Tahun 2001 lalu MT dilakukan di Kab Sumedang yang termasuk ke dalam Cekungan Bogor. Alasan dilakukan MT adalah seperti yang Pak Harry tulis, yaitu banyak tutupan volkanik yang mungkin oleh survey seismik dikuatirkan kurang bagus perolehan datanya, sekaligus juga untuk membuktikan apakah survey MT bisa membantu.
Saya tidak tahu pasti apa perusahaan yang melakukannya, tetapi di bawah pengawasan LIPI, kebetulan di LIPI ada Pak Djedi ahlinya MT. Hasilnya, secara regional bisa menunjukkan keberadaan semacam tubuh perangkap di bawah permukaan, hanya kelihatannya tak sedetail seismik. Salam, awang -----Original Message----- From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 29, 2006 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol Pak Awang ysh., Terus terang saya bukan seorang geologist, tetapi saya ingin tahu, katanya kalau di daerah volkanik, survey untuk bawah permukaan yang dilakukan selain survey seismik adalah survey MT (magnetotelurik (?)). Saya tidak banyak mendengar ttg survey ini. Pertanyaan saya, kalau di Indonesia, perusahaan mana yang biasa mengerjakannya, dan di daerah mana hal ini pernah dilakukan. Terimakasih. Wassalam, Harry Kusna "FTSP yang tersesat ke FIKTM" Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Nataniel, Blok Citarum duduk di atas dua provinsi geologi yang berlainan. Bagian utara masuk ke bagian selatan Cekungan Jawa Baratlaut (JBL), sedangkan bagian selatan masuk ke bagian utara Bogor Trough. Berdasarkan akumulasi data dan pengetahuan saat ini, risiko eksplorasi akan semakin besar bergerak semakin ke selatan. Di sisi selatan Cekungan JBL, masih bisa kita harapkan semua elemen dan proses petroleum system yang berlaku di JBL akan berlaku di sini, walaupun risikonya tetap lebih besar daripada sub-basin2 JBL (Ciputat, Kepuh, Cipunegara, Jatibarang Sub-Basins). Tetapi, hadirnya rembesan minyak di sekitar Gunung Kromong Majalengka, juga rembesan minyak di lereng barat Gunung Ciremai - yang merupakan titik pertama sumur eksplorasi di Jawa saat dibor oleh Ziljker seorang administratur onderneming Belanda akhir tahun 1800an - bisa menunjukkan hal positif. Karakterisasi geokimia (Pertamina, 2005) terhadap rembesan2 minyak di sisi selatan JBL ini menunjukkan source ekivalen Talang Akar. Yang tinggal dicari di sisi ini adalah keberadaan dan kualitas reservoar juga perangkap. Play types lapangan2 paling selatan di JBL (Jatinegara, Pasirjadi, Tugubarat, Randegan) bisa menjadi pelajaran buat prospek Jonggol. Di sisi utara Bogor Trough, keadaan menjadi lain sama sekali. Tutupan volkanik dan deformasi menjadi lebih kompleks. Di bawah permukaan, bagian ini pun duduk di atas sisi lereng transisi dari JBL ke Bogor Trough. Turbiditic play akan menjadi harapan, tetapi menerapkan turbiditic play di Jawa di Zone Bogor-North Serayu-Kendeng akan lain sekali dengan turbiditic play di Makassar Strait - jauh lebih sulit di Jawa (lihat paper saya di IPA 2004 Deepwater & Frontier Exploration symposium : Satyana & Armandita, 2004 : Deep-water play of Java, Indonesia : regional evaluation on opportunities and risks). Semua unsur dan proses petroleum system di sini akan menjadi risiko tinggi. Apakah ada eroded TAF sources dan reservoirs yang diendapkan di bawah Bogor ? Apakah complex deformation yang bermigrasi ke utara berulang2 di Jawa Barat sampai Baribis Thrust akan masih mengawetkan trap yang ada ? Apakah charging dalam suatu sistem intensified faulting masih akan simpel ? Apakah volcanic impurities yang