Mas, sampean ki nggarahi sirah gelu wae. Sampean diskusi karo mas Tony, arek
Suroboyo iko lho. Piye mbak Ninuk wis brangkat nang Mekah durung? Nek
durung, salam wae dan slamat jalan, smoga pulang dengan predikat hajah
mabrur. Amien.

Salam dr kawasn LUSI.


On 12/15/06, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

JAWAH ("Journal Atmospheric Water Affecting History") Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
"Giga annum ago", di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode "stage", sejak 49 Maa "Millian annum ago", atau lalu
pereode 700 Ka "Kilo annum" sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH "Journal Atmospheric Water
Affecting History".

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst.

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
"Daerah Aliran Sungai" Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. "Jawah"
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti "udan" (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya "hujan".

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat.

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


Kirim email ke