kalau ladang minyak itu telah dilakukan eksplorasi, tentunya akan menjadi 
pundi-pundi uang yang sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat 
Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Apalagi jelas sesuai laporan yang saya 
terima, kandungan minyak bumi di tempat itu mencapai lebih dari 300 juta 
barel, itu sunguh luar biasa yang artinya keuntungan yang akan dicapai 
pemerintah bisa mencapi 24 triliun,": ujarnya.
Meki saat ini Pemkab.Bogor telah memberikan izin kepada dua perusahaan 
eksplorasi tambang yang akan melakukan eksplorasi di daerah tersebut, 
tetapi dia tetap akan menekankan agar pihak-pihak yang terlibat dalam hal 
ini tetap memperhatikan kajian- kajian mendalam khusunya terkait dengan 
sosialisasi kepada warga di sekitar, kajian amdalnya sudah sesuai apa 
belum. "Dan yang jelas kami tidak ingin kejadian seperti luapan lumpur 
panas seperti di Sidoarjo terjadi juga di Bogor," ujarnya.
Sementara itu Camat Conggol Aris Mulyanto mengakui, saat ini pihaknya masih 
melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada 45 warga di lokasi. "Kami 
bersama pihak PT masih terus melakukan upaya pembebasan lahan di daerah 
tersebut. Dari total lahan seluas 15 hektar itu, 70 persen sudah berhasil 
kami bebaskan, termasuk lahan milik mantan Mentdikbud Bapak Wardiman 
Joyonegoro. Laporan terakhir yang saya terima hari ini, di lokasi 
rencananya juga akan segera dimulai pembuatan jalan menuju lokasi tambang," 
kata Aris. (akn)


---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



 
---------------------------------
Sponsored Link

$420,000 Mortgage for $1,399/month -   Think You Pay Too Much For Your 
Mortgage? Find Out!

Kirim email ke