diendapkan sejak Paleogen di Bogor Trough secara diagenetik akan merusak kualitas reservoir ? Dan, masih banyak pertanyaan lain. Maka sisi selatan Citarum berisiko besar, di samping dapatkah seismic subsurface images di bawah endapan volkanik yang tebal masih bagus kelihatan ? Tinggi nilai eksplorasi Blok Citarum, tetapi tinggi pula risiko-nya, maka mestinya menyebut angka 300 juta bbl haruslah lebih berhati-hati. Salam, awang -----Original Message----- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 24, 2006 11:04 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol Risiko Eksplorasi di Citarum Block ini apa saja? Kenapa disebut tinggi? On 11/24/06, Awang Satyana wrote: > Berita yang diturunkan beberapa media pada hari Kamis kemarin itu (Media Indonesia, Kompas, dll.) adalah TIDAK BENAR. Telah terjadi salah persepsi pada orang-orang Dinas Pertambangan Kab. Bogor. > > PT Ranhil dan PT Bumi Parahyangan, operator Blok Citarum belum melakukan kegiatan apa pun (seismik dan pemboran eksplorasi) di lahan operasi mereka. Dari data operator lama (Saba, JOB Pertamina-Greka Blok Jatiluhur) memang terindikasi adanya suatu perangkap, yang mereka sebut prospek Jonggol. Nah, prospek ini yang nanti tahun depan akan dibuktikan lewat pemboran (tanpa konfirmasi seismik) oleh operator baru (Ranhil dan Bumi Parahyangan). > > Cadangan 300 juta barrel tentu masih di konsep, juga umur produksi selama 70 tahun. Risiko eksplorasi di Blok Citarum termasuk tinggi. Tentu saya mengharapkan ada penemuan terjadi di situ, tetapi berita di koran itu tidak benar. > > Yang benar mestinya "Prospek Hidrokarbon Ditemukan di Jonggol" - tetapi ini bukan berita baru sebab prospek itu telah ditemukan dari akhir tahun 1990an. Saya jadi ingat sewaktu masih di Balikpapan dulu. Tahun 1993 sebuah koran lokal menurunkan berita "Ditemukan Ladang Minyak Besar di Miyawa" padahal struktur Miyawa belum dibor. Lalu Trident mengebor Miyawa-2 di lereng barat Meratus dan kering. Nah lo... > > All prospects look good until drilled ! > > salam, > awang > > Prasiddha Hestu Narendra wrote: > Kompas, Kamis, 23 November 2006 - 06:26 wib > > Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol > > > CIBINONG, WARTA KOTA- Warga Bogor gempar dengan ditemukannya ladang minyak > bumi yang terletak di Kampung Malimping, Dasa Balaikambang, Kecamatan > Jonggol, Kabupaten Bogor. Kepala Bagian Tata Usaha dan Perizinan di Dinas > Pertambangan (Distam) Kabupaten Bogor Mamat Karyana ketika dikonfirmasi > dengan tegas membenarkan kabar baik tersebut. > Menyusul temuan cadangan minyak bumi di lahan seluas kurang lebih 15 hektar > di Kampung Malimping itu, maka saat ini sedang dilakukan upaya pembebasan > lahan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan pihak terkait untuk > keperluan eksplorasi tambang minyak bumi nantinya. "Kami taksir di daerah > tersebut memiliki cadangan minyak bumi mencapai 300 juta barel. Itu artinya > eksplorasi minyak bumi di tempat itu bisa mencapai 70 tahun," kata Mamat di > kantornya, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (22/11). > Dia menceritakan bahwa informasi itu diperoleh setelah pihaknya melakukan > penelitian secara intensif melalui metode seismic atau penelitian dengan > memanfaatkan getaran gelombang radio detector, dengan melihat jenis batuan > dan peta geologi yang dilakukan PT Ranhil Corporation, perusahaan > konsorsium dari Malaysia dan PT Bumi Parahiyangan dari Indonesia. "Temuan > cadangan minyak bumi di kawasan Jonggol itu merupakan yang pertama dan > mungkin hanya satu-satunya di Kabupaten Bogor," ujarnya. > Dinas pertambangan bersama Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan rapat > koordinasi untuk membahas beberapa agenda seperti pembebasan lahan dan > pemberian izin lokasi tambang. "Kami sudah sampaikan ini semua dalam rapat. > Bahkan pemkab sendiri dalam rapat beberapa hari lalu langsung memerintahkan > kami dalam hal ini Bidang Listrik dan Pengembangan Energi Distam Kabupaten > Bogor untuk segera menangani masalah tersebut," tuturnya. > Namun Mamat mengakui, dalam urusan eksplorasi tambang minyak ini nantinya > pihaknya tidak akan dilibatkan terlalu jauh. Pasalnya, tambang minyak bumi > merupakan golongan pertambangan A, yakni jenis pertambangan yang ditangani > langsung oleh pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber > Daya Mineral. > Mamat mengungkapkan berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa > Departemen ESDM pada tahun 2007 akan melakukan eksplorasi di kawasan tersebut. > Hal senada dikatakan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag.Tapem) Pemkab. > Bogor Burhanudin "Pada prinsipnya Pemkab.Bogor saat ini sudah memberikan > izin untuk pembebasan lahan tambang seluas 15 hektar di kawasan Jonggol > tersebut," katanya. > Pemkab Bogor intinya hanya berharap, yang ditemukan oleh PT Bumi > Parahyangan dan PT Ranhil Corporation itu bisa menjadi kenyataan. Sehingga > dengan tambang minyak bumi di kawasan Jonggol itu nantinya bisa > meningkatkan PAD Kab.Bogor yang saat ini hanya Rp254 miliar per tahun. > Sementara itu, Angota Komisi C DPRD Kab Bogor Darwin Sargih yang kebetulan > berasal dari daerah pilihan (Dapil) Kecamatan Jonggol mengatakan, dengan > telah ditemukannya sumber cadangan minyak bumi sebesar 300 juta barel di > kawasan Jonggol itu, jelas sebuah kabar baik bukan hanya bagi warga Bogor > melainkan juga bangsa Indonesia. > "Kalau ladang minyak itu telah dilakukan eksplorasi, tentunya akan menjadi > pundi-pundi uang yang sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat > Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Apalagi jelas sesuai laporan yang saya > terima, kandungan minyak bumi di tempat itu mencapai lebih dari 300 juta > barel, itu sunguh luar biasa yang artinya keuntungan yang akan dicapai > pemerintah bisa mencapi 24 triliun,": ujarnya. > Meki saat ini Pemkab.Bogor telah memberikan izin kepada dua perusahaan > eksplorasi tambang yang akan melakukan eksplorasi di daerah tersebut, > tetapi dia tetap akan menekankan agar pihak-pihak yang terlibat dalam hal > ini tetap memperhatikan kajian- kajian mendalam khusunya terkait dengan > sosialisasi kepada warga di sekitar, kajian amdalnya sudah sesuai apa > belum. "Dan yang jelas kami tidak ingin kejadian seperti luapan lumpur > panas seperti di Sidoarjo terjadi juga di Bogor," ujarnya. > Sementara itu Camat Conggol Aris Mulyanto mengakui, saat ini pihaknya masih > melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada 45 warga di lokasi. "Kami > bersama pihak PT masih terus melakukan upaya pembebasan lahan di daerah > tersebut. Dari total lahan seluas 15 hektar itu, 70 persen sudah berhasil > kami bebaskan, termasuk lahan milik mantan Mentdikbud Bapak Wardiman > Joyonegoro. Laporan terakhir yang saya terima hari ini, di lokasi > rencananya juga akan segera dimulai pembuatan jalan menuju lokasi tambang," > kata Aris. (akn) --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------